1. Perjalanan Haji Yang Tak Biasa

Falcon Pictures

Mada (Abimana Aryasatya) dididik oleh ibunya dari kecil menjadi anak yang dekat dengan ibadah, salat dan membaca Alquran sudah menjadi hal sehari-hari baginya. Akan tetapi sebuah momen traumatis dialami oleh Mada sehingga ia beralih untuk tak lagi percaya adanya Tuhan.

Ketidakpercayaan tersebut makin menggerogotinya. Hingga akhirnya ia terlibat dalam perjalanan darat ke sembilan negara demi mendapatkan jawaban atas pertanyaan besar di hidupnya, yakni mencari Tuhan. Dalam perjalanan berbekal tas ransel tersebut, Mada sedikit demi sedikit mendapat jawaban atas pertanyaan hidupnya tersebut.

Bungkus petualangan menjadi daya tarik utama dalam film HAJI BACKPACKER yang digarap oleh Falcon Pictures. Terlebih petualangan tersebut membawa sang tokoh utama ke sembilan negara mulai dari Indonesia sampai Arab Saudi. Jika diperhatikan, perjalanan itu seperti perjalanan naik haji bukan? Terlebih lagi bukankah pencarian akan Tuhan adalah sebuah petualangan masih-masing dari kita, manusia?

HAJI BACKPACKER dirilis tepat pada musim haji, 3 Oktober lalu. Filmnya pun masih tayang di beberapa bioskop, so buruan saksikan film tersebut di bioskop terdekat kotamu.

2. Kisah Ustaz Insyaf

MVP Pictures

Kematian ustaz Jeffry tahun lalu mengejutkan banyak orang. Bagaimana tidak? Ustaz gaul yang punya jamaah hampir di berbagai kota ini harus meninggal dalam sebuah kecelakaan di pagi buta. Semua berduka karenanya. Itu terbukti saat jenazahnya disemayamkan di Masjid Istiqal, seluruh masjid dipenuhi oleh jamaahnya.

Karena pengaruhnya yang besar itu, tak pelak sosok Uje pun selalu dirindukan. Oleh karenanya, MVP melihat sebuah kesempatan untuk mengangkat kisah hidup sang ustaz menjadi sebuah film layar lebar. MVP yakin dengan mengangkat kisah Uje, penonton bakal mendapat dua hal sekaligus, yakni hiburan dan juga pelajaran hidup.

Jadilah sebuah biopik berdurasi 116 menit yang bercerita tentang perjalan hidup sang ustaz sejak ia masih menjadi selebriti sinetron sampai menjadi seorang ustaz. Perjalanan hidupnya pun tak mudah. Ia harus terlebih dulu terjerumus dalam jerat narkoba hingga hampir overdosis karenanya. Bukan kisah yang menyenangkan pastinya, tapi darinya tersirat sebuah perjuangan yang hebat dan layak dijadikan teladan bagi semua.

Untuk menghidupkan kisah ini, MVP pintar memilih dua aktor muda, Alfie Alfandi dan juga Revalina S Temat untuk memerankan sosok Uje dan Pipik muda. Hasilnya, penonton akan ikut menyaksikan naik turunnya kehidupan ustaz Uje.

3. Berkeliling Eropa Sambil Belajar Islam

Falconpe

Setiap orang suka travelling, setidaknya sebagian besar tak bakal menolak untuk diajak berwisata mengunjungi tempat-tempat yang indah. Kisah Hanum dalam 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA menghadirkan sesuatu yang lain. Selain diajak berkeliling Eropa (Wina, Turki, Spanyol) dalam menikmati arsitektur indah dan karya-karya seninya, penonton juga diajak menelisik sejarah Islam di peradaban Eropa. Semua dihadirkan dengan menarik.

Konflik yang dihadirkan di dalamnya pun mampu meningkatkan tensi dalam drama religinya. Satu per satu konflik yang dihadapi Hanum perlahan membuat sang tokoh berkembang. Lewat konflik tersebut, pandangannya tentang Islam berubah menjadi lebih baik dan lebih dalam. 

Lewat pemaparan tokoh Fatma, kamu bisa tahu sejarah tersembunyi peradaban Islam di Eropa. Menarik bukan?

4. Mendalami Agama Lewat Anak-Anak

Alenia Pictures

Dua narapidana, Ivan dan Erik, kabur dari penjara beberapa minggu sebelum Idul Fitri. Karena terus dikejar polisi, mereka bersembunyi di sebuah pondok yang mempertemukan mereka dengan kakak beradik Rian dan Melati. Ivan menolong Melati yang kakinya tejepit ketika Melati dan Rian hendak memancing ikan. Melati dan Rian berterima kasih kepada Ivan dan Erik dan merasa senang karena mendapatkan teman baru.

Alenia memang sudah dikenal dengan film-film anaknya. Dan kali ini, lewat SEPUTIH CINTA MELATI, mereka memasukkan pesan religius ke dalamnya. Penonton diajak untuk memandang kehidupan lewat ketulusan dua tokoh anak dalam cerita. 

Terkadang, karena sudah dewasa, kita sering merasa benar sendiri bukan. Oleh karenanya memandang hidup dengan sederhana dan tulus seperti layaknya anak kecil juga diperlukan. Dalam film ini, terlihat jelas betapa yang mengimani agama justru para anak kecil ini.

5. Cinta Berbeda Agama

MVP Pictures

Cahyo, berasal dari keluarga muslim taat di Yogja, bekerja sebagai chef di Jakarta. Cahyo sedang berusaha lepas dari kesedihan karena ditinggal selingkuh kekasihnya, Mitha.

Ketika nonton pertunjukan tari kontemporer asuhan bibinya, dia jumpa dengan Diana, asal Padang, Katolik, mahasiswa jurusan tari dan tinggal di rumah pamannya, yang melakoni kawin campur agama. Ia nikah dengan wanita muslim. Diana-Cahyo memutuskan berpacaran walaupun berbeda keyakinan. Mereka bahkan serius melanjutkan hubungan hingga jenjang pernikahan.

Cinta beda agama memang bukan barang baru dalam kehidupan sehari-hari. Namun jarang ada film yang membahasnya hingga ke tataran teknis dan runut seperti CINTA TAPI BEDA. Perdebatannya bukan lagi level ideologi semata, tapi juga dalam praktiknya dalam keseharian seperti beribadah di tempat ibadah, makan makanan halal atau haram, atau berpakaian.