Kapanlagi.com - Haru meliputi pemutaran film YASMINE di Sarinah, Thamrin, Jakpus, Kamis (14/8). Pasalnya, sejak tahun 1960 tidak ada film layar lebar yang diputar Brunei Darussalam. Film YASMINE adalah produksi film kedua di Brunei setelah bangkit dari tidur panjangnya.
Salah satu pemainnya Lyana Yus sampai menitikkan air mata setelah melihat filmnya sendiri. "Ini film pertama Liana, waktu liat Yasmine di sini, jadi terharu. Bagus banget filmnya. Merasa bersyukur dan beruntung di sini," ujarnya. Hal senada pun diungkapkan oleh pemain lainnya, Nadia Wahid.
"Ini pertama nonton filmnya ketika dpt peran nadia senang sekali. Awalnya berfikir pasti nangis, lihat nadia nangis g jadi nangis. Bulu roma berdiri. Melihatnya. Senang sekali," ungkapnya.
Sutradara Siti Kamaluddin yang paling merasakan keharuannya itu. Sudah sejak 4 tahun lalu ia berniat membuat film ini. "Baru dapat dukungan pemerintah kerajaan Brunei tahun lalu. Setelah itu bertemu Salman Aristo. Akhirnya ceritanya dikembangkan lebih lanjut," paparnya.
Usut punya usut ternyata Siti punya teman yang kenal dengan Salman Aristo. Siti dan Salman pun akhirnya diperkenalkan satu sama lain. Dari situlah ide untuk mengembangkan film ini muncul. "Siti semangat sekali menceritakan rencana produksinya. Yang paling saya ingat, Siti mendekati saya dengan puisi awalnya. Puisi itu inti dari cerita Yasmine. Akhirnya dikembangkan bersama," papar Salman ditemui di tempat yang sama.
Alasan Siti memilih bekerja sama dengan sineas dari Indonesia tak lain karena ia punya darah Indonesia mengalir di dalam tubuhnya. "Saya sangat nyaman bekerja dengan orang Indonesia, ibu saja Jawa, orang Solo," ujarnya. 
YASMINE akan dirilis secara serentak di Brunei, Malaysia, Singapura, dan Amerika Latin pada tanggal 21 Agustus mendatang.