Tata Liem: Mau Tetap Rapat? Masih Ada Cara Bercinta Lain
Diperbarui: Diterbitkan:

Kapanlagi.com - Maraknya operasi pengembalian keperawanan atau operasi vaginoplasty di Surabaya menuai beragam pendapat. Pasalnya tak sedikit kaum hawa dari beragam usia melakukan itu dengan bermacam alasan. Tata Liem pun memiliki opini mengenai fenomena vagina repaire ini.
Di matanya, operasi pengembalian keperawanan penting, namun harus dilihat dari sisi positif. Semisal untuk variasi menyenangkan suami. Sebab ada pasangan mau menjalani ini karena ingin berfantasi mengenang masa indah awal pernikahan.
"Yah walaupun menurutku itu hal yang sangat konyol dilakukan. Tapi mungkin ada sebagian pasangan yang memang sepakat melakukan hal itu untuk bisa mengenang di awal perkawinan. Atau mungkin ada pasangan yang menikah tapi sang istri sudah tidak perawan lagi setelah sekian lama. Bisa juga dijadikan buat variasi agar tetap mempertahankan keharmonisan rumah tangga mereka," urainya, Kamis (5/12).
Soal perawan atau tidak seorang gadis, ia mengatakan bukan hal yang tabu pada zaman sekarang. Namun diperlukan keterbukaan kala menjalin pacaran. Sehingga pasangan mau menerima apa adanya.
"Bagi aku sih masalah tidak perawan pun sudah tidak tabu di jaman sekarang ya. Yang penting dari awal jujur saja sama pacar yang akan dinikahi bahwa saat ini memang sudah tidak perawan. Mau syukur, gak mau yah sudah. Take it or leave it. Tapi kalau memang cinta yah terima apa adanya aja," katanya lagi kepada KapanLagi.com®.
Namun jika pasangan tetap ingin perawan saat malam pertama, ia meminta pasangan tersebut dapat memakai teknik lain.
"Kalau mau tetap yang rapat yah (maaf -red) masih ada cara teknik bercinta lain kan yang bisa rasanya menjadi seperti perawan," imbuhnya penuh arti.
Di matanya, operasi pengembalian keperawanan penting, namun harus dilihat dari sisi positif. Semisal untuk variasi menyenangkan suami. Sebab ada pasangan mau menjalani ini karena ingin berfantasi mengenang masa indah awal pernikahan.
"Yah walaupun menurutku itu hal yang sangat konyol dilakukan. Tapi mungkin ada sebagian pasangan yang memang sepakat melakukan hal itu untuk bisa mengenang di awal perkawinan. Atau mungkin ada pasangan yang menikah tapi sang istri sudah tidak perawan lagi setelah sekian lama. Bisa juga dijadikan buat variasi agar tetap mempertahankan keharmonisan rumah tangga mereka," urainya, Kamis (5/12).
Soal perawan atau tidak seorang gadis, ia mengatakan bukan hal yang tabu pada zaman sekarang. Namun diperlukan keterbukaan kala menjalin pacaran. Sehingga pasangan mau menerima apa adanya.
"Bagi aku sih masalah tidak perawan pun sudah tidak tabu di jaman sekarang ya. Yang penting dari awal jujur saja sama pacar yang akan dinikahi bahwa saat ini memang sudah tidak perawan. Mau syukur, gak mau yah sudah. Take it or leave it. Tapi kalau memang cinta yah terima apa adanya aja," katanya lagi kepada KapanLagi.com®.
Namun jika pasangan tetap ingin perawan saat malam pertama, ia meminta pasangan tersebut dapat memakai teknik lain.
"Kalau mau tetap yang rapat yah (maaf -red) masih ada cara teknik bercinta lain kan yang bisa rasanya menjadi seperti perawan," imbuhnya penuh arti.
Simak kabar paling HOT hari ini:
(Festival Pestapora 2025 dipenuhi kontroversi, sederet band tiba-tiba memutuskan untuk CANCEL penampilannya.)
(kpl/dis/dew)
Editor:
Dewi Ratna
Advertisement
More Stories
Advertisement
Advertisement