Ingin Berbagi Inspirasi, Happy Salma Tulis 'The Warrior Daughter'

Penulis: Fitrah Ardiyanti

Diterbitkan:

Ingin Berbagi Inspirasi, Happy Salma Tulis 'The Warrior Daughter' Happy Salma/© KapanLagi.com®/Bayu Herdianto
Kapanlagi.com - Happy Salma menunjukkan kemampuan lain di bidang seni dengan meluncurkan sebuah buku biografi berjudul The Warrior Daughter di Galeri Indonesia Kaya (GIK), Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu (26/8). Buku ini diterbitkan oleh Titimangsa Foundation yang juga merupakan yayasan miliknya.


Buku The Warrior Daughter menceritakan perjalanan hidup seorang Desak Nyoman Suarti yang semasa mudanya telah mendobrak batasan sosial di Bali yang kala itu tidak mengizinkan perempuan untuk belajar melukis. Tidak hanya di bidang melukis saja, ia berhasil mengantarkan kemampuan menarinya keliling dunia dan menjadi pembimbing bagi guru-guru tari di Singapura. Bagi Happy, suatu kebanggan bisa mengangkat kisah salah satu seniman sekelas Desak Nyoman Suarti.


"Sudah tentu saya sangat antusias dan bangga menghadirkan sebuah karya buku yang mengangkat semangat dan perjuangan seniman Bali yang sangat inspiratif ini. Selain sosok Desak Nyoman Suarti yang bersahaja dan dapat menjadi teladan bagi anak muda, banyak pelajaran hidup yang dapat dicontoh dari kisah hidupnya," ungkap Happy saat ditemui saat rilis buku The Warrior Daughter di Galeri Indonesia Kaya (GIK), Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu (26/8).


Ingin berbagi inspirasi, Happy Salma pilih tulis buku/© KapanLagi.com®/Bayu HerdiantoIngin berbagi inspirasi, Happy Salma pilih tulis buku/© KapanLagi.com®/Bayu Herdianto


Sebagai bagian dalam memperkenalkan karya buku biografi ini, Happy Salma mengemas sebuah pertunjukkan unik dengan menggandeng Djarum Foundation. Acara yang berlangsung dua jam ini diawali dengan penampilan musikal karya Putu Fajar Arcana, yang dimeriahkan dengan kolaborasi Dewa Budjana, Sruti Respati, dan Heng Janawati.


Terangkum dalam 5 bab yang diterbitkan dalam versi bahasa Indonesia dan Inggris, buku ini sarat akan pengalaman, inspirasi, dan perjalanan panjang lika-liku kehidupan seorang Suarti. Buku ini juga dihiasi dengan kerajinan aksesoris perak yang sarat akan ragam hias nusantara yang dibuat oleh Suarti.


"Saya berharap buku ini bisa menjadi salah satu referensi tentang betapa kayanya motif ragam hias nusantara. Dan juga kisah hidup Suarti sebagai sosok perempuan mandiri yang merupakan satu-satunya perempuan yang dapat menembus jaringan home shopping dunia ini semoga dapat menjadi inspirasi bagi banyak perempuan di Indonesia," harap Happy.



(Festival Pestapora 2025 dipenuhi kontroversi, sederet band tiba-tiba memutuskan untuk CANCEL penampilannya.)

(kpl/pur/tch)

Reporter:

Mathias Purwanto

Rekomendasi
Trending