8 Potret Shella Saukia Ungkap Rugi Miliaran Akibat Skincarenya Di-review Doktif, Pertanyakan Standar hingga Keahlian

Kapanlagi.com - Pengusaha sekaligus selebgram Shella Saukia mengaku mengalami kerugian besar akibat review yang dilakukan Dokter Detektif atau Doktif terhadap produk skincarenya.

Tak hanya rugi secara materi, Shella juga merasa dirugikan secara moril. Karena itu, ia memutuskan untuk membawa masalah ini ke jalur hukum dengan melaporkan Doktif ke polisi.

Foto 1 dari 8
KapanLagi.com®/Budy Santoso

"Kerugiannya besar sekali ya. Materi dan moril, besar sekali. Ya di penyidik aja," ujar Shella saat ditemui di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (22/1/2025).

Foto 2 dari 8
KapanLagi.com®/Budy Santoso

Saat ditanya apakah kerugiannya mencapai miliaran rupiah, Shella tak menampik. "Iyah, bisa," kata Shella singkat.

Foto 3 dari 8
KapanLagi.com®/Budy Santoso

Kuasa hukum Shella, Elza Syarief, menilai kliennya telah mengalami perlakuan yang tidak adil akibat review yang dilakukan Doktif. Menurutnya, tindakan tersebut telah merugikan Shella, baik secara bisnis maupun secara pribadi.

Foto 4 dari 8
KapanLagi.com®/Budy Santoso

"Klien saya sampai ngemis-ngemis, cari makan sampai dipermainkan, dihina, dibully. Padahal kan produknya bagus sekali, produknya BPOM, bisa dipertanggungjawabkan. Namanya cari makan, tolong lah, ini jahat sekali," kata Elza.

Foto 5 dari 8
KapanLagi.com®/Budy Santoso

Lebih lanjut, Elza menegaskan bahwa jika ada dugaan pelanggaran pada sebuah produk, seharusnya dilaporkan langsung ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), bukan malah dijadikan konten yang dapat merugikan pihak lain.

Foto 6 dari 8
KapanLagi.com®/Budy Santoso

"Kalau ada produk yang melanggar, bisa langsung lapor ke BPOM. BPOM itu ada penyidiknya khusus yang akan memproses secara pidana. Jadi tidak usah review-review sampai jadi mata pencarian," ujarnya.

Foto 7 dari 8
KapanLagi.com®/Budy Santoso

Elza juga mempertanyakan kapasitas Doktif dalam melakukan review produk skincare. Ia mengingatkan bahwa ada prosedur resmi dalam pengujian produk, yang seharusnya dilakukan oleh pihak yang berwenang.

Foto 8 dari 8
KapanLagi.com®/Budy Santoso

"Dia review, padahal kan standarisasinya harus ada ya. Labnya bagaimana, standarnya bagaimana, keahliannya bagaimana. Itu kan ada prosedurnya BPOM. Itulah kenapa negara menunjuk BPOM untuk masalah obat-obatan dan skincare," jelasnya.

Read More

Load More