"Om aku, ayahnya Intan Ayu, baru saja berpulang kemarin pukul 17.41 WIB. Meninggal ketika sampai di rumah sakit, pas sampai rumah sakit udah nggak ada. Sakitnya batu ginjal dan gula," ungkap BCL di TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan.  

BCL juga menyampaikan harapannya agar almarhum dapat dimaafkan atas segala kesalahan selama hidupnya. Ia mengajak semua pihak untuk mendoakan yang terbaik bagi mendiang. "Kita baru saja menguburkan. Mohon doanya dimaafkan segala kesalahannya. Mohon doanya om saya diterima di sisi Allah SWT," tambahnya dengan penuh haru.  

Menurut BCL, Akmal Syarif sudah rutin menjalani cuci darah beberapa waktu belakangan. Di hari-hari terakhirnya, almarhum sempat mengeluhkan sesak napas hingga akhirnya dilarikan ke rumah sakit.  

"Ada penyakit sudah cuci darah, kemarin sudah sesak ditemani sama Intan dan tanteku, dibawa ke rumah sakit. Gak lama prosesnya di rumah sakit, aku ketemu di rumah sakit. Cuma nggak lama dan sudah nggak ada," jelas BCL mengingat detik-detik kepergian almarhum. 

BCL mengenang Akmal Syarif sebagai sosok yang penuh cinta dan sangat mencintai seni. Hal ini pula yang menurutnya menurun kepada Intan Ayu, yang dikenal sebagai penyanyi dan pelukis. "Akan kangen banget karena orangnya menyenangkan sekali. Dia amat sangat pecinta seni, makanya Intan jadi penyanyi dan pelukis. Kebetulan om aku adalah pelukis," ucap BCL mengenang. 

Momen kebersamaan dengan mendiang, kata BCL, akan selalu menjadi kenangan indah yang sulit dilupakan. Ia kembali meminta doa untuk almarhum agar mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan. "Aku harap kita semua ingat dengan kenangannya. Aku minta doanya diberikan yang terbaik," ujarnya dengan penuh rasa kehilangan.

Kepergian Akmal Syarif meninggalkan duka mendalam bagi keluarga besar, terutama bagi Intan Ayu. Dukungan dari keluarga dan doa dari orang-orang terdekat menjadi kekuatan utama dalam menghadapi kehilangan ini.