Kapanlagi.com - Bunga matahari merupakan tanaman hias yang populer dengan bunga berwarna kuning cerah yang menarik perhatian. Menanam bunga matahari dapat dilakukan dengan berbagai cara dan media tanam, mulai dari pot, polybag, botol bekas, hingga tanah terbuka.
Tanaman ini tergolong mudah dibudidayakan dan cocok untuk pemula yang ingin memulai berkebun di rumah. Cara menanam bunga matahari yang tepat akan menghasilkan bunga yang mekar sempurna dan tumbuh subur.
Proses penanaman bunga matahari dapat dilakukan dari biji, batang, maupun akar dengan teknik yang berbeda-beda. Pemilihan media tanam dan metode yang sesuai akan menentukan keberhasilan pertumbuhan tanaman ini di pekarangan rumah Anda.
Bunga matahari atau Helianthus annuus adalah tanaman semusim dari famili Asteraceae yang berasal dari Amerika Utara. Tanaman ini memiliki ciri khas bunga besar berwarna kuning dengan bagian tengah berwarna cokelat atau hitam yang mengandung biji. Bunga matahari memiliki sifat heliotropisme, yaitu kemampuan mengikuti arah pergerakan matahari dari timur ke barat.
Tanaman ini dapat tumbuh dengan tinggi mencapai 1-3 meter tergantung varietasnya. Batang bunga matahari kokoh, berbulu kasar, dan berwarna hijau. Daunnya berbentuk hati dengan tepi bergerigi dan tersusun berselang-seling pada batang. Sistem perakarannya cukup dalam dan kuat untuk menopang batang yang tinggi.
Bunga matahari membutuhkan sinar matahari penuh minimal 6-8 jam per hari untuk tumbuh optimal. Tanaman ini toleran terhadap berbagai jenis tanah namun lebih menyukai tanah yang gembur, subur, dan memiliki drainase baik dengan pH 6,0-7,5. Periode pertumbuhan dari biji hingga berbunga memakan waktu sekitar 70-100 hari tergantung varietas dan kondisi lingkungan.
Melansir dari University of California Agriculture and Natural Resources, bunga matahari termasuk tanaman yang mudah beradaptasi dan dapat tumbuh di berbagai kondisi iklim, menjadikannya pilihan ideal untuk pemula dalam berkebun. Tanaman ini juga memiliki nilai ekonomis tinggi karena bijinya dapat diolah menjadi minyak nabati dan camilan sehat.
Menanam bunga matahari dari biji adalah metode yang paling umum dan mudah dilakukan. Berikut langkah-langkah lengkapnya:
Pilih biji bunga matahari yang berkualitas baik, berukuran besar, tidak keriput, dan bebas dari hama atau penyakit. Biji yang baik memiliki cangkang keras berwarna hitam atau belang dengan isi yang padat. Anda dapat membeli biji dari toko pertanian terpercaya atau mengambil dari bunga matahari yang sudah matang sempurna.
Siapkan media tanam dengan campuran tanah gembur, kompos atau pupuk kandang, dan sekam bakar dengan perbandingan 2:1:1. Media tanam harus memiliki drainase yang baik agar air tidak menggenang. Pastikan pH tanah berada di kisaran 6,0-7,5 untuk pertumbuhan optimal.
Rendam biji dalam air hangat selama 12-24 jam untuk mempercepat perkecambahan. Tanam biji sedalam 2-3 cm dengan posisi ujung runcing menghadap ke bawah. Jika menanam di polybag atau pot, tanam 2-3 biji per wadah, kemudian pilih bibit terkuat setelah tumbuh.
Siram media tanam secara teratur agar tetap lembab namun tidak tergenang. Biji akan berkecambah dalam 7-10 hari. Letakkan wadah di tempat yang terkena sinar matahari langsung. Setelah bibit memiliki 2-4 helai daun sejati, lakukan penjarangan jika terlalu rapat.
Bibit siap dipindahkan ke media tanam permanen setelah berumur 2-3 minggu atau memiliki 4-6 helai daun. Pindahkan dengan hati-hati agar akar tidak rusak. Buat lubang tanam yang cukup besar untuk menampung seluruh sistem perakaran bibit.
Menanam bunga matahari di pot sangat cocok untuk Anda yang memiliki lahan terbatas atau ingin menghias teras dan balkon. Pilih pot dengan diameter minimal 30-40 cm dan kedalaman 30 cm untuk memberikan ruang yang cukup bagi pertumbuhan akar. Pot harus memiliki lubang drainase di bagian bawah untuk mencegah genangan air yang dapat menyebabkan busuk akar.
Gunakan media tanam yang subur dan gembur dengan campuran tanah, kompos, dan sekam bakar. Isi pot hingga 3/4 bagian, buat lubang tanam sedalam 2-3 cm di tengah pot, lalu masukkan biji atau bibit bunga matahari. Tutup dengan media tanam dan padatkan sedikit agar biji tidak bergeser. Siram secukupnya hingga media tanam lembab merata.
Letakkan pot di lokasi yang mendapat sinar matahari penuh minimal 6-8 jam per hari. Lakukan penyiraman rutin 1-2 kali sehari, terutama saat musim kemarau, namun hindari penyiraman berlebihan. Berikan pupuk organik cair setiap 2 minggu sekali setelah tanaman berumur 3 minggu untuk mendukung pertumbuhan dan pembungaan.
Untuk varietas bunga matahari yang tinggi, pasang ajir atau penopang saat tanaman mencapai tinggi 30-40 cm untuk mencegah roboh akibat angin. Ikat batang ke penopang dengan tali yang tidak terlalu kencang agar tidak melukai batang. Bunga matahari dalam pot biasanya dapat berbunga dalam 60-80 hari setelah tanam, tergantung varietasnya.
Polybag dan botol bekas merupakan alternatif media tanam yang ekonomis dan praktis untuk budidaya bunga matahari. Berikut panduan lengkapnya:
Gunakan polybag berukuran minimal 30x40 cm atau volume 20-30 liter untuk memberikan ruang yang cukup bagi pertumbuhan akar bunga matahari. Pastikan polybag memiliki lubang drainase di bagian bawah dan samping untuk sirkulasi air yang baik. Polybag berbahan plastik tebal lebih tahan lama dan tidak mudah robek.
Untuk botol bekas, gunakan botol air mineral berukuran 1,5-2 liter atau botol galon bekas. Potong bagian atas botol, lubangi bagian bawah untuk drainase, dan buat beberapa lubang kecil di sisi botol untuk aerasi. Botol bekas cocok untuk varietas bunga matahari kerdil atau mini yang tidak tumbuh terlalu tinggi.
Isi polybag atau botol bekas dengan media tanam campuran tanah, kompos, dan sekam bakar dengan perbandingan 2:1:1. Tambahkan sedikit pasir jika tanah terlalu padat untuk meningkatkan drainase. Isi wadah hingga 3/4 bagian, sisakan ruang untuk penyiraman dan pertumbuhan tanaman.
Tanam biji atau bibit bunga matahari di tengah wadah dengan kedalaman 2-3 cm. Siram secukupnya dan letakkan di tempat yang terkena sinar matahari penuh. Lakukan penyiraman rutin setiap pagi dan sore, terutama saat cuaca panas. Berikan pupuk organik cair setiap 2 minggu sekali untuk nutrisi tambahan.
Pasang ajir atau tongkat bambu sebagai penopang saat tanaman mencapai tinggi 30 cm. Ikat batang dengan tali rafia atau tali plastik secara longgar agar tidak melukai batang. Penopangan penting untuk mencegah tanaman roboh karena polybag dan botol bekas lebih ringan dibanding pot keramik.
Melansir dari penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Horticultural Science, penggunaan wadah daur ulang seperti botol bekas tidak mengurangi kualitas pertumbuhan tanaman hias selama ukuran wadah dan media tanam sesuai dengan kebutuhan tanaman.
Menanam bunga matahari di tanah terbuka memberikan hasil pertumbuhan yang lebih optimal karena sistem perakaran dapat berkembang lebih bebas. Pilih lokasi yang mendapat sinar matahari penuh sepanjang hari dan terlindung dari angin kencang. Tanah harus gembur, subur, dan memiliki drainase yang baik untuk mencegah genangan air.
Persiapkan lahan dengan membajak atau mencangkul tanah sedalam 30-40 cm untuk menggemburkan tanah. Campurkan pupuk kandang atau kompos sebanyak 2-3 kg per meter persegi untuk meningkatkan kesuburan tanah. Buat bedengan dengan lebar 100-120 cm dan tinggi 20-30 cm jika lahan cenderung tergenang air. Biarkan tanah selama 1-2 minggu sebelum ditanami agar pupuk tercampur sempurna.
Buat lubang tanam dengan jarak 50-70 cm antar tanaman untuk varietas tinggi, atau 30-40 cm untuk varietas pendek. Kedalaman lubang sekitar 3-5 cm. Masukkan 2-3 biji per lubang, kemudian tutup dengan tanah tipis dan padatkan sedikit. Siram dengan air secukupnya hingga tanah lembab. Setelah biji berkecambah dan tumbuh 2-4 helai daun, lakukan penjarangan dengan menyisakan satu tanaman terkuat per lubang.
Lakukan penyiraman rutin terutama saat musim kemarau, namun kurangi frekuensi saat musim hujan. Berikan pupuk susulan dengan NPK 15:15:15 sebanyak 5-10 gram per tanaman saat berumur 3 minggu dan 6 minggu. Lakukan penyiangan gulma secara berkala agar tidak bersaing dengan bunga matahari dalam menyerap nutrisi. Bunga matahari di tanah terbuka biasanya dapat berbunga dalam 70-90 hari setelah tanam.
Menurut Food and Agriculture Organization (FAO), bunga matahari yang ditanam di tanah terbuka dengan jarak tanam yang tepat dapat menghasilkan bunga berdiameter 20-30 cm dengan produktivitas biji yang lebih tinggi dibandingkan penanaman dalam wadah.
Selain dari biji, bunga matahari juga dapat diperbanyak melalui stek batang dan pemisahan anakan dari akar, meskipun metode ini kurang umum dilakukan. Berikut penjelasan lengkapnya:
Pilih batang bunga matahari yang sehat, tidak terserang hama atau penyakit, dan berumur sekitar 2-3 bulan. Potong batang sepanjang 15-20 cm dari bagian tengah tanaman dengan menggunakan pisau atau gunting tajam yang steril. Pastikan potongan batang memiliki 2-3 ruas atau buku dan beberapa helai daun. Buang daun bagian bawah, sisakan 2-3 helai daun di bagian atas.
Rendam ujung bawah stek batang dalam larutan hormon perakaran atau air kelapa selama 2-4 jam untuk merangsang pertumbuhan akar. Setelah itu, tanam stek dalam media semai berupa campuran tanah dan sekam bakar dengan perbandingan 1:1. Tanam sedalam 5-7 cm dengan posisi tegak. Letakkan di tempat teduh dan jaga kelembaban media dengan menyiram secara rutin.
Beberapa varietas bunga matahari dapat menghasilkan anakan dari sistem perakarannya. Gali tanah di sekitar tanaman induk dengan hati-hati untuk menemukan anakan yang tumbuh dari akar. Pisahkan anakan yang sudah memiliki akar dan tunas sendiri dengan menggunakan pisau tajam. Pastikan setiap anakan memiliki sistem perakaran yang cukup untuk bertahan hidup.
Tanam anakan segera setelah dipisahkan ke dalam pot atau polybag yang sudah diisi media tanam. Buat lubang tanam yang cukup besar untuk menampung seluruh sistem perakaran. Padatkan tanah di sekitar anakan dan siram hingga lembab. Letakkan di tempat teduh selama 3-5 hari untuk adaptasi, kemudian pindahkan ke tempat yang terkena sinar matahari penuh.
Stek batang dan anakan akar membutuhkan perawatan ekstra selama 2-3 minggu pertama. Jaga kelembaban media tanam dengan menyiram 2 kali sehari. Hindari paparan sinar matahari langsung yang terlalu terik pada minggu pertama. Berikan pupuk organik cair dengan konsentrasi rendah setelah tanaman menunjukkan pertumbuhan baru. Tingkat keberhasilan perbanyakan dari batang dan akar lebih rendah dibanding dari biji, namun tetap layak dicoba.
Perawatan yang tepat akan menghasilkan bunga matahari yang sehat dan berbunga lebat. Berikut tips lengkapnya:
Bunga matahari membutuhkan air yang cukup terutama saat fase pertumbuhan vegetatif dan pembentukan bunga. Lakukan penyiraman 1-2 kali sehari tergantung kondisi cuaca dan kelembaban tanah. Siram pada pagi hari sebelum jam 9 atau sore hari setelah jam 4 untuk menghindari penguapan berlebihan. Kurangi frekuensi penyiraman saat musim hujan untuk mencegah busuk akar.
Berikan pupuk dasar berupa kompos atau pupuk kandang saat persiapan media tanam. Lakukan pemupukan susulan dengan pupuk NPK 15:15:15 sebanyak 5-10 gram per tanaman saat berumur 3 minggu, 6 minggu, dan saat mulai berbunga. Pupuk organik cair dapat diberikan setiap 2 minggu sekali dengan cara disemprotkan ke daun atau disiramkan ke media tanam.
Hama yang sering menyerang bunga matahari antara lain kutu daun, ulat, dan burung yang memakan biji. Lakukan pengendalian dengan menyemprotkan pestisida nabati atau insektisida sesuai dosis anjuran. Untuk mencegah burung, pasang jaring atau kantong kain di sekitar bunga yang sudah mulai berbiji. Penyakit yang umum adalah busuk akar dan jamur daun, yang dapat dicegah dengan menjaga drainase dan tidak menyiram berlebihan.
Buang daun yang menguning atau terserang penyakit untuk mencegah penyebaran. Untuk varietas yang tinggi, pasang ajir atau penopang saat tanaman mencapai tinggi 30-40 cm. Ikat batang dengan tali secara longgar agar tidak melukai batang. Pemangkasan tunas samping dapat dilakukan jika ingin fokus pada pertumbuhan bunga utama yang lebih besar.
Bunga matahari siap dipanen saat kelopak bunga mulai mengering dan bagian belakang bunga berwarna kuning kecokelatan. Untuk panen biji, tunggu hingga biji mengeras dan berwarna hitam atau belang. Potong bunga beserta batangnya sepanjang 30-40 cm, kemudian jemur di tempat teduh hingga kering. Biji dapat dikeluarkan dengan cara digosok atau dipukul perlahan.
Melansir dari Royal Horticultural Society, perawatan yang konsisten dan pemantauan rutin terhadap kondisi tanaman merupakan kunci keberhasilan dalam budidaya bunga matahari, terutama dalam mencegah serangan hama dan penyakit yang dapat mengurangi kualitas bunga.
Bunga matahari umumnya membutuhkan waktu 70-100 hari dari penanaman biji hingga berbunga, tergantung pada varietas dan kondisi lingkungan. Varietas kerdil atau mini biasanya lebih cepat berbunga sekitar 60-70 hari, sedangkan varietas tinggi membutuhkan waktu 80-100 hari. Faktor seperti intensitas cahaya matahari, kesuburan tanah, dan perawatan yang tepat sangat mempengaruhi kecepatan pertumbuhan.
Bunga matahari tidak cocok ditanam di dalam ruangan karena membutuhkan sinar matahari langsung minimal 6-8 jam per hari untuk tumbuh optimal. Tanaman ini termasuk tanaman yang sangat membutuhkan cahaya penuh dan akan tumbuh kerdil atau tidak berbunga jika kekurangan sinar matahari. Jika ingin menanam di dalam ruangan, letakkan di dekat jendela yang mendapat cahaya matahari langsung sepanjang hari atau gunakan lampu grow light dengan intensitas tinggi.
Ukuran pot minimal untuk menanam bunga matahari adalah diameter 30 cm dengan kedalaman 30 cm untuk varietas kerdil atau mini. Untuk varietas tinggi atau besar, gunakan pot dengan diameter minimal 40-50 cm dan kedalaman 40 cm agar sistem perakaran memiliki ruang yang cukup untuk berkembang. Pot yang terlalu kecil akan menghambat pertumbuhan tanaman dan menghasilkan bunga yang kecil atau tidak optimal.
Ya, bunga matahari membutuhkan pemupukan rutin untuk pertumbuhan optimal dan pembungaan yang maksimal. Berikan pupuk dasar berupa kompos atau pupuk kandang saat persiapan media tanam, kemudian lakukan pemupukan susulan dengan pupuk NPK setiap 3 minggu sekali. Pupuk organik cair dapat diberikan setiap 2 minggu sekali untuk nutrisi tambahan. Pemupukan yang tepat akan menghasilkan bunga yang besar dan biji yang berkualitas.
Daun menguning pada bunga matahari bisa disebabkan oleh beberapa faktor seperti kekurangan nutrisi, kelebihan atau kekurangan air, atau serangan hama dan penyakit. Periksa kelembaban tanah dan pastikan penyiraman tidak berlebihan atau kurang. Berikan pupuk yang mengandung nitrogen untuk mengatasi kekurangan nutrisi. Jika disebabkan oleh hama atau penyakit, buang daun yang terserang dan semprotkan pestisida nabati atau fungisida sesuai kebutuhan.
Biji bunga matahari yang dijual di toko bunga atau supermarket sebagai camilan biasanya sudah melalui proses pemanggangan atau pengolahan sehingga tidak dapat ditanam karena daya kecambahnya sudah hilang. Untuk menanam bunga matahari, gunakan biji khusus untuk penanaman yang dijual di toko pertanian atau ambil langsung dari bunga matahari yang sudah matang sempurna. Biji untuk penanaman harus dalam kondisi segar, tidak diolah, dan disimpan dengan baik.
Bunga matahari dapat ditanam sepanjang tahun di daerah tropis seperti Indonesia, namun pertumbuhan terbaik terjadi pada musim kemarau atau saat cuaca cerah. Hindari menanam saat musim hujan lebat karena dapat menyebabkan busuk akar dan pertumbuhan jamur. Jika harus menanam saat musim hujan, pastikan media tanam memiliki drainase yang sangat baik dan lindungi tanaman dari hujan berlebihan dengan naungan plastik transparan yang masih memungkinkan cahaya matahari masuk.