Fakta-Fakta Manis Film Taiwan 'YOU'RE THE APPLE OF MY EYE'
Diperbarui: Diterbitkan:

YOU ARE THE APPLE OF MY EYE
Dalam perkembangannya, sineas Taiwan juga menghasilkan berbagai film-film romantis yang begitu menyentuh dan sederhana. Salah satunya yang menjadi film romantis Taiwan wajib tonton adalah YOU ARE THE APPLE OF MY EYE.
Film yang dirilis pada tahun 2011 ini diangkat dari sebuah novel semi-autobiografi karya sang sutradara Giddens Ko. Sejatinya film ini mengangkat kisah yang sangat sederhana yakni kisah cinta pertama.
Namun dari penuturannya yang sederhana dan bersetting dunia SMA, YOU ARE THE APPLE OF MY EYE justru mampu membuat siapapun jatuh cinta. Kini tiga tahun sudah film itu dirilis, tapi tak pernah kehilangan cara untuk membuat kamu terpesona oleh kisah cinta Ko Ching Teng dan Shen Chia Yi. Semanis apa fakta-fakta di film itu, intip di sini sebelum kamu menonton kembali YOU ARE THE APPLE OF MY EYE!
1. Dua Pemeran Beda Usia
Jangan kamu berpikir bahwa YOU ARE THE APPLE OF MY EYE hanyalah tontonan cengeng para cewek. Para pria akan merasakan kesenangan juga saat menonton film manis ini. Salah satu faktor yang bisa cewek dan cowok sama-sama tertariknya menonton YOU ARE THE APPLE OF MY EYE adalah kedua pemeran utamanya yakni Ko Chen Tung (Ko Ching Teng/Ko Teng) dan Michelle Chen (Shen Chia Yi) yang sama-sama menarik.
Chen Tung adalah aktor dengan wajah tampan, sedikit bad boy, tinggi dan bisa membuat para gadis terpesona. Sementara Michelle adalah aktris berwajah imut yang sangat cantik. Chemistry di antara mereka berdua seakan menutupi fakta bahwa Chen Tung dan Michelle memiliki jarak usia yang cukup jauh.
Ketika film ini dibuat pada tahun 2011 silam, Chen Tung yang ganteng baru saja menginjak usia 20 tahun. Sementara Michelle, saat tahun 2011 telah berusia 28 tahun. Banyak fans yang tidak percaya jika Michelle yang berwajah imut itu memiliki usia delapan tahun lebih tua daripada Chen Tung.
(Festival Pestapora 2025 dipenuhi kontroversi, sederet band tiba-tiba memutuskan untuk CANCEL penampilannya.)
2. Usilnya Cowok Remaja
Jika banyak film romantis seakan ingin membuat tokoh utama pria mereka bak pangeran yang kaya raya, bertutur kata lembut, tampan dan super baik, maka hal itu tak ada dalam YOU ARE THE APPLE OF MY EYE. Ko Teng dan keempat teman prianya yang konyol yakni Lao Tsao, A-he, Liao Ying Hung dan Hsu Bo Chun.
Kelima pemuda ini memiliki karakter ciri khas remaja pria di manapun di dunia ini. Usil, jarang mengerjakan PR, suka berolahraga, sok di depan gadis, suka tebar pesona, suka makan, si gendut yang pintar dan tentunya membicarakan berbagai hal porno. Tentu saja berbicara soal masturbasi memang tabu, tapi tanyakan kepada teman-teman priamu, hal itu tak jarang menjadi candaan di antara mereka.
YOU ARE THE APPLE OF MY EYE memperlihatkan itu. Bahwa jika para gadis terlalu mendambakan pria-pria sempurna bak karakter drama Korea itu tak ada. Meskipun memang adegan saat masturbasi di kelas cukup berlebihan.
Advertisement
3. Cinta Monyet SMA = Dikenang
Ada yang bilang, menemukan cinta pertama saat masih SMA adalah menyenangkan. Sementara yang lain berpendapat bahwa masa-masa paling indah adalah saat SMA. Tak jarang jika kisah cinta saat SMA selalu dikenang, termasuk dengan siapakah kamu pertama kali jatuh cinta. Meskipun itu merupakan cinta monyet, tapi merupakan hal yang sulit dilupakan.
Itu pula yang dialami oleh Ko Teng. Saat SMA dia dan keempat teman-temannya menyukai gadis yang sama yakni Shen Chia Yi. Berbeda dengan mereka berlima yang termasuk pria-pria usil, Chia Yi adalah gadis yang pintar. Entah apa yang akan terjadi ke depannya, momen di mana kamu pertama kali menyukai seseorang saat SMA tentu akan menjadi sesuatu yang sulit kamu lupakan seumur hidupmu.
4. Pintar Bukan Segalanya
Sebagai seorang pelajar, hal terpenting adalah belajar. Apalagi saat kamu SMA, kamu pasti dituntut harus memahami persamaan logaritma dalam Matematika, atau berbagai reaksi Kimia sampai dengan rumus-rumus Fisika yang sangat sulit sekali. Ko Teng mungkin sama sepertimu, dia bukanlah tipe pria SMA yang rajin mengejarkan PR di rumah.
Namun satu kalimat Ko Teng yang mungkin membuat kamu merasa Matematika itu bukanlah penentu kehidupan sangat dikenang dari film ini. Kalimat itu adalah, '10 tahun lagi walaupaun aku tidak tahu apa itu 'Log', aku masih bisa hidup baik-baik'. Benar memang, karena ketika kamu sudah lulus SMA dan Universitas, terkadang nilai-nilai akademis tinggi tak akan membantumu meraih mimpi.
Yang terpenting dalam menggapai sebuah mimpi itu adalah tidak pernah menyerah, selalu berusaha, selalu mau belajar, berdoa dan keberuntungan. Tapi buat kamu yang masih SMA, jangan berarti kamu tidak belajar lho ya!
5. Jadilah Gentleman
Terkadang dalam banyak sekali film romantis selalu mengambil formula dari benci jadi cinta. Kedua tokoh pria dan wanita saling jegal, mengusili satu sama lain, tak mau kalah dan akhirnya jatuh cinta. YOU ARE THE APPLE OF MY EYE tidak mengajarkan hal standar seperti itu. Meskipun memang pada awalnya Ko Teng tidak menyukai Shen Chia Yi karena sifatnya yang terlalu suka belajar, kamu akan belajar hal lain di sini.
Kamu akan tahu bahwa dalam hidup kamu harus siap menerima kekalahan, termasuk pria kalah dari seorang wanita. Ketika kamu kalah, kamu harus lapang dada. Seperti janji Ko Teng untuk menggunduli rambutnya jika kalah nilai dari Chia Yi. Bisakah kamu menerima sebuah kekalahan?
6. Cewek Itu Cepat Dewasa?
Jika kamu para pria berpikir bahwa anak cewek lebih cepat dewasa daripada cowok mungkin ada benarnya. Dalam film ini karakter Shen Chia Yi dan Ko Teng mewakili hal itu. Jika Chia Yi sudah memikirkan soal masa depannya, tidak dengan Ko Teng yang masih belum tahu mau jadi apa di nantinya.
Yang ada di pikirannya ketika berusia belasan tahun adalah menunjukkan pada gadis yang dia sukai bahwa dirinya yang terkuat. Kesalahan Ko Teng mengikuti adu tinju justru membuat Chia Yi menganggapnya childish. Apalagi Ko Teng juga tak pernah membiarkan Chia Yi menjawab apakah dia juga mencintainya karena Ko Teng takut jika Chia Yi akan menolak cintanya.
Hingga akhirnya kamu akan sadar, bahwa menjadi bad boy tak akan selamanya menang. Para gadis memang menyukai bad boy, tapi untuk menikah, para gadis akan mencari pria yang dewasa, bertanggung jawab dan mapan.
7. Cinta Sejati Itu...
Kelak ketika kamu sudah dewasa, kamu akan tahu seperti apa masa lalumu termasuk kisah cintamu. Para pria yang dulunya childish bisa tumbuh menjadi sosok yang jauh lebih dewasa daripada para gadis. Jika dulu mereka begitu mengejar-ngejar seorang gadis, bisa saja kini mereka rela melepas gadis itu demi bahagia dengan pria lain. Hal itu akan kamu temukan dalam ending film ini.
Ko Teng memberikan dua buah kalimat manis yang akan kamu ingat. Kalimat pertama adalah, 'Kalau kamu sangat menyukai seorang wanita, kamu akan tahu. Untuk benar-benar mendoakan dia bahagia menikah dengan orang lain adalah selamanya hal yang tidak mungkin'.
Dan kalimat kedua yang sangat penting itu ialah 'Aku salah. Ternyata, ketika kamu sangat-sangat menyukai seorang wanita, ketika ada seseorang yang mengasihinya, mencintainya. Maka kamu akan benar-benar dari hati yang paling dalam mendoakan dia bahagia selamanya'.
8. Soundtrack Super Romantis
Sebuah film yang bagus diikuti oleh OST yang bagus. Itulah yang ada dalam film YOU ARE THE APPLE OF MY EYE. Tak hanya jajaran pemainnya yang tampil maksimal, wajah-wajah tampan nan cantik atau kisah ceritanya, OST film ini juga begitu manis.
Ada dua lagu wajib dengar dalam film ini yakni Those Bygone Years yang dinyanyikan oleh Hu Xia dan Seeing You in the Crowd oleh Lin Yu Chun. Melalui kedua lagu ini kamu akan tahu perasaan Ko Teng dan Chia Yi. Pahit manis kehidupan cinta mereka yang mungkin juga pernah kamu rasakan.
9. Dari Kisah Nyata
Giddens Ko - Shen Jia Yi - Giddens Ko & Gank
Tak banyak yang tahu jika film romantis fenomenal YOU ARE THE APPLE OF MY EYE ini dibuat berdasarkan sebuah novel. Novel dan film ini rupanya milik satu orang yang sama yakni Giddens Ko. Di Taiwan sana, novel semi-autobiografi ini memang luar biasa populer. Giddens secara jujur menuturkan jika kisah dalam novel dan film ini adalah kisah cinta nyata dirinya saat SMA, meskipun beberapa adegan dibuat dramatis tapi tidak menyimpang.
Karena kisah yang diangkat dari nyata, para fans menjadi penasaran seperti apakah sosok Shen Chia Yi dan keempat teman Ko Teng sebetulnya. Bahkan karena populernya, sosok Chia Yi sampai pindah ke China. Namun karena film ini meledak juga di China, terpaksa Chia Yi asli yang dikabarkan seorang guru ini harus rela menikmati popularitas yang sejatinya tidak dia mau. Menurutmu, lebih suka menonton pemerannya di film atau melihat sosok aslinya?
(kpl/aia)
Arai Amelya
Advertisement