Ashanty belajar membatik ketika berkunjung ke Madura baru-baru ini. Ia belajar langsung dari pengrajin lokal yang sudah bertahun-tahun membuat batik khas Madura.

Ketika tiba di lokasi, Ashanty disambut dengan batik khas Madura nan cantik. "Ini proses pengerjaannya 1,5 tahun bun," ujar sang pengrajin sambil mengalungkan kain batik ke leher Ashanty.

Ashanty melihat beberapa koleksi batik milik galeri yang ia kunjungi, kemudian belajar membatik bersama karyawan di sana. Dengan hati-hati, Ashanty memulaskan lilin batik di atas kain yang ia pegang.

Arsy Hermansyah pun ikut semangat belajar membatik. Ditemani para pengrajin, Arsy membuat batik dengan kedua tangannya dengan lincah.

"Belajar ngebatik langsung di Madura!
Senang banget bisa diajak ke galeri batik @jokotolecollection milik Ibu Uswatun @uuswira_jc. Batik Madura itu warnanya berani, motifnya khas, dan semuanya handmade!
Ada yang proses pengerjaannya 6 bulan, setahun, bahkan sampai 1,5 tahun loh!" tulis Ashanty di laman Instagramnya.

"Yg aku salut selain pendidik beliau juga mempekerjakan banyak orang di Madura dari yg tidak bisa membaca, namun anak2 mereka wajib sekolah dan bisa baca!! Di latar belakangi oleh kisah beliau dari anak pesisir yg suka membaca, dan berjuang untuk kehidupan yg lebih baik.. sangat inspiratif.. ," lanjut Ashanty.

Merayakan Hari Batik Nasional yang jatuh pada 2 Oktober, KLY mempersembahkan berbagai ulasan tentang batik sebagai warisan budaya kebanggaan Indonesia. Mahakarya Nusantara ini kini dilestarikan dengan apik oleh berbagai UMKM karya anak negeri, menjadi kebanggaan dan potensi kekayaan Indonesia di masa depan.