'KETIKA MAS GAGAH PERGI', Film Remaja Dengan Unsur Religi

Penulis: ahmat effendi

Diperbarui: Diterbitkan:

'KETIKA MAS GAGAH PERGI', Film Remaja Dengan Unsur Religi Ketika Mas Gagah Pergi ©KapanLagi.com
Kapanlagi.com - Selain drama dan komedi, film bergenre religi juga menjadi salah satu film yang ditunggu-tunggu masyarakat Indonesia. Tahun 2016 mendatang bakal banyak bermunculan film-film baru, salah satunya KETIKA MAS GAGAH PERGI (KMGP).


Menurut sang sutradara, film yang diadaptasi dari novel best seller karya Helvy Tiana Rosa ini tidak mengalami banyak perubahan dari segi cerita. Hanya saja setting yang digunakan sesuai dengan keadaan masa kini.


"Kita sesuaikan dalam bentuk filmnya dan kita juga sesuaikan dengan setting. Kalau novel ini dibuat sekitar tahun 90-an nah di filmnya kita mengikuti gaya yang terbaru, kekinian. Kalau sebelumnya (di novel) belum ada handphone, kita udah ada handphone. Dulu cuma bisa SMS sekarang ada voice note. Ceritanya nggak banyak perubahan dan tetap spirit yang diemban oleh cerita (di novel) itu tetap kita pertahankan," ujar sang sutradara Firmansyah saat berkunjung ke kantor KapanLagi.com di Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (11/12).


Meski banyak mengangkat unsur religi, KMGP dikemas dengan gaya anak muda zaman sekarang. Tapi, juga tidak seperti film-film remaja kebanyakan. Jika film remaja identik dengan tema percintaan antara sepasang kekasih, tapi KMGP membuat orang tersentuh dengan hubungan kakak adik antara Gagah (Hamas Syahid) dan Gita (Aquino Umar).


Media visit Ketika Mas Gagah Pergi di kantor KapanLagi.com. ©Foto: Muhammad Akrom SukaryaMedia visit Ketika Mas Gagah Pergi di kantor KapanLagi.com. ©Foto: Muhammad Akrom Sukarya


"(KMGP) Drama remaja yang ada banyak sekali unsur religinya. Kalau biasanya film remaja tentang cinta-cinta monyet, tapi ini tentang hubungan kakak dan adik. Hubungan persaudaraan. Ada nilai-nilai lain yang juga diemban oleh film ini, seperti nilai-nilai cinta, kedermawanan, bagaimana spirit untuk terus berjuang di kehidupan ini. Ada nilai-nilai hijrah, hidayah, jadi bukan film remaja kebanyakan,” ucap Firmansyah.


“Bedanya kalau film religi yang nonton anak-anak pesantren, memang agamis banget. Tapi ini film dibuat untuk rangkul anak-anak remaja yang mungkin belum banyak mendalami agama. Pendekatannya jadi lebih enak,” tambah Aquino si pemeran Gita.


Banyak film yang mengangkat tema religi biasanya tayang di bulan Ramadhan, atau hari besar agama Islam. Tapi tidak demikian halnya dengan KMGP yang tak secara khusus mencari tanggal tersebut.


"Akan rilis tahun 2016, tapi tanggal dan bulannya belum pasti. Kita ingin secepatnya ditayangkan karena pembaca ini sudah menunggu sekian tahun, 12 tahun mereka menunggu novel ini untuk difilmkan. Jadi antusias mereka sudah luar biasa sekali. Kita tidak akan menunggu di momentum seperti Lebaran atau Ramadhan tapi secepatnya,” pungkas Firmansyah.


(Festival Pestapora 2025 dipenuhi kontroversi, sederet band tiba-tiba memutuskan untuk CANCEL penampilannya.)

(kpl/rhm/sjw)

Reporter:

Nuzulur Rakhmah

Rekomendasi
Trending