Lantunan kalimat tauhid mengiringi kedatangan jenazah Titiek Puspa, menyambutnya menuju peristirahatan terakhir. Namun, prosesi sempat terkendala karena membludaknya warga yang ingin memberikan penghormatan terakhir secara langsung.

Kerumunan warga membuat iring-iringan jenazah sulit memasuki area pemakaman. Salah seorang pria dari pihak keluarga bahkan harus turun tangan meminta warga untuk memberi ruang bagi rombongan pengantar jenazah."Saya tahu, semua cinta mbak Titiek Puspa. Tapi tolong beri jalan dulu ya," pinta lelaki tersebut. 

Setelah situasi terkendali, prosesi penguburan pun berjalan lancar. Fase penurunan jenazah ke liang lahat dilakukan dengan penuh khidmat. Suasana penuh keheningan menyelimuti pemakaman saat liang lahat mulai ditutup dengan tanah merah.

Sebagai bentuk apresiasi atas kehadiran dan doa dari para pelayat, keluarga pun menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam melalui perwakilannya, Bambang Soebandriyo.

"Kami keluarga besar berterima kasih yang sebesar-besarnya atas kehadiran serta doa bapak dan ibu sekalian," ujar Bambang.

Tak hanya ucapan terima kasih, doa juga dipanjatkan agar almarhumah mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT dan seluruh amal ibadahnya diterima dengan baik. "Semoga Allah mengampuni dosanya, menerima amal ibadahnya dan ditempatkan di tempat terbaik di sisinya," tutur Bambang Soebandriyo.

Selain itu, pihak keluarga juga mengimbau agar masyarakat yang memiliki urusan atau piutang dengan almarhumah dapat menghubungi keluarganya secara langsung. "Apabila masih ada urusan dengan Almarhumah, mohon hubungi keluarga dan dibukakan pintu maafnya," lanjut Bambang.

Prosesi pemakaman Titiek Puspa ditutup dengan tabur bunga dan doa bersama yang berlangsung penuh haru. Petty Tunjungsari, putri sulung almarhumah, tak kuasa menahan air mata saat berdiri di samping makam sang ibu. Tangisnya pecah di tengah doa, menandai perpisahan yang begitu emosional dari sosok ibu sekaligus legenda musik Indonesia.