Anang Hermansyah Sedih Belum Bisa Balas Jasa Bunda Iffet yang Pernah Berikan Tempat Tinggal di Awal Kariernya
KapanLagi.com®/Budy Santoso
Pemakaman Bunda Iffet di TPU Karet Bivak, Sabtu (27/4/2025), diwarnai suasana duka mendalam. Salah satu yang paling terlihat emosional adalah Anang Hermansyah yang ikut meneteskan air mata.
Saat berbicara usai pemakaman, Anang mengungkapkan betapa sulitnya mengungkapkan besarnya jasa Bunda Iffet dalam hidupnya. Ia menyebutkan bahwa dirinya merasa belum sempat membalas kebaikan sang bunda.
"Susah untuk memaknai betapa besarnya apa yang diberikan oleh beliau. Saya belum bisa membalas apa-apa karena tanpa beliau dulu ya Anang berangkat dari Jember nggak ada siapa-siapa tapi diterima oleh beliau 'udah di sini aja' yuk bareng-bareng asal kamu mau ikut, bareng-bareng membangun cita-cita Potlot, cita-cita Slank," ungkap Anang di TPU Karet Bivak, Sabtu (27/4/2025).
Menurut Anang, Bunda Iffet dan keluarga Potlot membuka pintu lebar bagi siapa pun yang mau berjuang di dunia musik. Ia mengingat bahwa semangat itu diajarkan sejak pertama kali bergabung.
"Itu hal yang luar biasa dan utamanya Mas Bimbim dan saudara yang lain yang ada di Potlot, mereka membuka diri buat siapapun kalau memang punya cita-cita profesi ini harus jaya di Indonesia," ujar Anang.
Bunda Iffet, kata Anang, tidak hanya memberi tempat dan dukungan moral, tetapi juga menanamkan semangat nasionalisme. Ia merasa pesan Bunda Iffet tentang pentingnya budaya Indonesia sangat berkesan hingga kini.
"Karena beliau dulu yang mengajari saya juga bahwa, 'Nang, negaramu adalah negara paling banyak budayanya, makanya kamu harus berjuang di sini bersama saudara-saudaramu yang lain.' Makanya harapan saya terus cita-cita Bunda Iffet dikembangkan, teman-teman seluruh Indonesia yang merasa bagian dari Potlot terus bersatu bersama-sama bahwa memperjuangkan cita-cita Bunda Iffet itu penting untuk masa depan industri musik Indonesia," ujar Anang
Kenangan sederhana tapi berarti juga diingat betul oleh Anang setiap kali bertemu Bunda Iffet. Ia menyebutkan bahwa perhatian Bunda Iffet selalu tertuju pada kondisi keluarga dan perjuangan hidupnya.
"Bunda kalau saya ke Potlot cuma dipanggil, 'Keadaanmu sehat? Bagaimana keluarga kamu? Bagaimana perjuangan kamu? Dan jangan lupa saudara-saudaramu yang lain.' Hebatnya dia," ucap Anang.
Bagi Anang, kekuatan terbesar Bunda Iffet terletak pada keyakinannya terhadap Slank dan komunitas Potlot. Ia percaya bahwa keberhasilan Slank berdiri hingga hari ini merupakan bukti dari kekuatan keyakinan tersebut.
"Kekuatan Bunda meyakini bahwa Slank akan menjadi band besar dengan segala perjalanan hidupnya yang tidak mudah. Slank sampai hari ini berdiri itu adalah kekuatan seorang Bunda Iffet, keyakinan beliau bahwa apa yang dilahirkan komunitas Potlot itu akan memberikan sumbangsih terhadap industri musik Indonesia keyakinan beliau," tutur Anang.
Tak hanya itu, Anang menambahkan bahwa hingga akhir hayat, Bunda Iffet tetap setia menjaga kiprah Slank dan komunitas Potlot. Baginya, semangat itu menjadi warisan berharga untuk terus dilanjutkan.
"Buat saya, buat teman-teman di Potlot pastinya akan setuju dengan itu, karena emang beliau sampai akhir masa hidupnya pun tetap menjaga Slank, tetap memanajeri Slank, tetap berkiprah, tetap sibuk terhadap peristiwa-peristiwa Slank dan Potlot. Itu artinya betapa concern-nya beliau terhadap profesi ini," pungkas Anang.