Pameran ini dibuka langsung oleh Ahmad Mahendra, Plt. Kepala Badan Layanan Umum Museum dan Cagar Budaya yang turut dihadiri oleh semua personil band God Bless.

"Sebagian memang ada dari personel masing-masing (barang koleksinya). Jadi ada beberapa seperti kostum alat-alat musik, sampai ke mixer punya Ian, mixer kuno itu ya, dan sebagain dari Rangga juga, sama Acong, bersusah payah cari keliling apa yang bisa dia dapat," ujar Achmad Albar.

Achmad Albar mengaku terkejut dengan kualitas koleksi yang berhasil dikumpulkan oleh para kurator. Menurutnya, pameran ini mampu menghadirkan kembali nilai-nilai nostalgia dari awal karier grup bandnya. 

"Tapi tadi kejutan ya banyak yang saya nggak nyangka dan banyak yang saya suka. Mudah-mudahan bisa lebih lengkap lagi," katanya.

Kemudian salah satu kurator pameran, Dandi Ramdhani alias Sir Dandy, menjelaskan bahwa proses pengumpulan ratusan koleksi dari sang legenda. 

Vokalis band Teenage Death Star ini menyatakan antusiasmenya meskipun menghadapi beberapa kendala dalam mencari koleksi God Bless karena kelangkaannya.

"Ini merupakan kehormatan bagi kami karena ini adalah pertama kalinya sebuah band rock Indonesia menggelar pameran di Galeri Nasional Indonesia," ujar Sir Dandi.

Pameran "Retrospektif God Bless: 50 Tahun Berkarya" akan berlangsung di Gedung A Galeri Nasional Indonesia dan terbuka untuk umum mulai tanggal 17 Februari hingga 1 Maret 2024, dari pukul 09.30 hingga 20.00 WIB.

Dan yang gak kalah menarik di pameran ini adalah kostum unik yang dipakai oleh para personel God Bless ketika manggung dan bikin video klip.  

Dan yang terakhir, ini adalah alat untuk merekam yang sangat kuno. Berbeda dari sekarang yang sudah serba digital, di era God Bless, mereka masih memakai perekam analog seperti ini.