'ANGKARA MURKA' Jadi Film Debut Eden Junjung yang Sajikan Teror Horor dan Kritik Sosial, Tayang 22 Mei 2025

Film horor psikologis ANGKARA MURKA siap menggebrak bioskop seluruh Indonesia mulai 22 Mei 2025. Disutradarai oleh Eden Junjung, ini adalah debut film panjangnya setelah sebelumnya dikenal lewat karya-karya pendek seperti Happy Family, Bura, dan The Intrusion yang mendapat pengakuan di berbagai festival film internasional.

Menggabungkan ketegangan horor dengan realisme sosial, ANGKARA MURKA berkisah tentang Ambar (Raihaanun), seorang ibu muda yang nekat bekerja di tambang pasir demi mencari suaminya yang hilang secara misterius.

Bersama Lukman (Simhala Avadana), ia menghadapi kekuatan tak kasat mata yang menjaga tanah tambang dan berusaha membongkar praktik tumbal serta kekuasaan yang menindas. Film ini menjanjikan pengalaman emosional dan menegangkan yang jarang ditemui dalam horor lokal. Berikut selengkapnya.

Foto 1 dari 7
instagram.com/forkafilms

Deretan aktor papan atas turut memperkuat film ini, seperti Whani Darmawan sebagai Raden Broto yang bengis, serta Rukman Rosadi. Lebih dari sekadar menghadirkan teror, ANGKARA MURKA menawarkan narasi kuat tentang kerakusan manusia dan luka sosial yang diwariskan lintas generasi.

Foto 2 dari 7
instagram.com/forkafilms

"Lewat film ini, kami menggabungkan teror, emosi, dan kritik sosial dalam satu pengalaman sinematik yang berbeda. Ceritanya dekat dengan realitas, tapi bicara dalam bahasa film yang bisa dinikmati siapa saja," ungkap produser Ifa Isfansyah saat ditemui di XXI Epicentrum, Kamis (24/4).

Foto 3 dari 7
instagram.com/forkafilms

Film ini juga akan melakukan world premiere di Far East Film Festival (FEFF) 2025 di Udine, Italia, pada 30 April, dan akan berkompetisi dalam kategori White Mulberry Award for Best Debut Feature. Ini menjadi langkah besar bagi Eden Junjung sebagai sineas muda yang berani membawa cerita lokal ke panggung internasional.

Foto 4 dari 7
instagram.com/forkafilms

Dalam proses kreatifnya, Eden menggali inspirasi dari masa kecilnya yang penuh mitos dan ketakutan."Saya tumbuh di kaki gunung yang katanya dihuni setan, tapi seiring waktu saya sadar, ketakutan itu sengaja ditanamkan untuk membungkam. Lereng yang dibilang angker, ternyata jadi ladang tambang ilegal. Itulah horor yang sebenarnya," ujar Eden Junjung.

Foto 5 dari 7
instagram.com/forkafilms

Diproduksi oleh Forka Films rumah produksi yang sebelumnya dikenal dengan Fourcolours Films ANGKARA MURKA menjadi pembuktian bahwa film horor Indonesia bisa tampil dengan pendekatan yang berani dan relevan secara sosial. Forka Films dikenal lewat film-film berprestasi seperti Siti, Yuni, Before, Now & Then (Nana), dan serial Cigarettes Girl.

Foto 6 dari 7
instagram.com/forkafilms

Komitmen Forka Films untuk mendukung keberagaman sinema Indonesia dan membina talenta baru kembali diwujudkan lewat film ini. Dengan visi kuat dan kualitas produksi yang tinggi, ANGKARA MURKA menjadi bukti bahwa horor lokal bisa membawa pesan penting tanpa kehilangan daya hiburnya.

Foto 7 dari 7
instagram.com/forkafilms

Bagi pecinta film horor dan sinema bermuatan sosial, ANGKARA MURKA adalah tontonan yang tidak boleh dilewatkan. Tayang serentak di seluruh bioskop Indonesia mulai 22 Mei 2025, film ini siap menjadi warna baru dalam dunia perfilman Tanah Air.

Read More

Load More