Panduan Lengkap Cara Menanam Anggur di Pot, Polybag, Botol Bekas, Tanah Terbuka, dari Biji, Batang, dan Akar

Kapanlagi.com - Menanam anggur tidak hanya bisa dilakukan di kebun luas atau perkebunan komersial, tetapi juga dapat dipraktikkan di lahan terbatas seperti pekarangan rumah. Berbagai metode penanaman anggur tersedia mulai dari cara menanam anggur di pot, polybag, hingga memanfaatkan botol bekas sebagai media tanam yang ekonomis dan ramah lingkungan.

Teknik budidaya anggur juga bervariasi tergantung bahan tanam yang digunakan, seperti dari biji, batang stek, atau akar. Setiap metode memiliki kelebihan dan tantangan tersendiri yang perlu dipahami agar tanaman dapat tumbuh optimal dan menghasilkan buah berkualitas.

Pemahaman mengenai cara menanam anggur di tanah terbuka maupun dalam wadah terbatas sangat penting bagi pemula yang ingin memulai budidaya tanaman buah ini. Dengan teknik yang tepat, siapa pun dapat menikmati hasil panen anggur segar dari kebun sendiri.

1 dari 8 halaman

1. Mengenal Budidaya Anggur dan Berbagai Metode Penanamannya

Mengenal Budidaya Anggur dan Berbagai Metode Penanamannya (c) Ilustrasi AI

Budidaya anggur merupakan kegiatan pertanian yang telah dilakukan sejak ribuan tahun lalu dan kini semakin populer di kalangan masyarakat urban. Anggur (Vitis vinifera) adalah tanaman merambat yang dapat tumbuh di berbagai kondisi iklim, meskipun lebih optimal di daerah dengan suhu sejuk hingga sedang. Tanaman ini memerlukan perhatian khusus dalam hal media tanam, penyiraman, pemupukan, dan pemangkasan agar dapat berbuah dengan baik.

Cara menanam anggur di pot menjadi pilihan favorit bagi mereka yang memiliki lahan terbatas namun tetap ingin menikmati hasil panen sendiri. Metode ini memungkinkan kontrol yang lebih baik terhadap kondisi tanah, drainase, dan mobilitas tanaman. Pot berukuran besar dengan diameter minimal 40-50 cm sangat disarankan agar sistem perakaran anggur dapat berkembang dengan optimal. Media tanam yang digunakan sebaiknya merupakan campuran tanah, kompos, dan pasir dengan perbandingan yang tepat untuk menjaga kelembapan sekaligus drainase yang baik.

Selain pot, cara menanam anggur di polybag juga banyak dipraktikkan karena lebih ekonomis dan mudah dipindahkan. Polybag berukuran besar dapat menampung media tanam yang cukup untuk pertumbuhan akar anggur. Teknik ini cocok untuk pembibitan atau budidaya skala kecil di pekarangan rumah. Bahkan, cara menanam anggur di botol bekas kini mulai populer sebagai bentuk kreativitas dalam memanfaatkan limbah plastik sekaligus bercocok tanam. Meskipun ruang tumbuhnya terbatas, dengan perawatan intensif dan pemilihan varietas yang tepat, metode ini tetap dapat menghasilkan tanaman anggur yang sehat.

Sementara itu, cara menanam anggur di tanah terbuka memberikan ruang pertumbuhan yang lebih luas dan alami bagi tanaman. Metode ini ideal untuk budidaya dalam skala lebih besar dengan hasil panen yang lebih melimpah. Persiapan lahan yang baik, termasuk penggemburan tanah, pembuatan bedengan, dan pengaturan jarak tanam, menjadi kunci keberhasilan penanaman di tanah terbuka. Sistem irigasi dan drainase juga harus diperhatikan agar tanaman tidak tergenang air yang dapat menyebabkan busuk akar.

2. Cara Menanam Anggur dari Biji

Cara Menanam Anggur dari Biji (c) Ilustrasi AI

Menanam anggur dari biji merupakan metode perbanyakan generatif yang memerlukan kesabaran ekstra karena waktu tumbuhnya lebih lama dibandingkan metode vegetatif. Langkah pertama adalah memilih biji anggur dari buah yang matang sempurna dan sehat, kemudian membersihkannya dari sisa daging buah dengan air mengalir. Biji yang telah bersih perlu dikeringkan sebentar di tempat teduh, bukan di bawah sinar matahari langsung.

Proses stratifikasi atau perlakuan dingin sangat penting untuk meningkatkan daya kecambah biji anggur. Biji dibungkus dengan kain atau tisu lembap, kemudian disimpan dalam wadah tertutup di dalam kulkas selama 2-3 bulan pada suhu sekitar 4°C. Proses ini meniru kondisi musim dingin alami yang dibutuhkan biji anggur untuk memecah masa dormansinya. Setelah periode stratifikasi selesai, biji siap disemai pada media tanam yang gembur.

Media semai yang ideal untuk cara menanam anggur dari biji adalah campuran tanah, kompos, dan sekam bakar dengan perbandingan 2:1:1. Media ini menjaga kelembapan sekaligus memberikan aerasi yang baik untuk perkecambahan. Biji ditanam sedalam 1-2 cm dalam pot kecil atau tray semai, kemudian disiram secara rutin namun tidak berlebihan. Perkecambahan biasanya terjadi dalam waktu 2-8 minggu tergantung varietas dan kondisi lingkungan.

Setelah bibit tumbuh dengan 4-6 helai daun sejati, bibit dapat dipindahkan ke pot yang lebih besar atau polybag. Perawatan intensif diperlukan pada fase ini, termasuk penyiraman teratur, pemupukan ringan dengan pupuk organik cair, dan perlindungan dari hama. Perlu diingat bahwa tanaman anggur dari biji memerlukan waktu 3-5 tahun untuk mulai berbuah, dan sifat buahnya mungkin tidak sama persis dengan induknya karena faktor genetik.

3. Cara Menanam Anggur dari Batang (Stek)

Cara Menanam Anggur dari Batang (c) Ilustrasi AI

Metode stek batang merupakan cara paling populer dan efektif dalam perbanyakan tanaman anggur karena lebih cepat berbuah dan sifat tanaman identik dengan induknya. Pemilihan batang untuk stek sangat menentukan keberhasilan pertumbuhan tanaman. Batang yang ideal adalah batang semi-keras atau keras yang berdiameter sekitar 0,5-1 cm, berasal dari tanaman induk yang sehat, produktif, dan bebas dari penyakit. Batang dipotong dengan panjang sekitar 20-30 cm dengan minimal 3-4 mata tunas.

Persiapan stek dilakukan dengan memotong bagian bawah batang secara miring untuk memperluas area penyerapan air dan hormon perakaran. Bagian atas dipotong lurus sekitar 2 cm di atas mata tunas teratas. Daun yang ada pada stek sebaiknya dikurangi atau dipotong setengahnya untuk mengurangi penguapan. Perendaman bagian bawah stek dalam larutan hormon perakaran seperti rootone atau air kelapa selama 12-24 jam dapat meningkatkan keberhasilan pertumbuhan akar.

Cara menanam anggur dari batang stek dapat dilakukan langsung di media tanam atau melalui metode stek air terlebih dahulu. Untuk metode langsung, stek ditanam dalam media campuran tanah, kompos, dan pasir dengan kedalaman sekitar 10-15 cm, menyisakan 2-3 mata tunas di atas permukaan. Media harus dijaga kelembabannya dengan penyiraman rutin namun tidak sampai tergenang. Stek sebaiknya ditempatkan di lokasi teduh dengan intensitas cahaya sekitar 50-70% untuk mencegah stres pada tanaman muda.

Pertumbuhan akar biasanya mulai terlihat setelah 3-4 minggu, ditandai dengan munculnya tunas baru. Setelah sistem perakaran cukup kuat, biasanya setelah 2-3 bulan, tanaman dapat dipindahkan ke pot yang lebih besar atau ditanam di tanah terbuka. Tanaman anggur dari stek batang umumnya dapat mulai berbuah pada usia 1-2 tahun dengan perawatan yang optimal. Pemupukan berkala dengan pupuk NPK dan pemangkasan rutin akan mendorong pertumbuhan vegetatif dan generatif yang seimbang.

4. Cara Menanam Anggur dari Akar (Cangkok dan Runduk)

Cara Menanam Anggur dari Akar (Cangkok dan Runduk) (c) Ilustrasi AI

Perbanyakan anggur melalui akar dapat dilakukan dengan metode cangkok udara atau runduk (layering), meskipun metode ini kurang umum dibandingkan stek batang. Metode cangkok dilakukan dengan memilih cabang yang sehat dan produktif, kemudian mengupas kulit batang sepanjang 3-5 cm hingga terlihat kambiumnya. Bagian yang dikupas kemudian dibungkus dengan media seperti sabut kelapa, sphagnum moss, atau campuran tanah dan kompos yang lembap, lalu dibungkus rapat dengan plastik transparan.

Dalam waktu 1-3 bulan, akar akan mulai tumbuh pada bagian yang dikupas tersebut. Setelah akar cukup banyak dan kuat, cabang dapat dipotong dari tanaman induk dan ditanam sebagai individu baru. Cara menanam anggur dari akar hasil cangkok ini memiliki keunggulan karena tanaman sudah memiliki sistem perakaran yang baik saat dipindahkan, sehingga tingkat keberhasilannya tinggi dan tanaman lebih cepat beradaptasi.

Metode runduk atau layering dilakukan dengan cara membengkokkan cabang anggur yang masih menempel pada induk ke permukaan tanah, kemudian menimbunnya dengan tanah pada bagian tengah cabang sambil tetap membiarkan ujungnya muncul ke permukaan. Bagian yang tertimbun akan membentuk akar baru dalam beberapa minggu. Setelah akar tumbuh kuat, cabang dapat dipisahkan dari induk dan dipindahkan ke lokasi tanam baru. Metode ini sangat cocok untuk tanaman anggur yang ditanam di tanah terbuka dengan cabang yang cukup panjang dan fleksibel.

Kedua metode ini menghasilkan tanaman yang identik dengan induknya dan umumnya lebih cepat berbuah dibandingkan dari biji. Perawatan pasca pemisahan dari induk meliputi penyiraman teratur, pemupukan ringan, dan perlindungan dari sinar matahari langsung selama masa adaptasi. Tanaman hasil cangkok atau runduk biasanya dapat mulai berbuah dalam waktu 1-2 tahun tergantung kondisi perawatan dan varietas anggur yang digunakan.

5. Teknik Penanaman Anggur di Pot dan Polybag

Teknik Penanaman Anggur di Pot dan Polybag (c) Ilustrasi AI

Penanaman anggur dalam wadah seperti pot atau polybag memerlukan perhatian khusus terhadap pemilihan wadah, media tanam, dan sistem drainase. Pot atau polybag yang digunakan harus berukuran cukup besar, minimal berdiameter 40-50 cm dan kedalaman 50-60 cm untuk memberikan ruang yang cukup bagi perkembangan akar. Wadah harus memiliki lubang drainase yang memadai di bagian bawah untuk mencegah genangan air yang dapat menyebabkan busuk akar.

Media tanam untuk cara menanam anggur di pot sebaiknya merupakan campuran yang kaya nutrisi namun tetap porous. Komposisi yang direkomendasikan adalah tanah kebun, kompos matang, pupuk kandang, dan pasir atau sekam bakar dengan perbandingan 2:1:1:1. Media ini memberikan keseimbangan antara kemampuan menahan air, drainase, dan ketersediaan nutrisi. Sebelum digunakan, media sebaiknya disterilkan dengan cara dijemur atau dikukus untuk membunuh patogen dan benih gulma yang mungkin ada.

Proses penanaman dimulai dengan menempatkan pecahan genteng atau kerikil di dasar pot sebagai lapisan drainase, kemudian mengisi pot dengan media tanam hingga sekitar 2/3 bagian. Bibit anggur ditanam di tengah pot dengan kedalaman yang sama seperti saat di pembibitan, kemudian media ditambahkan sambil dipadatkan perlahan untuk menghilangkan rongga udara. Setelah penanaman, siram dengan air secukupnya hingga media benar-benar lembap namun tidak tergenang.

Cara menanam anggur di polybag mengikuti prinsip yang sama dengan penanaman di pot, namun polybag memiliki keunggulan dalam hal mobilitas dan harga yang lebih ekonomis. Polybag hitam tebal dengan ukuran besar sangat disarankan untuk ketahanan dan perlindungan akar dari sinar matahari langsung. Penempatan pot atau polybag sebaiknya di lokasi yang mendapat sinar matahari penuh minimal 6-8 jam per hari, karena anggur memerlukan cahaya yang cukup untuk fotosintesis dan pembentukan buah. Penyangga atau teralis perlu dipasang sejak awal untuk menopang pertumbuhan sulur anggur yang merambat.

6. Pemanfaatan Botol Bekas dan Media Tanam Alternatif

Pemanfaatan Botol Bekas dan Media Tanam Alternatif (c) Ilustrasi AI

Kreativitas dalam bercocok tanam mendorong munculnya berbagai inovasi, salah satunya adalah cara menanam anggur di botol bekas sebagai bentuk urban farming yang ramah lingkungan. Botol plastik bekas berukuran besar seperti botol air mineral galon atau botol minuman 1,5-2 liter dapat dimodifikasi menjadi wadah tanam yang fungsional. Botol dipotong bagian atasnya atau samping untuk membuat lubang tanam, kemudian dibuat lubang drainase di bagian bawah.

Meskipun ruang tumbuh dalam botol bekas sangat terbatas, metode ini cocok untuk tahap pembibitan awal atau untuk varietas anggur mini yang tidak memerlukan ruang akar terlalu besar. Media tanam yang digunakan harus sangat efisien dalam hal nutrisi, biasanya menggunakan campuran tanah, kompos, dan cocopeat dengan perbandingan yang disesuaikan. Sistem penyiraman harus lebih sering karena volume media yang terbatas cepat mengering, namun tetap harus berhati-hati agar tidak terjadi genangan.

Pemanfaatan botol bekas ini tidak hanya menghemat biaya tetapi juga memberikan edukasi tentang daur ulang dan pertanian berkelanjutan. Untuk hasil yang lebih optimal, tanaman anggur yang sudah tumbuh besar dari botol bekas sebaiknya dipindahkan ke wadah yang lebih besar seperti pot atau polybag agar sistem perakarannya dapat berkembang dengan baik. Metode ini sangat cocok untuk kegiatan edukasi anak-anak tentang berkebun dan kepedulian lingkungan.

Selain botol bekas, berbagai wadah alternatif lain seperti ember bekas, drum plastik yang dipotong, atau karung bekas juga dapat dimanfaatkan untuk menanam anggur. Prinsip utamanya adalah memastikan wadah memiliki volume yang cukup, drainase yang baik, dan terbuat dari bahan yang aman untuk tanaman. Inovasi dalam penggunaan media tanam alternatif ini sejalan dengan konsep pertanian urban yang semakin berkembang di kota-kota besar, di mana lahan terbatas namun minat bercocok tanam tetap tinggi.

7. Perawatan dan Pemeliharaan Tanaman Anggur

Perawatan dan Pemeliharaan Tanaman Anggur (c) Ilustrasi AI

Keberhasilan budidaya anggur tidak hanya ditentukan oleh teknik penanaman, tetapi juga perawatan rutin yang konsisten. Penyiraman merupakan aspek penting dalam perawatan tanaman anggur, terutama untuk tanaman dalam pot atau polybag yang media tanamnya lebih cepat kering. Frekuensi penyiraman disesuaikan dengan kondisi cuaca, umumnya 1-2 kali sehari pada musim kemarau dan dapat dikurangi saat musim hujan. Tanaman anggur memerlukan kelembapan yang cukup namun tidak tahan terhadap genangan air.

Pemupukan berkala sangat penting untuk mendukung pertumbuhan vegetatif dan pembentukan buah. Pupuk organik seperti kompos atau pupuk kandang dapat diberikan setiap 2-3 bulan sekali dengan cara ditaburkan di sekitar pangkal batang kemudian dicampur dengan tanah. Pupuk NPK dengan perbandingan seimbang (15:15:15) dapat diberikan setiap bulan dengan dosis sekitar 1-2 sendok makan per tanaman, disesuaikan dengan ukuran tanaman. Pada fase pembungaan dan pembuahan, pupuk dengan kandungan kalium (K) lebih tinggi akan membantu meningkatkan kualitas dan kuantitas buah.

Pemangkasan merupakan teknik penting dalam budidaya anggur untuk membentuk struktur tanaman, merangsang pertumbuhan tunas produktif, dan meningkatkan kualitas buah. Pemangkasan dilakukan secara berkala dengan membuang cabang yang terlalu rimbun, cabang yang sakit atau mati, serta tunas-tunas air yang tidak produktif. Pemangkasan pembentukan dilakukan pada tanaman muda untuk membentuk kerangka utama yang kuat, sementara pemangkasan produksi dilakukan pada tanaman dewasa untuk merangsang pembentukan bunga dan buah.

Pengendalian hama dan penyakit juga tidak boleh diabaikan dalam perawatan tanaman anggur. Hama yang sering menyerang antara lain kutu daun, ulat, dan tungau, sementara penyakit yang umum adalah embun tepung, busuk buah, dan bercak daun. Pengendalian dapat dilakukan secara preventif dengan menjaga kebersihan lingkungan tanaman, sirkulasi udara yang baik, dan tidak menyiram daun secara berlebihan. Jika serangan sudah terjadi, dapat digunakan pestisida nabati seperti ekstrak daun mimba atau bawang putih, atau pestisida kimia sesuai dosis anjuran jika diperlukan.

8. FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)

FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan) (c) Ilustrasi AI

Berapa lama tanaman anggur mulai berbuah?

Waktu tanaman anggur mulai berbuah tergantung metode perbanyakan yang digunakan. Tanaman dari stek batang umumnya mulai berbuah pada usia 1-2 tahun, sementara tanaman dari biji memerlukan waktu lebih lama sekitar 3-5 tahun. Tanaman dari cangkok atau runduk biasanya paling cepat berbuah karena sudah memiliki sistem perakaran yang baik saat dipindahkan.

Apakah anggur bisa tumbuh di iklim tropis Indonesia?

Ya, anggur dapat tumbuh di iklim tropis Indonesia meskipun produktivitasnya mungkin tidak seoptimal di daerah subtropis. Beberapa varietas anggur lokal dan introduksi telah beradaptasi dengan baik di Indonesia, terutama di daerah dataran tinggi dengan suhu lebih sejuk. Perawatan yang intensif dan pemilihan varietas yang tepat menjadi kunci keberhasilan budidaya anggur di Indonesia.

Berapa ukuran pot minimal untuk menanam anggur?

Ukuran pot minimal untuk menanam anggur adalah berdiameter 40-50 cm dengan kedalaman 50-60 cm. Pot yang terlalu kecil akan membatasi pertumbuhan akar dan menghambat perkembangan tanaman. Semakin besar pot yang digunakan, semakin baik pertumbuhan tanaman karena sistem perakaran memiliki ruang yang lebih luas untuk berkembang dan menyerap nutrisi.

Apa perbedaan menanam anggur di pot dan di tanah terbuka?

Menanam anggur di pot memberikan kontrol yang lebih baik terhadap media tanam, drainase, dan mobilitas tanaman, cocok untuk lahan terbatas. Namun memerlukan perawatan lebih intensif terutama dalam hal penyiraman dan pemupukan. Menanam di tanah terbuka memberikan ruang pertumbuhan lebih luas, sistem perakaran lebih kuat, dan umumnya menghasilkan produktivitas lebih tinggi, tetapi memerlukan lahan yang cukup dan persiapan lahan yang lebih kompleks.

Bagaimana cara merawat bibit anggur dari biji agar cepat tumbuh?

Bibit anggur dari biji memerlukan perawatan khusus termasuk stratifikasi dingin sebelum disemai, media tanam yang gembur dan kaya nutrisi, penyiraman teratur tanpa genangan, dan penempatan di lokasi dengan cahaya cukup namun tidak terlalu terik. Pemupukan ringan dengan pupuk organik cair dapat diberikan setelah bibit memiliki 4-6 helai daun sejati untuk mendorong pertumbuhan yang lebih cepat.

Apakah tanaman anggur memerlukan penyangga atau teralis?

Ya, tanaman anggur adalah tanaman merambat yang memerlukan penyangga atau teralis untuk menopang pertumbuhannya. Penyangga membantu tanaman tumbuh vertikal, memudahkan perawatan, meningkatkan sirkulasi udara, dan memaksimalkan paparan sinar matahari. Teralis dapat dibuat dari bambu, kayu, atau besi dengan ketinggian minimal 1,5-2 meter dan dipasang sejak awal penanaman.

Bagaimana cara mengatasi tanaman anggur yang tidak berbuah?

Tanaman anggur yang tidak berbuah dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti usia tanaman yang masih terlalu muda, kekurangan nutrisi terutama fosfor dan kalium, kurangnya paparan sinar matahari, pemangkasan yang tidak tepat, atau serangan hama dan penyakit. Solusinya adalah memastikan tanaman mendapat perawatan optimal termasuk pemupukan yang tepat, paparan sinar matahari minimal 6-8 jam per hari, pemangkasan yang benar untuk merangsang pembungaan, dan pengendalian hama penyakit secara rutin.

Yuk, baca artikel seputar panduan dan cara menarik lainnya di Kapanlagi.com. Kalau bukan sekarang, KapanLagi?

(kpl/vna)

Topik Terkait