Kapanlagi.com - Bunga melati merupakan tanaman hias yang populer dengan aroma harum khasnya dan keindahan bunga putihnya yang mempesona. Menanam bunga melati dapat dilakukan dengan berbagai metode, baik di pot, polybag, botol bekas, maupun langsung di tanah terbuka sesuai dengan kondisi lahan yang tersedia.
Cara menanam bunga melati sebenarnya tidak terlalu sulit dan bisa dilakukan oleh pemula sekalipun. Tanaman ini dapat diperbanyak melalui beberapa cara seperti dari biji, stek batang, maupun pemisahan akar yang masing-masing memiliki teknik dan tingkat keberhasilan berbeda.
Pemilihan media tanam yang tepat sangat menentukan keberhasilan budidaya bunga melati. Baik menggunakan wadah seperti pot dan polybag maupun penanaman langsung di tanah terbuka, keduanya memerlukan persiapan yang matang agar tanaman dapat tumbuh optimal dan menghasilkan bunga yang lebat.
Bunga melati (Jasminum) adalah tanaman perdu berkayu yang termasuk dalam famili Oleaceae dengan lebih dari 200 spesies yang tersebar di berbagai belahan dunia. Tanaman ini memiliki batang yang merambat atau tegak tergantung jenisnya, dengan daun majemuk berwarna hijau mengkilap dan bunga berwarna putih atau kuning yang mengeluarkan aroma harum khas.
Di Indonesia, jenis melati yang paling populer adalah melati putih (Jasminum sambac) yang sering digunakan untuk berbagai keperluan mulai dari tanaman hias, bahan baku parfum, hingga bunga tabur dalam upacara adat. Tanaman ini dapat tumbuh dengan baik di daerah tropis dengan suhu berkisar 20-35 derajat Celcius dan membutuhkan sinar matahari yang cukup untuk pembungaan optimal.
Melati memiliki sistem perakaran yang cukup kuat namun tidak terlalu dalam, sehingga cocok ditanam dalam wadah terbatas seperti pot atau polybag. Tanaman ini juga relatif tahan terhadap berbagai kondisi tanah asalkan drainase baik dan tidak tergenang air yang dapat menyebabkan pembusukan akar.
Keunggulan bunga melati sebagai tanaman hias adalah perawatannya yang relatif mudah, pertumbuhannya yang cepat, dan kemampuannya berbunga sepanjang tahun jika mendapat perawatan yang tepat. Tanaman ini juga memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi karena bunganya banyak dicari untuk berbagai keperluan komersial maupun tradisional.
Menanam bunga melati di pot merupakan pilihan praktis bagi mereka yang memiliki lahan terbatas atau ingin memiliki fleksibilitas dalam mengatur tata letak tanaman. Metode ini memungkinkan tanaman dipindahkan sesuai kebutuhan dan memudahkan perawatan serta pengendalian hama.
Cara menanam bunga melati di pot memerlukan perhatian khusus pada sistem drainase karena akar melati tidak tahan terhadap genangan air. Pastikan media tanam selalu dalam kondisi lembab namun tidak becek, dan lakukan penggantian media tanam setiap 1-2 tahun sekali untuk menjaga kesuburan tanah.
Penanaman bunga melati di polybag atau botol bekas merupakan alternatif ekonomis dan ramah lingkungan yang cocok untuk pemula atau mereka yang ingin memanfaatkan barang bekas. Kedua metode ini memiliki prinsip yang hampir sama dengan penanaman di pot namun dengan beberapa penyesuaian.
Menanam bunga melati di polybag sangat cocok untuk pembibitan atau persiapan sebelum dipindah ke lokasi permanen. Polybag memudahkan proses pemindahan tanaman tanpa merusak akar karena dapat dipotong saat akan dipindahkan. Sementara itu, penggunaan botol bekas tidak hanya menghemat biaya tetapi juga membantu mengurangi sampah plastik di lingkungan.
Penanaman bunga melati di tanah terbuka memberikan ruang pertumbuhan yang lebih luas sehingga tanaman dapat berkembang maksimal dan menghasilkan bunga yang lebih banyak. Metode ini cocok bagi yang memiliki halaman atau kebun dengan lahan yang cukup.
Cara menanam bunga melati di tanah terbuka memerlukan persiapan yang lebih matang namun hasilnya lebih optimal dalam jangka panjang. Tanaman yang ditanam langsung di tanah cenderung lebih kuat, tahan terhadap kondisi cuaca ekstrem, dan dapat menghasilkan bunga lebih banyak karena sistem perakaran yang lebih luas dan akses nutrisi yang lebih baik dari tanah.
Perbanyakan bunga melati dari biji merupakan metode yang paling alami namun memerlukan kesabaran karena prosesnya lebih lama dibandingkan metode vegetatif. Teknik ini cocok untuk menghasilkan varietas baru atau ketika bibit dari stek atau cangkok sulit didapatkan.
Menanam bunga melati dari biji memerlukan waktu lebih lama hingga tanaman berbunga, biasanya 2-3 tahun setelah perkecambahan. Namun metode ini memberikan kepuasan tersendiri karena Anda dapat menyaksikan seluruh siklus hidup tanaman dari awal. Tingkat keberhasilan perkecambahan biji melati berkisar 60-70% tergantung kualitas biji dan kondisi perawatan.
Perbanyakan bunga melati secara vegetatif melalui stek batang atau pemisahan akar merupakan metode yang paling populer karena lebih cepat menghasilkan tanaman berbunga dan mempertahankan sifat induknya. Kedua metode ini memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi jika dilakukan dengan teknik yang benar.
Cara Menanam dari Stek Batang:
Cara Menanam dari Pemisahan Akar:
Cara menanam bunga melati dari batang melalui stek memiliki tingkat keberhasilan sekitar 70-80% dan tanaman dapat berbunga dalam waktu 6-12 bulan. Sementara pemisahan akar memiliki tingkat keberhasilan lebih tinggi mencapai 90% karena anakan sudah memiliki sistem perakaran sendiri, dan tanaman dapat berbunga lebih cepat dalam 3-6 bulan setelah pemisahan.
Waktu berbunga tergantung metode perbanyakan yang digunakan. Melati dari stek batang biasanya mulai berbunga setelah 6-12 bulan, dari pemisahan akar sekitar 3-6 bulan, sedangkan dari biji memerlukan waktu lebih lama yaitu 2-3 tahun. Faktor perawatan seperti pemupukan, penyiraman, dan paparan sinar matahari juga sangat mempengaruhi kecepatan pembungaan.
Bunga melati sebaiknya tidak ditanam di dalam ruangan karena membutuhkan sinar matahari langsung minimal 6 jam per hari untuk pertumbuhan optimal dan pembungaan. Jika terpaksa ditanam indoor, letakkan di dekat jendela yang mendapat cahaya maksimal atau gunakan lampu grow light sebagai pengganti sinar matahari, meskipun hasilnya tidak akan sebaik penanaman outdoor.
Media tanam terbaik untuk bunga melati adalah campuran tanah gembur, kompos atau pupuk kandang matang, dan sekam padi dengan perbandingan 2:1:1. Media ini memberikan drainase yang baik, kaya nutrisi, dan memiliki aerasi optimal untuk pertumbuhan akar. Pastikan pH media berkisar antara 6-7 untuk hasil terbaik.
Frekuensi penyiraman tergantung kondisi cuaca dan media tanam. Pada musim kemarau atau cuaca panas, siram 2 kali sehari (pagi dan sore), sedangkan pada musim hujan cukup 1 kali sehari atau sesuai kebutuhan. Prinsipnya adalah menjaga media tanam tetap lembab namun tidak becek, karena melati tidak tahan genangan air yang dapat menyebabkan akar membusuk.
Gunakan pupuk NPK dengan kandungan fosfor (P) dan kalium (K) yang lebih tinggi seperti NPK 15-15-15 atau 10-20-20 untuk merangsang pembungaan. Berikan pupuk setiap 2-3 minggu sekali dengan dosis sesuai anjuran kemasan. Anda juga bisa menambahkan pupuk organik cair atau kompos setiap bulan untuk menjaga kesuburan tanah dan kesehatan tanaman secara keseluruhan.
Penyebab melati tidak berbunga biasanya karena kurang sinar matahari, kekurangan nutrisi, atau pemangkasan yang salah. Pastikan tanaman mendapat sinar matahari minimal 6 jam per hari, berikan pupuk dengan kandungan fosfor tinggi, dan lakukan pemangkasan rutin untuk merangsang pertumbuhan tunas baru. Hindari pemupukan nitrogen berlebihan karena akan membuat tanaman hanya menghasilkan daun tanpa bunga.
Ya, bunga melati bisa ditanam dari biji yang dibeli di toko benih terpercaya, namun pastikan biji masih segar dan belum kadaluarsa. Periksa tanggal produksi dan masa simpan pada kemasan. Biji melati yang baik memiliki daya kecambah sekitar 60-70% dan sebaiknya ditanam segera setelah dibeli untuk hasil optimal. Simpan biji di tempat sejuk dan kering jika tidak langsung ditanam.
Yuk, baca artikel seputar panduan dan cara menarik lainnya di Kapanlagi.com. Kalau bukan sekarang, KapanLagi?