Menurut pria kelahiran 27 Mei 1989 itu, percakapan terakhir itu menjadi bukti nyata betapa besar kepedulian Titiek Puspa terhadap nasib generasi penerus bangsa.

Afgansyah Reza mengatakan bahwa mendiang selalu hadir dalam perjalanan kariernya. Dari awal meniti karier hingga saat-saat terakhir, Titiek Puspa tak pernah berhenti memberi perhatian.

"Dia selalu ada dalam perjalanan karierku dari awal sampai akhir hidupnya dia masih suka telepon aku," tuturnya.

Bukan hanya perhatian soal pribadi, tapi juga nilai-nilai kemanusiaan yang sering disampaikan oleh Titiek Puspa kepada dirinya. Salah satu pesan yang paling ia ingat adalah soal empati.

"Dia selalu bilang kayak jangan lupa peduli sama orang lain. Rasa empati itu jangan sampai hilang. Walaupun kita dikasih rezeki tetap harus peduli sama orang jangan sampai lupa," ungkapnya.

Afgansyah Reza mengakui bahwa kepribadian Titiek Puspa yang rendah hati dan peka terhadap sekitar adalah teladan yang akan terus ia kenang. 

Menurutnya, Almarhumah bukan hanya maestro musik, tapi juga ibu bangsa yang peduli terhadap anak-anak muda dan persoalan sosial.

Afgan yang datang bersama Rossa di acara tahlilan tujuh harian itu juga merasa beruntung pernah dekat dengan sosok legendaris seperti Titiek Puspa. 

Ketika ditanya soal lagu favorit dari Titiek Puspa, ia pun menyebut salah satu karya legendaris sang maestro. "Oh Kupu-Kupu Malam. Apanya dong," jawabnya sambil tersenyum.