Yogyakarta dipilih bukan tanpa alasan. Menurut Amel, kota pelajar itu punya pasar yang menjanjikan karena tiap tahun selalu ada mahasiswa baru yang mencari tempat tinggal.

"Terus kenapa di Yogya, karena Jogja itu kan kota pelajaran dan tiap tahun tuh pasti ada aja murid baru. Jadi, pasti ada aja (yang cari kos), karena kotanya kan sibuk. Dan I love Jogja," jelasnya.

Tidak hanya berhenti di Yogyakarta, Amel Carla juga mengungkapkan rencana memperluas bisnis kos-kosan ke daerah lain, termasuk Solo dan Jakarta. Salah satu alasannya karena Solo memiliki nilai sentimental tersendiri baginya.

"Pengennya sih Jakarta jujur sama Solo ya karena bapak aku orang Solo jadi kita coba Solo ya hehehe," kata Amel.

Amel juga berencana menghadirkan konsep yang lebih unik di Solo, seperti menghadirkan angkringan untuk anak muda. Hal ini menjadi bagian dari strateginya untuk mengembangkan bisnis dengan nuansa lokal.

"Aku pengin bawa angkringan tapi ke anak-anak muda juga. Jadi ya kita lihat nanti aja. Kalau buka insya Allah aku undang," tuturnya.

Menariknya, Amel mengaku tidak terlalu terlibat soal rincian dana pembangunan. Ia menyerahkan sebagian besar pengelolaan kepada sang ibu, termasuk saat membeli bangunan kos dari pemilik sebelumnya.

"Nah kebetulan itu saya tidak tahu karena aku cuma nih udah jalan nih ayok urusin. Jadi ya gitu aja," tutupnya.