Kapanlagi.com - Tiga bulan pasca meninggalnya salah satu musisi paling berpengaruh, Amy Winehouse, akhirnya terkuaklah fakta yang menjadi penyebab kematiannya. Rabu (26/10) pihak yang mengotopsi jenazah Amy akhirnya mengumumkan bahwa kematian musisi berusia 27 tahun disebabkan oleh keracunan alkohol.

"Memang perlu bantuan banyak pihak sebelum akhirnya kami dapat mengetahui apa yang sebenarnya terjadi pada Amy," ungkap Chris Goodman selaku juru bicara keluarga Amy, sebagaimana dilansir dari aceshowbiz.

Selanjutnya, Chris juga mengungkapkan bahwa pihak rumah sakit menyatakan adanya kandungan alkohol dalam tubuhnya ketika dia meninggal dunia. Kandungan tersebut sangat banyak sehingga disinyalir sudah terakumulasi selama berhari-hari. Fakta ini sekaligus menepis kecurigaan bahwa Amy meninggal karena narkoba.

"Pengadilan mendengar bahwa Amy telah berusaha keras melawan alkohol. Sedihnya, ternyata dia tidak mampu memenangkan pertarungan itu. Dia kembali minum seminggu setelah dia menyatakan diri berhenti minum. Fakta ini juga yang membuat kami semakin menggarisbawahi pentingnya kerja kami Amy Winehouse Foundation. Agar kami membantu orang lain dan anak-anak yang mengalami nasib serupa dengan Amy," lanjut Chris.

Selain itu, Dr. Christina Romete, selaku dokter pribadi Amy juga mengungkapkan bahwa pasiennya tersebut sempat menemuinya pada malam sebelum kematiannya. Saat itu Amy memang sangat mabuk, namun dia masih bisa merespon percakapan dengan baik. Amy sempat mengungkapkan bahwa dirinya tidak ingin mati.

23 Juli 2011, dia ditemukan sudah tidak bernyawa di rumahnya dengan dikelilingi botol minuman keras yang sepertinya sempat dikonsumsinya. Hasil otopsi memang mengumumkan adanya keracunan akibat kadar alkohol dalam darah yang mencapai 416 mg per desiliter, namun tidak ada kandungan narkoba, dan saat meninggal, organ tubuh Amy masih dalam kondisi baik.