Kapanlagi.com - Ario Kiswinar kembali mendatangi Polda Metro Jaya guna mempertanyakan kelanjutan kasus pencemaran nama baik yang diduga dilakukan oleh ayah kandungnya, Mario Teguh. Kiswinar datang dengan didampingi oleh kuasa hukumnya, Ferry Amahorseya, Kamis (9/2). Kiswinar dan sang pengacara memaklumi jika prosesnya cukup lama karena melibatkan banyak orang, salah satunya dari beberapa ahli bahasa.

Kiswinar dan sang kuasa hukumnya pun membantah jika perkara ini berakhir dengan damai. Menurutnya, Kis ingin hukum ditegakkan dan yang bersalah dihukum sesuai hukum yang berlaku.

"Kami sudah konsultasi sama Kanit, dapat penjelasan penyidikan, jadi penyidik sudah periksa 3 ahli bahasa dari UNJ, UI dan Departmen Pendidikan Pusat Penelitian Bahasa. Kalau dianggap lamban dan sebagainya, maklum, kan resmob juga terlibat. Tapi semuanya berjalan. Jadi kalau ahli bahasa itu sudah di-BAP dan diberikan penelitiannya sebagai ahli, jadi baru naik penyidikan dan penetapan tersangka," ujar Ferry.

"Kalau perkara ini slow down, ada yang nanya sudah 86 (damai), tidak sama sekali tidak ada perdamaian dalam kasus ini. Kis mau membela menjaga harkat martabat ibunya yang sudah besarkan dia. Kis tak mau hukum ayahnya, tapi mau kasus ini berjalan," tegas Ferry.

Kis ingin hukum ditegakkan © KapanLagi.com®/Akrom Sukarya

Jika nanti hasilnya sang motivator akan dipenjara, Kiswinar mengatakan itu adalah konsekuensinya. Bukan bermaksud ingin menghukum ayah kandungnya, namun untuk memberi pelajaran pada orangtua lain yang tega melantarkan anak-anaknya.

"Konsekuensinya, saya bicara bukan sebagai anak, katanya sesama lelaki dewasa, bukan bapak anak. Ayah itu selalu bilang, apapun konsekuensinya itu hadapi. Secara keluarga nggak akan putus, kalau hukum ya harus jalan. Saya mau dengan adanya hal ini, ayah saya sadar. Diakui saja sampai aku meninggal nanti, bin-nya itu nggak berubah," pungkas Kiswinar.

Berita Foto

+6

FOTO: Maia Estianty Lunch Bareng Mario Teguh di Sebuah Hotel