Soimah selama ini lekat dengan imej tajir melintir. Imej itu muncul sebab ia pun kerap didapuk berakting bak orang kaya di berbagai program televisi.

Tak sedikit yang terkecoh dengan gaya dan akting Soimah, salah satunya petugas pajak. Dalam kanal Youtube Mojokdotco ia mengungkap pengalamannya berurusan dengan petugas pajak.

Soimah mengaku kerap kali diperlakukan bak koruptor hingga maling oleh petugas pajak. "Jadi saya itu merasa diperlakukan seperti b*jing*n, seperti koruptor," ujarnya.

Ia kerap kali ditagih pajak dengan cara yang tidak manusiawi. Soimah masih ingat, pada 2015 silam petugas pajak masuk ke rumahnya tanpa permisi.

Rumahnya yang dibeli seharga Rp430 juta itu disebut-sebut sebetulnya seharga Rp650 juta. Soimah dianggap menurunkan harga rumah demi menghindari pajak tinggi.

Bukan cuma itu saja, ia juga dikira betulan punya pom bensin, gunung, hingga perusahaan bis di Pati - Jawa Tengah. Padahal, itu semua hanya kelakarnya di layar kaca saja.

Tak berhenti sampai di situ, pendopo milik Soimah pun disorot petugas pajak. Saat pendopo itu belum rampung, petugas pajak sudah mencoba menaksir harganya.

Ditaksir, pendopo Soimah nilainya mencapai Rp50 miliar. Soimah mengaku bingung sebab ia sendiri belum tahu berapa total modal yang ia keluarkan sebab pendopo itu belum jadi.

Kakak ipar Soimah pun pernah didatangi oleh petugas pajak. Ia diduga menyembunyikan Soimah yang disebut-sebut menghindari pajak. Padahal, Soimah sedang berada di Jakarta.

Petugas pajak sampai pernah menagih pajak hingga membawa debt collector serta menggebrak meja. Soimah tegas menyebut, ia tak lari ke mana-mana dan setiap hari ada di TV. Soal pajak selalu ia urus setiap tahun.