"Sejak awal, setelah ditetapkan sebagai tersangka, penangguhan penahanan sudah diajukan," ungkap Plh. Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Nurma Dewi, dalam keterangannya pada Senin (17/2/2025).

Permohonan tersebut diajukan oleh pihak keluarga Vadel. Mereka berharap proses penahanan dapat ditangguhkan sembari menunggu perkembangan penyelidikan. "Dari keluarga. Dari waktu ditetapkan penahanan," jelas Nurma Dewi.

Saat ini, penyidik Polres Metro Jakarta Selatan tengah memproses permohonan tersebut. Meski demikian, keputusan mengenai penangguhan sepenuhnya berada di tangan penyidik setelah mempertimbangkan berbagai aspek.

"Penangguhan itu haknya tersangka. Di KUHAP ada, diatur," lanjut Nurma Dewi. Namun, hingga kini, keputusan akhir mengenai permohonan penangguhan penahanan tersebut masih dalam tahap diskusi. Penyidik akan menyerahkan hasilnya kepada pimpinan sebelum mengambil langkah selanjutnya.

"Penyidik akan menyerahkan dulu ke pimpinan. Jadi untuk dikabulkan atau tidak, itu tetap wewenang penyidik," kata Nurma Dewi.

Kasus yang menyeret Vadel Badjideh bermula dari laporan Nikita Mirzani pada 12 September 2024. Vadel dituduh melakukan tindak asusila terhadap Laura, yang masih di bawah umur, serta memaksa putri Nikita tersebut untuk melakukan aborsi.

Kasus ini menjadi perhatian publik karena melibatkan nama besar Nikita Mirzani. Proses hukum yang tengah berjalan pun mendapat perhatian luas dari masyarakat. Kini, Vadel hanya bisa menunggu keputusan penyidik terkait penangguhan penahanan yang diajukannya. /aal