Cara Menggunakan Termometer Digital dan Manual dengan Tepat

Kapanlagi.com - Termometer merupakan alat kesehatan penting yang wajib ada di setiap rumah untuk memantau kondisi kesehatan keluarga. Penggunaan termometer yang tepat sangat krusial untuk mendapatkan hasil pengukuran suhu tubuh yang akurat dan dapat diandalkan.

Cara menggunakan termometer digital dan manual memiliki perbedaan mendasar yang perlu dipahami. Setiap jenis termometer memerlukan teknik penggunaan khusus agar hasil pengukuran tidak melenceng dan dapat dijadikan acuan kondisi kesehatan yang sebenarnya.

Melansir dari Healthline, pemilihan jenis termometer dan metode pengukuran yang tepat sangat memengaruhi akurasi hasil. Termometer digital umumnya memberikan hasil lebih cepat dan akurat dibandingkan termometer manual, namun keduanya tetap efektif jika digunakan dengan cara yang benar.

1 dari 7 halaman

1. Pengertian dan Jenis Termometer untuk Mengukur Suhu Tubuh

Pengertian dan Jenis Termometer untuk Mengukur Suhu Tubuh (c) Ilustrasi AI

Termometer adalah alat pengukur suhu yang berasal dari bahasa latin thermo (panas) dan meter (mengukur). Alat ini dirancang khusus untuk mengukur suhu tubuh manusia dengan tingkat akurasi tinggi, membantu mendeteksi demam atau kondisi kesehatan lainnya.

Terdapat dua kategori utama termometer berdasarkan teknologinya, yaitu termometer digital yang menggunakan sensor elektronik dan termometer manual yang memanfaatkan prinsip pemuaian zat cair. Kedua jenis ini memiliki karakteristik dan cara penggunaan yang berbeda namun sama-sama efektif untuk keperluan medis rumahan.

Termometer digital menggunakan sensor panas elektronik yang menghasilkan sinyal listrik, kemudian diterjemahkan menjadi angka digital yang menampilkan suhu tubuh. Alat ini tersedia dalam berbagai bentuk seperti termometer oral, ketiak, dubur, telinga, dan dahi dengan teknologi inframerah.

Sementara itu, termometer manual tradisional menggunakan prinsip pemuaian cairan seperti air raksa atau alkohol yang naik dalam tabung kaca seiring peningkatan suhu. Meskipun termometer air raksa sudah tidak dianjurkan karena risiko keracunan jika pecah, termometer alkohol masih menjadi alternatif yang lebih aman dengan kemampuan mengukur suhu sangat rendah hingga -112 derajat Celcius.

2. Cara Menggunakan Termometer Digital dengan Benar

Cara Menggunakan Termometer Digital dengan Benar (c) Ilustrasi AI

Penggunaan termometer digital memerlukan persiapan dan teknik yang tepat untuk memastikan hasil pengukuran akurat. Berikut langkah-langkah detail cara menggunakan termometer digital dan manual, khususnya untuk jenis digital:

  1. Persiapan Awal: Cuci tangan menggunakan sabun atau hand sanitizer dengan teknik 6 langkah WHO. Pastikan termometer dalam kondisi bersih dan baterai masih berfungsi dengan baik.
  2. Pembersihan Termometer: Bersihkan ujung termometer menggunakan air sabun atau usap dengan alkohol swab jika tersedia. Langkah ini penting untuk mencegah kontaminasi silang dan infeksi.
  3. Pengaktifan Alat: Nyalakan termometer dengan menekan tombol power. Tunggu hingga muncul tanda kesiapan berupa suara beep, cahaya indikator, atau kombinasi keduanya yang menandakan alat siap digunakan.
  4. Penempatan yang Tepat: Untuk pengukuran oral, letakkan ujung termometer di bawah lidah dengan posisi yang pas. Beberapa termometer memiliki alur khusus untuk membantu penempatan yang akurat. Tutup mulut rapat-rapat selama pengukuran.
  5. Waktu Pengukuran: Diamkan termometer hingga terdengar bunyi alarm atau sinyal yang menandakan pengukuran selesai. Jangan melepas termometer sebelum waktunya karena dapat memengaruhi akurasi hasil.
  6. Pembacaan Hasil: Keluarkan termometer dengan hati-hati dan baca angka yang tertera pada layar digital. Catat hasil pengukuran jika diperlukan untuk pemantauan berkala.
  7. Pembersihan Akhir: Bersihkan kembali termometer sesuai instruksi pabrik sebelum menyimpannya. Cuci tangan kembali untuk menjaga kebersihan.

Menurut Alodokter, termometer digital dapat digunakan melalui tiga metode yaitu oral (mulut), aksila (ketiak), dan rektal (dubur). Setiap metode memiliki tingkat akurasi berbeda, dengan pengukuran rektal memberikan hasil paling akurat terutama untuk bayi dan anak kecil.

3. Cara Menggunakan Termometer Manual Air Raksa dan Alkohol

Cara Menggunakan Termometer Manual Air Raksa dan Alkohol (c) Ilustrasi AI

Termometer manual berbentuk tabung kaca berisi cairan yang memuai saat terkena panas. Meskipun penggunaannya memerlukan waktu lebih lama, termometer jenis ini tetap dapat memberikan hasil akurat jika digunakan dengan teknik yang benar.

Langkah pertama dalam menggunakan termometer manual adalah memastikan cairan berada di bawah angka terendah. Goyangkan termometer dengan gerakan cepat ke bawah hingga cairan turun ke posisi awal, biasanya di bawah 35 derajat Celcius.

Untuk pengukuran di ketiak, letakkan ujung termometer di tengah ketiak dan jepit dengan lengan. Pastikan ujung termometer bersentuhan langsung dengan kulit, bukan dengan pakaian. Diamkan selama 3-5 menit agar cairan sempat memuai dan mencapai suhu tubuh yang sebenarnya.

Setelah waktu pengukuran selesai, angkat termometer dengan hati-hati tanpa menyentuh ujungnya. Pegang bagian atas termometer dan putar perlahan hingga Anda dapat melihat garis cairan dengan jelas. Baca angka pada skala di mana ujung cairan berhenti, itulah suhu tubuh Anda.

Melansir dari Klikdokter, termometer air raksa sudah tidak dianjurkan untuk penggunaan rumahan karena risiko pecah dan bahaya keracunan merkuri. Jika termometer pecah, merkuri yang menguap dapat terhirup dan menyebabkan efek jangka pendek seperti batuk, nyeri tenggorokan, napas pendek, mual, muntah, hingga iritasi mata dan sakit kepala.

4. Teknik Pengukuran Suhu di Berbagai Bagian Tubuh

Teknik Pengukuran Suhu di Berbagai Bagian Tubuh (c) Ilustrasi AI

Pemilihan lokasi pengukuran suhu sangat memengaruhi hasil yang diperoleh. Setiap bagian tubuh memiliki karakteristik suhu berbeda dan memerlukan teknik khusus dalam pengukuran.

Pengukuran Oral (Mulut)

Metode oral cocok untuk anak di atas 4 tahun dan orang dewasa. Letakkan ujung termometer di bawah lidah, tepatnya di kantong sublingual yang berada di sisi kiri atau kanan bawah lidah. Tutup mulut rapat dan bernapas melalui hidung selama pengukuran. Hindari berbicara atau menggigit termometer karena dapat memengaruhi hasil.

Pengukuran Aksila (Ketiak)

Cara menggunakan termometer digital dan manual di ketiak merupakan metode paling umum dan aman untuk semua usia. Pastikan ketiak dalam keadaan kering, karena keringat dapat menurunkan pembacaan suhu. Jepit termometer dengan kuat dan tunggu hingga pengukuran selesai, biasanya memerlukan waktu lebih lama dibanding metode oral.

Pengukuran Rektal (Dubur)

Metode rektal memberikan hasil paling akurat terutama untuk bayi di bawah 3 bulan. Oleskan pelumas seperti petroleum jelly pada ujung termometer. Posisikan bayi terlentang dengan kaki diangkat, atau anak dan dewasa dalam posisi tengkurap. Masukkan termometer tidak lebih dari 1 inci ke dalam dubur dengan lurus dan pegang agar tidak bergerak.

Pengukuran Timpani (Telinga)

Termometer telinga menggunakan inframerah untuk membaca suhu di gendang telinga. Tarik daun telinga ke atas dan ke belakang untuk meluruskan saluran telinga, kemudian arahkan sensor ke dalam telinga. Pastikan telinga bersih dari kotoran yang dapat menghalangi pembacaan akurat.

5. Tips Mendapatkan Hasil Pengukuran Suhu yang Akurat

Akurasi pengukuran suhu tidak hanya bergantung pada jenis termometer, tetapi juga pada kondisi dan waktu pengukuran. Beberapa faktor eksternal dapat memengaruhi hasil pembacaan suhu tubuh.

Hindari mengukur suhu tubuh segera setelah makan, minum minuman panas atau dingin, dan merokok. Tunggu minimal 20-30 menit agar suhu mulut kembali normal. Aktivitas ini dapat meningkatkan suhu lokal di mulut sehingga hasil pengukuran menjadi lebih tinggi dari suhu tubuh sebenarnya.

Jangan langsung mengukur suhu setelah berolahraga atau mandi air panas. Beri jeda waktu sekitar 1 jam agar suhu tubuh kembali stabil. Aktivitas fisik meningkatkan metabolisme dan suhu tubuh sementara, sehingga dapat memberikan hasil yang tidak mencerminkan kondisi kesehatan sebenarnya.

Untuk termometer inframerah atau termometer tembak, lakukan pengukuran di ruangan tertutup dengan suhu stabil. Pengukuran di ruang terbuka atau area dengan paparan sinar matahari langsung dapat memengaruhi akurasi sensor inframerah. Pastikan dahi atau area yang diukur bersih dari keringat, rambut, atau kosmetik.

Menurut Mayo Clinic, suhu tubuh normal berkisar antara 36,5-37 derajat Celcius. Namun, suhu normal dapat bervariasi tergantung waktu pengukuran, dengan suhu paling rendah di pagi hari dan paling tinggi di sore hingga malam hari. Perbedaan hingga 0,5 derajat masih dianggap normal sepanjang hari.

6. Perawatan dan Penyimpanan Termometer yang Benar

Perawatan dan Penyimpanan Termometer yang Benar (c) Ilustrasi AI

Perawatan termometer yang tepat tidak hanya memperpanjang usia pakai alat, tetapi juga memastikan akurasi pengukuran tetap terjaga. Setiap jenis termometer memerlukan metode perawatan khusus sesuai dengan bahan dan teknologinya.

Untuk termometer digital, bersihkan ujung sensor dengan lembut menggunakan kain lembab atau alkohol swab setelah setiap penggunaan. Hindari merendam termometer dalam air kecuali jika tertera keterangan waterproof pada kemasan. Simpan termometer dalam wadah pelindung atau kotak khusus untuk mencegah benturan yang dapat merusak sensor elektronik.

Ganti baterai secara berkala sesuai petunjuk pabrik. Baterai yang lemah dapat memengaruhi akurasi pembacaan dan kecepatan pengukuran. Sebagian besar termometer digital akan memberikan indikator baterai lemah pada layar, segera ganti baterai saat muncul tanda tersebut.

Termometer manual berbahan kaca memerlukan penanganan ekstra hati-hati karena mudah pecah. Simpan dalam wadah keras yang dapat melindungi dari benturan. Bersihkan dengan air sabun hangat dan keringkan dengan kain lembut. Jangan gunakan air mendidih karena dapat menyebabkan kaca pecah akibat perubahan suhu mendadak.

Simpan semua jenis termometer di tempat yang sejuk, kering, dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Suhu penyimpanan yang ekstrem dapat memengaruhi kalibrasi alat dan mengurangi akurasi pengukuran. Jauhkan dari jangkauan anak-anak untuk mencegah penggunaan yang tidak tepat atau kerusakan akibat terjatuh.

7. FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)

FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan) (c) Ilustrasi AI

1. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengukur suhu dengan termometer digital?

Termometer digital umumnya memerlukan waktu 10-60 detik untuk menyelesaikan pengukuran, tergantung pada model dan lokasi pengukuran. Alat akan memberikan sinyal bunyi beep saat pengukuran selesai. Jangan melepas termometer sebelum bunyi tersebut terdengar untuk memastikan hasil yang akurat.

2. Apakah termometer digital lebih akurat dibanding termometer manual?

Ya, termometer digital umumnya memberikan hasil lebih akurat dan konsisten dibandingkan termometer manual. Termometer digital menggunakan sensor elektronik yang dapat membaca suhu dengan presisi tinggi dan menampilkan hasil dalam angka digital yang mudah dibaca, mengurangi risiko kesalahan pembacaan yang sering terjadi pada termometer manual.

3. Bagian tubuh mana yang memberikan hasil pengukuran suhu paling akurat?

Pengukuran rektal (melalui dubur) memberikan hasil paling akurat karena paling mendekati suhu inti tubuh. Namun untuk kepraktisan, pengukuran oral (mulut) juga cukup akurat untuk orang dewasa dan anak di atas 4 tahun. Pengukuran di ketiak paling mudah dilakukan namun cenderung memberikan hasil 0,3-0,6 derajat lebih rendah dari suhu tubuh sebenarnya.

4. Mengapa hasil pengukuran termometer tembak sering tidak akurat?

Termometer inframerah atau termometer tembak sangat sensitif terhadap kondisi lingkungan. Faktor seperti keringat di dahi, paparan sinar matahari, suhu ruangan yang ekstrem, dan jarak pengukuran yang tidak tepat dapat memengaruhi hasil. Untuk hasil lebih akurat, gunakan termometer tembak di ruangan tertutup dengan suhu stabil dan pastikan dahi dalam kondisi kering dan bersih.

5. Apakah termometer air raksa masih aman digunakan?

Termometer air raksa sudah tidak dianjurkan untuk penggunaan rumahan karena risiko keracunan merkuri jika pecah. Merkuri yang tumpah mudah menguap dan dapat terhirup, menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti gangguan pernapasan, iritasi, hingga kerusakan sistem saraf. Sebaiknya beralih ke termometer digital atau termometer alkohol yang lebih aman.

6. Berapa suhu tubuh yang dianggap demam?

Suhu tubuh normal berkisar antara 36,5-37 derajat Celcius. Seseorang dianggap demam jika suhu tubuhnya mencapai 38 derajat Celcius atau lebih saat diukur secara oral atau rektal. Untuk pengukuran di ketiak, batas demam adalah 37,5 derajat Celcius. Jika suhu mencapai 39,4 derajat atau lebih, segera konsultasikan dengan dokter.

7. Seberapa sering termometer perlu dikalibrasi atau diganti?

Termometer digital berkualitas baik dapat bertahan 3-5 tahun dengan perawatan yang tepat. Tidak ada jadwal kalibrasi khusus untuk termometer rumahan, namun jika Anda mencurigai hasil pengukuran tidak akurat, bandingkan dengan termometer lain atau konsultasikan dengan tenaga medis. Ganti termometer jika sudah rusak, layar tidak berfungsi dengan baik, atau hasil pengukuran sangat tidak konsisten.

(kpl/fed)

Topik Terkait