Selama Bulan Ramadan, Siaran TV Masih Kecolongan Aksi Bullying

Penulis: ahmat effendi

Diterbitkan:

Selama Bulan Ramadan, Siaran TV Masih Kecolongan Aksi Bullying Program Ramadan 2016 ©twitter @MarkisaTTV

Kapanlagi.com - Bulan Ramadan identik dengan bulan penuh rahmat, dan begitu banyak orang yang mencoba untuk memperbaiki diri. Di bulan ini, bermunculan pula program-program Ramadan yang tayang di sejumlah TV Indonesia. Sayangnya menurut Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) masih banyak program yang berisi bullying dan mengabaikan norma kesusilaan dan kesopanan.


"Paling banyak program siaran yang berlebihan, mem-bully, kemudian mengabaikan norma-norma kesopanan dan kesusilaan. Seperti mengatakan orang dengan binatang, guyonan over yang berlebihan dan kebablasan," kata Komisioner KPI Pusat, Fajar Arifianto Isnugroho di Hotel Santika Malang, Selasa (29/6) malam.


Saat ini KPI memberlakukan aturan ketat untuk membatasi gerak program yang tak sesuai aturan. Semua program siaran yang dideteksi adanya potensi pelanggaran, jika tak dibenahi materinya akan mendapat teguran.


Berbagai program televisi yang sudah mendapat surat peringatan tahun ini di antaranya Mari Kita Sahur (TransTV), Pesbukers Ramadan (ANTV), Majelis Sakinah (I News) dan OVJ (Trans7). Sementara surat teguran yang lebih keras diberikan kepada satu program di TVRI, dan dua untuk program di TransTV.


Program TV di bulan Ramadan masih ada yang cukup kontroversial. ©Darmadi SasongkoProgram TV di bulan Ramadan masih ada yang cukup kontroversial. ©Darmadi Sasongko

Pihak KPI pun meminta produser untuk menginstruksikan kepada talent agar lebih hati-hati dalam membawakan acara. Selain itu jangan sampai program Ramadan yang masih didominasi guyonan akhirnya menghilangkan suasana Ramadan.


"Jangan sampai hiburan, tetapi berlebihan membully orang, mengabaikan norma kesusilaan dan kesopanan. Itu kan tidak pantas," katanya.


Meski demikian angka pelanggaran TV di Indonesia sudah menurun dari tahun-tahun sebelumnya. Pelanggaran paling parah yang dilakukan TV paling banyak terjadi di tahun 2013, dan sekarang semakin berkurang. Sejak tahun 2014 paradigma TV pun berkembang dan mereka menyadari program Ramadan yang baik juga ditunggu pemirsa.


"Orang sukanya yang ketawa-ketiwi, guyonan. Padahal selalu, karena banyak juga yang menunggu program-program yang baik. Ada PPT (Para Pencari Tuhan), Hafidz Indonesia ratingnya juga bagus. Program itu dinanti orang," ungkapnya.


KPI sendiri tengah menggelar Forum Masyarakat Peduli Penyiaran berkerjasama dengan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Acara yang dihadiri para praktisi dan pemerhati mengusung tema Sinergi KPI, Media dan Elemen Masyarakat, Menciptakan Siaran Sehat.



(Festival Pestapora 2025 dipenuhi kontroversi, sederet band tiba-tiba memutuskan untuk CANCEL penampilannya.)

(kpl/dar/sjw)

Reporter:

Darmadi Sasongko

Rekomendasi
Trending