Pevita Pearce Menjelma Jadi Gadis Tahun 30-an
Diperbarui: Diterbitkan:

Kapanlagi.com - Diakui Pevita Pearce, tokoh Hayati dalam film TENGGELAMNYA KAPAL VAN DER WIJCK jelas berbeda dengan karakter asli dirinya. Menurutnya, Hayati hanyalah tokoh dalam sebuah novel dan film yang ia perankan."Saya di depan kamera saat syuting film beda sama saya out of camera. Pevita tetap Pevita, Hayati tetap Hayati," ujar Pevita di XXI Plaza Senayan Jakarta, Sabtu (14/12) malam.Itu sebabnya Pevita harus bekerja ekstra memerankan sosok Hayati, gadis Minang yang hidup pada tahun 30-an. Pevita pun melakukan riset terlebih dahulu. "Nggak dipungkiri, saya hidup di zaman 90-an sampe 2000-an sekarang. Hayati tinggal di zaman 30-an dan memang butuh waktu riset yang serius untuk memahami karakter Hayati," jelasnya."Dan di situ membuat saya ngobrol banyak sama sutradara dan lawan main," sambung dara kelahiran Jakarta, Oktober 1992 itu.Terlebih Pevita juga harus menguasi dialeg Minang. Beruntung sebelum mulai syuting, dilakukan pendalaman karakter selama 6 bulan. Alhasil, Pevita dapat menjalankan perannya dengan sukses. "Kesulitannya untuk bahasa Minang ada akting coach, siajarkan dialeg minang. Karena bahasa Minang dulu dan sekarang ada bedanya. Proses itu butuh makan waktu reading selama enam bulan," tuntasnya.
Topik panas hari ini!
(Festival Pestapora 2025 dipenuhi kontroversi, sederet band tiba-tiba memutuskan untuk CANCEL penampilannya.)
(kpl/aha/dka)
Mahardi Eka Putra
Advertisement