Akibat Pencabulan Saipul Jamiell, Korban Trauma Sampai Sekarang
Diperbarui: Diterbitkan:
Saipul Jamiell
©KapanLagi.com
Kapanlagi.com - Dalam kasus pelecehan seksual, para korban harus hidup dengan bayang-bayang masalah yang bakal dibawanya seumur hidup. Begitu juga dengan yang dialami oleh korban Saipul Jamil, remaja berinisial DS tersebut hingga saat ini masih belum bisa lepas dari kejadian yang menimpanya.
"KPAI concern atas kasus pencabulan yang dialami DS atas 3 hal, rehabilitasi, pendidikan dan hak-hak dasar anak," ucap Dr. M. Asrorun ni'am sholeh, MA ketua KPAI ditemui di kantor KPAI, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (25/2/2016).
Saat ini DS pun harus menjalani rehabilitasi awal, dengan didampingi oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia. Selain trauma akibat perbuatan Saipul Jamiell, pendidikan korban yang sudah berada di kelas 3 SMA pun terganggu.
"Pertama, anak alami trauma, trauma yang dialami terkait kejadian yang menimpa di rumah tersangka SJ, korban masih sering mengigau, mimpi buruk. Bahkan kalau sendirian korban masih sering dengar bisikan suara SJ. Korban butuh trauma healing, akan ditangani secara khusus," tuturnya.
Akibat tindakan Saipul Jamiell, korban hingga sekarang masih trauma. ©KapanLagi.comBanyak hal yang harus dipertimbangkan ketika berhadapan dengan seorang korban pelecehan. Selain psikologi korban, penerimaan orang-orang di sekitarnya pun juga jadi pertimbangan. Apalagi DS masih anak SMA dan memiliki teman-teman yang pasti ingin tahu tentang kejadian tersebut jika tidak dilakukan treatment khusus.
"Kedua, pendidikan DS ini sudah di pendidikan akhir SLTA di Jakarta Utara, pemulihan butuh waktu, korban belum bisa hadir ke sekolah. Kita minta dispensasi untuk tak langsung datang. Kita minta izin ke dinas terkait, anak tidak hadir langsung ke sekolah. Semoga anak bisa cepat pulih dan bisa bergabung kembali serta menjalankan aktivitas. Khususnya ujian tengah semester, ujian semester dan ujian nasional," tuturnya.
DS berkunjung ke KPAI dan berbincang dari sekitar pukul 15.20 hingga 17.50 WIB. Selain membahas langkah-langkah yang mesti dilakukan untuk treatment DS, pihak KPAI juga memantau proses hukum yang tengah berlangsung.
"Pemenuhan hak-hak dasar dan jauh dari stigma-stigma dan labeling. Kita menghimbau untuk tidak mengeksploitasi, supaya tidak berdampak pada anak yang sedang rehabilitasi," tandasnya.
Simak Juga:
(Lagi-lagi bikin heboh! Setelah bucin-bucinan, sekarang Erika Carlina dan DJ Bravy resmi putus!)
(kpl/far/sjw)
Fikri Alfi Rosyadi
Advertisement
-
Teen - Lifestyle Gadget Deretan Aksesori yang Bikin Gadget Gen Z Makin Ciamik, Wajib Punya Nih!
