Masih bisa diingat bagaimana awal kemunculan Inul Daratista menuai pro kontra publik. Kehadirannya tak jarang diwarnai boikot. Waktu bergulir dan Inul pun kini jadi pedangdut sukses.

Kesuksesannya hari ini tidak diraih dengan mudah. Lekat di ingatan Inul, ia dulu pernah dibayar Rp25 ribu sekali manggung. Namun kala itu, ia bisa manggung di 7 tempat berbeda.

"Ada yang gak percaya sehari show 7 tempat! Meski honor Rp25 ribu, jaman itu alhamdulillah dapat bonus ngetop. Kerja keras yang tidak mengkhianati hasil. Bonusnya strong dengan segala cobaan," tulisnya di Instagram.

Di awal kariernya juga, Inul mulai mengenal ekstasi dan dunia malam. Ia pun bertekad untuk tak terjerumus sebab ia ingin membuktikan pada ayahnya betapa ia mampu berkarier dengan positif.

Bukan cuma mengandalkan goyangan, Inul juga berani tampil beda. Ya, ia membawakan lagu-lagu dari genre lain yang jadi menarik saat dikemas koplo. 

Sejak saat itu, Inul pun semakin berjaya. Tak sedikit yang mulai mengikuti gaya Inul. Inul mengaku tak masalah dengan itu dan ia tetap berhasil jadi pionir.

Dalam masa keemasannya, Inul pernah diboikot sana-sini. Bukan cuma goyangannya yang dinilai vulgar tapi juga busananya. Busana Inul disebut seperti baju senam.

Di saat berat itu, salah satu yang terus memberikan dukungan adalah almarhum Gus Dur. Bahkan menurut Inul, semua jajaran NU, PKB, hingga banser siap pasang badan untuk Inul padahal Inul cuma penyanyi kampung.

"(saya) Hanya seorang penyanyi kampung miskin tidak punya baju bagus, tidak ada yang mengarahkan bagaimana tampil bagus di panggung. Hanya menggunakan skill dan keahlian yang dia punya sendiri," tulis Inul di Instagram.

Inul juga menyebut, Almarhum Gus Dur pernah juga memanggilnya ke kantor untuk diajak ngobrol, bercanda, dan tertawa. Mengingat itu semua membuat Inul ingin menangis.