Kapanlagi.com - Rosemary merupakan tanaman herbal aromatik yang semakin populer di Indonesia. Tanaman dengan nama latin Rosmarinus officinalis ini memiliki aroma harum yang khas dan banyak dimanfaatkan untuk berbagai keperluan.
Menanam rosemary di rumah ternyata tidak sesulit yang dibayangkan. Tanaman ini dapat tumbuh dengan baik baik di pot maupun lahan pekarangan dengan perawatan yang tepat.
Bagi pemula yang ingin memulai budidaya rosemary, ada beberapa metode penanaman yang bisa dipilih sesuai kebutuhan. Cara menanam rosemary dapat dilakukan melalui biji maupun stek batang dengan tingkat keberhasilan yang berbeda.
Rosemary adalah tanaman herbal yang berasal dari wilayah Mediterania dengan karakteristik daun berbentuk jarum dan aroma yang sangat khas. Tanaman ini termasuk dalam kategori tanaman yang mudah beradaptasi dengan berbagai kondisi lingkungan, meskipun memiliki preferensi tertentu untuk tumbuh optimal.
Tanaman ini memiliki beberapa keunggulan yang membuatnya menarik untuk dibudidayakan. Rosemary memiliki toleransi tinggi terhadap suhu panas dan dapat bertahan dalam kondisi kekeringan. Kemampuan adaptasi ini membuat rosemary cocok ditanam di iklim tropis seperti Indonesia, meskipun tanaman ini berasal dari daerah beriklim subtropis.
Melansir dari Cybext Kementerian Pertanian, rosemary dapat tumbuh hingga ketinggian 2.000 meter di atas permukaan laut. Tanaman ini juga dikenal memiliki ketahanan terhadap paparan sinar matahari langsung dan dapat tumbuh dengan baik di lokasi yang mendapat pencahayaan penuh selama 6-8 jam sehari.
Selain mudah dibudidayakan, rosemary juga memiliki banyak manfaat. Daun rosemary sering digunakan sebagai bumbu masakan, bahan minuman teh, hingga campuran minyak aromaterapi. Aroma khasnya yang menyerupai minyak kayu putih juga efektif untuk mengusir nyamuk secara alami.
Menanam rosemary dari biji memerlukan kesabaran lebih karena prosesnya relatif lebih lama dibandingkan metode lain. Namun, metode ini memberikan kepuasan tersendiri ketika berhasil menumbuhkan tanaman dari awal.
Langkah pertama adalah menyiapkan pot atau polybag dengan diameter minimal 20 sentimeter yang memiliki lubang drainase di bagian bawah. Media tanam yang digunakan sebaiknya berupa campuran tanah gembur, pasir, dan kompos dengan perbandingan yang seimbang untuk memastikan drainase yang baik.
Taburkan biji rosemary di atas permukaan media tanam dengan jarak yang tidak terlalu rapat. Setiap benih memerlukan ruang untuk berkembang dengan optimal. Setelah menabur biji, tutup tipis dengan media tanam dan siram secara lembut hingga media tanam menjadi lembab.
Untuk menciptakan kondisi kelembaban yang ideal, tutup pot dengan plastik wrap atau kantong plastik transparan yang telah dilubangi. Letakkan pot di tempat yang hangat dengan suhu stabil dan paparan cahaya matahari yang cukup. Benih rosemary biasanya akan mulai berkecambah dalam waktu 5-8 minggu.
Setelah benih berkecambah dan tumbuh hingga mencapai tinggi 5-7 sentimeter, tanaman sudah siap untuk dipindahkan ke tempat yang lebih permanen. Proses dari penanaman biji hingga panen pertama memerlukan waktu sekitar 65-115 hari setelah tanam, sehingga diperlukan kesabaran dalam merawatnya.
Metode stek batang merupakan cara menanam rosemary yang paling direkomendasikan untuk pemula karena lebih mudah dan cepat menghasilkan tanaman baru. Tanaman yang dihasilkan dari stek akan memiliki karakteristik yang sama persis dengan tanaman induknya.
Mengutip dari Tabloid Sinar Tani, cara stek batang ini terbukti lebih efektif karena tingkat keberhasilannya lebih tinggi dibandingkan menanam dari biji. Setelah akar terbentuk dengan kuat, tanaman sudah siap untuk dipindahkan ke lokasi permanen atau pot yang lebih besar.
Media tanam yang tepat sangat menentukan keberhasilan budidaya rosemary. Tanaman ini memerlukan tanah dengan drainase yang baik karena tidak menyukai kondisi tanah yang tergenang air.
Untuk penanaman di pot, gunakan campuran tanah yang gembur dan subur dengan tambahan pasir untuk meningkatkan drainase. Komposisi ideal adalah campuran tanah kebun, pasir kasar, dan kompos atau pupuk kandang dengan perbandingan yang seimbang. Pastikan pot memiliki lubang drainase yang cukup di bagian bawah.
Jika menanam di lahan pekarangan, persiapan lahan harus dilakukan dengan baik. Bersihkan lahan dari rumput liar dan benda-benda yang mengganggu seperti ranting kayu. Gemburkan tanah menggunakan cangkul atau traktor untuk memastikan aerasi yang baik.
Buatlah bedengan dengan lebar sekitar 50 sentimeter, tinggi 25-30 sentimeter, dan panjang sesuai kebutuhan. Berikan pupuk kandang sebagai pupuk dasar dan biarkan lahan istirahat selama 7-10 hari sebelum penanaman dilakukan. Hal ini penting untuk memastikan tanah benar-benar siap dan pupuk telah tercampur dengan baik.
Tingkat keasaman tanah juga perlu diperhatikan. Rosemary tumbuh optimal pada tanah yang cenderung basa. Jika tanah terlalu asam, tambahkan kapur pertanian secukupnya untuk menyeimbangkan pH tanah. Aroma rosemary akan semakin harum jika ditanam pada tanah dengan tingkat kebasaan yang tepat.
Perawatan yang tepat akan membuat tanaman rosemary tumbuh subur dan menghasilkan daun yang berkualitas. Meskipun termasuk tanaman yang relatif mudah dirawat, ada beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan.
Penyiraman merupakan aspek krusial dalam merawat rosemary. Tanaman ini tidak memerlukan penyiraman yang terlalu sering karena memiliki toleransi tinggi terhadap kekeringan. Siram tanaman sekali sehari atau ketika permukaan tanah terasa kering saat disentuh. Hindari penyiraman berlebihan yang dapat menyebabkan akar membusuk.
Rosemary tidak memerlukan pemupukan intensif seperti tanaman lainnya. Tanah yang terlalu subur akibat pupuk berlebihan justru dapat membuat tanaman menjadi tidak sehat. Cukup berikan pupuk organik seperti kompos atau pupuk kandang secara berkala dalam jumlah yang tidak berlebihan.
Pemangkasan perlu dilakukan secara rutin untuk merangsang pertumbuhan tunas baru dan menjaga bentuk tanaman tetap rapi. Pangkas cabang-cabang yang terlalu panjang atau bagian tanaman yang layu dan mati agar tidak menyebar ke bagian lain. Pemangkasan juga membantu tanaman tumbuh lebih lebat dan produktif.
Penempatan tanaman juga mempengaruhi pertumbuhan rosemary. Letakkan pot di area yang mendapat sinar matahari penuh minimal 6-8 jam sehari dan memiliki sirkulasi udara yang baik. Jika ditanam di daerah dengan musim hujan yang panjang, pertimbangkan untuk memindahkan pot ke dalam ruangan atau area yang terlindung agar tanaman tidak terlalu basah.
Rosemary termasuk tanaman yang dapat dipanen berulang kali tanpa merusak tanaman induk. Pemanenan dapat dilakukan ketika tanaman sudah tumbuh cukup besar dan mengeluarkan aroma yang harum.
Untuk rosemary yang ditanam dari stek, panen pertama biasanya dapat dilakukan setelah tanaman berumur 3-4 bulan. Sementara untuk tanaman dari biji, waktu panen pertama berkisar antara 65-115 hari setelah tanam tergantung kondisi perawatan dan lingkungan.
Cara memanen rosemary cukup mudah. Potong cabang atau daun yang dibutuhkan menggunakan gunting tajam yang bersih. Hindari memetik dengan tangan karena dapat merusak struktur tanaman. Panen sebaiknya dilakukan di pagi hari setelah embun mengering, saat kandungan minyak esensial dalam daun berada pada tingkat optimal.
Daun rosemary segar dapat langsung digunakan untuk berbagai keperluan seperti bumbu masakan, bahan minuman teh, atau campuran minyak aromaterapi. Untuk penyimpanan jangka panjang, daun rosemary dapat dikeringkan dengan cara digantung di tempat yang teduh dan memiliki sirkulasi udara baik.
Rosemary kering dapat disimpan dalam wadah kedap udara dan digunakan kapan saja sesuai kebutuhan. Selain untuk konsumsi, rosemary kering juga bisa dimanfaatkan sebagai pengharum lemari alami atau bahan potpourri yang memberikan aroma segar di ruangan.
Waktu yang dibutuhkan tergantung metode penanaman. Jika menanam dari biji, benih akan berkecambah dalam 5-8 minggu dan panen pertama dapat dilakukan setelah 65-115 hari setelah tanam. Sementara untuk metode stek batang, akar akan terbentuk dalam 20 hari dan tanaman dapat dipanen setelah 3-4 bulan.
Ya, rosemary dapat tumbuh dengan baik di iklim tropis Indonesia. Meskipun berasal dari wilayah Mediterania, tanaman ini memiliki toleransi tinggi terhadap suhu panas dan dapat beradaptasi dengan baik. Pastikan tanaman mendapat sinar matahari cukup dan tidak terlalu banyak air terutama saat musim hujan.
Rosemary tidak memerlukan penyiraman yang terlalu sering karena memiliki ketahanan terhadap kekeringan. Cukup siram sekali sehari atau ketika permukaan tanah terasa kering. Hindari penyiraman berlebihan yang dapat menyebabkan akar membusuk dan tanaman mati.
Rosemary tidak memerlukan pemupukan intensif. Tanaman ini justru tidak menyukai tanah yang terlalu subur karena dapat menyebabkan pembusukan. Cukup berikan pupuk organik seperti kompos atau pupuk kandang secara berkala dalam jumlah yang tidak berlebihan untuk menjaga kesuburan tanah.
Pilih pot dengan diameter minimal 20 sentimeter yang memiliki lubang drainase di bagian bawah. Pot sebaiknya terbuat dari bahan yang dapat menampung air tanah dengan baik seperti terakota atau plastik berkualitas. Sistem drainase yang baik sangat penting untuk mencegah akar rosemary terendam air.
Rosemary dapat ditanam di dalam ruangan asalkan mendapat cahaya matahari yang cukup. Letakkan pot di dekat jendela yang mendapat sinar matahari langsung minimal 6-8 jam sehari. Pastikan juga ruangan memiliki sirkulasi udara yang baik agar tanaman tidak lembab berlebihan.
Daun rosemary yang menguning biasanya disebabkan oleh penyiraman berlebihan atau drainase yang buruk. Kurangi frekuensi penyiraman dan pastikan pot memiliki lubang drainase yang baik. Jika masalah berlanjut, periksa kondisi akar dan pindahkan tanaman ke media tanam baru dengan drainase lebih baik.
Ikuti kabar terbaru selebriti hanya di Kapanlagi.com. Kalau bukan sekarang, KapanLagi?