"Setelah setahun istirahat, balik lagi stripping. Karakter aku disini jadi antagonis, kedua kali," ucapnya saat ditemui di kawasan Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, baru-baru ini.

Bagi Dea, memerankan tokoh antagonis memberinya ruang eksplorasi yang lebih luas dan menyenangkan. Ia mengaku sama sekali tidak takut dengan citra buruk yang mungkin melekat, bahkan ketika kotak masuk media sosialnya dipenuhi pesan-pesan pedas dari netizen.

"Mau aja, kalau takut engga ya. Meski banyak DM yang seru dari netizen, lebih menyenangkan aja antagonis," ungkapnya.

Menurut aktris berusia 28 tahun ini, karakter yang ditawarkan kepadanya begitu menggugah hingga ia tak punya alasan untuk menolaknya. Ia juga percaya bahwa penonton saat ini sudah cukup cerdas untuk membedakan antara akting dan kehidupan nyata

"Menurut aku karakternya sudah menggugah aku buat terima, yaudah. Netizen tapi udah pintar ini sebuah karakter aja," sambungnya.

Reaksi netizen yang emosional justru dianggapnya sebagai sebuah kesuksesan. Baginya, itu adalah bukti bahwa aktingnya berhasil dan sinetron yang dibintanginya begitu dicintai oleh masyarakat.

"Banyak banget. Dikata katain karakter aku diminta gausah masuk. Tapi seru banget, karena mereka menyukai sinetronnya," tutur Dea.

Kembalinya Dea ke dunia sinetron kejar tayang juga bukan tanpa alasan. Ia merasa format ini memberinya kesempatan untuk mengembangkan karakter secara dinamis seiring berjalannya cerita.

"Karena seru aja, stripping karakter berubah di jalan dan eksplorasi lebih cepat," tutupnya.