Didera Lima Ujian Berat, Pipik Dian Irawati Tetap Tegar!
Diperbarui: Diterbitkan:

Pipik Dian Irawati Didera Cobaan
Kapanlagi.com - Cobaan datang bertubi-tubi dalam hidup Pipik Dian Irawati dengan jarak yang tidak begitu jauh antara satu ujian dengan ujian yang lain. Namun istri almarhum ustaz Jeffry Al Buchori itu dengan tabah melaluinya.
Hidup Pipik dalam kondisi menjanda, mengasuh keempat anaknya, Adiba Khanza Az-Zahra, Muhammad Abidzar Al Ghifari, Ayla Azuhro dan Attaya Bilal Rizkillah. Dia berusaha tetap eksis dengan berbisnis di dunia fashion dan sesekali mendapat panggilan berdakwah.
"Saya sudah nggak mikirin harta atau apapun, yang penting saya masih dikasih kekuatan buat menyelamatkan anak-anak," ucap Pipik Dian Irawati pada Jumat (20/6) usai rumah kediamannya terbakar.
Rumah Pipik berikut isinya ludes terbakar. Selain itu tulang kakinya retak, sehingga harus istirahat di rumah sakit. Pipik pun mengaku selalu pasrah setiap mendapat ujian. Dia merasa sebagai hamba yang hanya bisa berusaha, seluruhnya menjadi kekuasaan Allah Swt. "Bagaimana Allah yang mengatur saya," tandasnya.
Berikut lima ujian yang mendera Pipik Dian Irawati;
1. Ditinggal Uje
Pipik Dian Irawati
Guncangan terberat bagi hidup Pipik, ketika suaminya, Jeffry Al Buchori (Uje) meninggal dunia karena kecelakaan tunggal pada 26 April 2013. Sepeda motor, Kawasaki ER-6n bernopol B 3590 SGQ yang dikedarainya menabrak pohon di Kawasan Pondok Indah, Jakarta sekitar pukul 02.00 WIB. Nyawa Uje pun tidak tertolong.
Kejadian itu tidak pernah diduga Pipik dan anak-anaknya. Uje saat itu berpamitan untuk sebuah rapat persiapan acara Ramadan, namun tidak disangka begitu pulang terbujur kaku menjadi jenazah.
"Abi (Uje) kenapa secepat ini, kemarin masih bercanda. Semalem aku padahal suapin, dia minta dibeliin kue. Nggak terima, ya Allah," kata Pipik saat itu di depan jenazah Uje.
Duka Pipik begitu mendalam. Air matanya tidak terbendung dan beberapa kali dia jatuh pingsan. Pipik histeris seolah tidak percaya atas apa yang terjadi terhadap suaminya. Dia hanya bisa berdzikir mengharap diberikan kekuatan.
"Abi, Umi ikut, Abi sayang, bangun Abi. Abi kan janji kita mau pergi," katanya sembari menggoyangkan jenazah almarhum.
Tidak mudah bagi Pipik melupakan almarhum. Hingga kini dia masih dalam kesendirian. Dia ingin membuktikan janjinya, untuk membesarkan anak-anaknya.
(Festival Pestapora 2025 dipenuhi kontroversi, sederet band tiba-tiba memutuskan untuk CANCEL penampilannya.)
2. Makam Marmer
Makam Uje © KapanLagi.com
Pembongkaran makam Uje menjadi cobaan baru bagi Pipik. Saat itu makam suaminya dibongkar saat dirinya masih dalam masa iddah. Pipik menilai tidak sesuai dengan amanah almarhum suaminya.
Uje dikenal sebagai pribadi yang sederhana dan tawadu dalam hidupnya, sehingga pembongkaran itu dianggap berlebihan. Namun sikapnya itu berbeda dengan mertua dan kerabat yang lain. Sikap keras Pipik yang beda dengan keluarga Uje mendatangkan ujian berat.
"Kalau saya sih keinginannya yang sesuai dengan amanahnya almarhum, karena almarhum suami saya suka akan kesederhanaan, beliau orangnya tawadu, low profile, beliau ingin kesederhanaan. Saya ingin yang biasa saja. Bolehlah dilapisi dengan marmer hitam tapi hanya pinggirnya saja rata, sama dengan makam yang lain," ujar Pipik Dian Irawati di makam Uje, Kawasan Karet Tengsin, Jakarta Pusat, Jumat (20/9).
Makam almarhum Uje yang baru dikelilingi batu alam mewah dan marmer warna hitam. Namun sebagai istri almarhum, Pipik sama sekali tidak mengetahui kapan pemugaran itu dilakukan. Dia mengaku kecewa karena sebagai istri sama sekali tidak dilibatkan.
"Waktu pertama dibuat saya tidak dilibatkan saya tidak tahu jadi soal pembuatan makam ini, desainnya juga seperti apa saya tidak tahu," ungkapnya.
Ada kekhawatiran Pipik saat itu, kalau pemugaran makam suaminya itu bakal menimbulkan berbagai syakwa sangka negatif. Makam itu dibangun lebih menyolok dibanding yang lain, yang bisa menimbulkan fitnah dan sebagainya.
Advertisement
3. Renggang Dengan Mertua
Pipik Dian Irawati © KapanLagi.com
Sikap Pipik yang berbeda soal pembongkaran makam membuatnya terlibat perang dingin dengan keluarga almarhum suaminya, Jeffry Al Buchori. Beberapa komentar baik dari Umi Tatu (ibunda Uje) dan Aswan Faisal (kakak Uje) menyerang dirinya.
"Waktu Umi liat di televisi katanya kok Pipik setelah lihat makam kaya gitu, kok Pipik kecewa? Justru Umi lebih kecewa lagi, bukannya terima kasih malah kecewa," kata Umi Tatu di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Kamis (19/9)
Rupanya Pipik memang kembali diuji. Niatnya yang ingin menjaga nilai-nilai kesederhanaan suaminya, justru mendatangkan masalah. Bahkan sikap berbedanya itu dianggap sebagai teror. Umi Tatu mengungkap kepada media kalau dirinya mendapat teror dari Pipik beberapa kali.
"Umi buka semuanya, tetapi maaf, kalian (masyarakat) jangan beranggapan kalau kita lagi berseteru. Pipik beberapa hari yang lalu telah meneror Umi sebanyak tujuh macam teror," ungkap Umi Tatu.
"Umi dituduh, ujung-ujungnya pokoknya materi saja, kayak ketakutan sampai Umi bilang ini anak waras," kata Umi Tatu saat itu.
Perseteruan Pipik dan Umi Tatu pun akhirnya diselesaikan secara kekeluargaan dan mereka bisa saling menerima. Kini kedua belah pihak sudah berdamai.
4. Ayah Meninggal
Pipik Dian Irawati © KapanLagi.com
Pipik mengaku kehilangan dua lelaki hebat dalam hidupnya dengan jarak yang tidak begitu jauh. Sekitar setahun setelah suaminya meninggal, disusul ayahnya, H. Imam Martono yang berpulang karena kanker kelenjar getah bening.
"Nggak ada tanda. Saya kehilangan dua sosok laki-laki hebat dalam diri saya. Ini saya ngedrop dan berat sekali, tapi saya enggak mau anak-anak lihat ya," kata Pipik di Pondok Indah, Jakarta Selatan, Selasa (20/5).
Ayah Pipik meninggal dunia pada Sabtu (17/5/2014) di Rumah Sakit Telogorejo, Semarang, Jawa Tengah. Pipik mendapat pesan dari almarhum 3 hari sebelum wafat agar tidak larut dalam kesedihan.
"Tiga hari sebelum meninggal beliau nggak mau lihat Pipik nangis terus. Ayah nggak mau lama di RS. Akhirnya saya mikir. Sakit juga masih pikirkan orang ya," kata Pipik saat itu.
Dia bersyukur masih berkesempatan menemani ayahnya yang terkulai lemah sebelum ajal menjemput. Pipik melihat detik-detik sang ayah saat menghembuskan nafas terakhirnya.
"Saya masih dikasih kesempatan lihat pas sakaratul maut, masih doa dan dzikir. Ayah kayak nungguin saya. Saya ke sana ayah masih ada, mata tertutup tapi telinganya masih dengar," imbuhnya.
Pipik sempat menjerit histeris lantaran harus ditinggal pergi ayahanda tercinta untuk selama-lamanya. Meski sang ayah tidak ingin melihat sedih, Pipik tak kuasa menahan tangis. "Saya bisiki minta maaf. Ayah menangis. Saya sempat histeris waktu itu (ayah meninggal)," tuntasnya.
5. Rumah Terbakar
Pipik Dian Irawati © KapanLagi.com
Musibah kembali mendera kehidupan Pipik dan keempat anaknya. Rumah yang mereka diami di kawasan Rempoa, Jakarta Selatan terbakar pada Jumat (20/6) pukul 03.30 WIB. Pipik mengalami luka bakar dan keseleo setelah berusaha menyelamatkan anak-anaknya.
"Umi Pipik luka dan keseleo kakinya setelah loncat dari balkon lantai dua. Panik pas kebakaran mereka sedang tidur," ujar asisten istri Pipik di Jakarta, Jumat (20/6).
Selain itu, anak bontotnya, Attaya Bilal Rizkilla juga mengalami luka bakar di kaki. "Anak paling kecil juga luka karena melepuh," jelas dia.
Saat kejadian para penghuni rumah sedang terlelap tidur. Pipik panik saat mendengar karyawannya berteriak-teriak ada kebakaran di lantai bawah rumahnya. Dia pun langsung membangunkan ketiga anaknya.
Lantai satu rumah Uje habis tidak tersisa. Kebakaran tersebut, diperkirakan karena arus pendek listrik. "Lantai satu rumah Uje terbakar habis. Alhamdulillah, lantai dua tempat Umi Pipik dan anak-anak tidur tidak kena," jelas dia.
Akibat kejadian itu, Pipik sempat mengalami shock dan dilarikan ke rumah sakit.
(Demo kenaikan gaji anggota DPR memanas setelah seorang Ojol bernama Affan Kurniawan menjadi korban. Sederet artis pun ikut menyuarakan kemarahannya!)
(kpl/dar)
Darmadi Sasongko
Advertisement