Maya Septha mengaku banyak yang menghujat atas keputusan oplasnya. "Ya, banyak lah ya nyinyiran. Tapi udah lah ya. Netizen kan luas, mereka nggak tahu dari mana dan dengan pikiran apa," kata Maya saat ditemui di kawasan Jalan Kapten Tendean, Mampang, Jakarta Selatan, Selasa (11/2/2025).

Maya juga menegaskan bahwa mempercantik diri, termasuk lewat oplas, bukan berarti tidak bersyukur. Ia membandingkan dengan perawatan kecantikan lainnya yang juga sering dilakukan banyak orang.

"Menurut aku ini kayak salah satu usaha buat mempercantik diri, seperti treatment, tapi lebih jauh. Apakah kalau melakukan treatment itu tidak bersyukur? Kalau ganti warna rambut, emangnya kita tidak bersyukur? Kan nggak," tambahnya.

Maya memahami bahwa setiap orang memiliki pandangan dan pendapat masing-masing. Namun, ia memilih untuk fokus pada kebahagiaannya sendiri. "Lagi-lagi memang semua orang punya pikirannya masing-masing, punya pendapat masing-masing. Kalau buat aku pribadi, ini pilihan aku," jelasnya.

Selain itu, Maya merasa keputusan ini adalah bentuk tanggung jawabnya terhadap penampilan, terutama sebagai seorang figur publik yang sering tampil di depan kamera. "Aku udah coba treatment sebelumnya, tapi nggak berhasil. Kamera itu kejam banget. Jadi ya ini pilihan yang menurut aku pas," ungkap Maya.

Operasi yang dilakukan Maya mencakup beberapa prosedur, termasuk mata, hidung, dan kontur wajah. Kontur wajah inilah yang menjadi tantangan terbesar selama pemulihan karena membuatnya sulit makan. "Konturing itu yang bikin nggak bisa makan. Kalau yang lain mungkin nggak apa-apa, tapi ini susah banget," katanya.

Meski mendapat kritik, Maya merasa puas dengan hasil sementara dari operasinya. Ia berharap hasil akhir dalam enam bulan mendatang akan sesuai harapan. "Ini aku udah oke sih. Tapi kan aku nungguin hasil akhirnya apa gitu. Kira-kira enam bulan lagi baru kelihatan," ujar Maya. aal