Bernadya Sukses Bikin Galau Massal di Soundrenaline 2025
instagram.com/bernadyaribka
Festival musik Soundrenaline 2025 kembali hadir dengan warna yang jauh berbeda. Mengusung tema "Soundrenaline Sana Sini Jakarta", gelaran tahun ini menegaskan identitasnya sebagai ruang eksplorasi musik dan seni urban yang lebih segar.
Format multi-lokasi yang dipilih menjadi pembeda utama, di mana kemeriahan festival tidak lagi terpusat di satu titik, melainkan menyebar di berbagai penjuru kota Jakarta untuk memberikan pengalaman yang lebih personal bagi para penikmat musik.
Acara yang berlangsung selama empat hari, mulai tanggal 18 hingga 21 Desember 2025 ini, membagi kegiatannya ke dalam tiga zona utama yang disebut sebagai district. Ketiga wilayah tersebut adalah ASEAN District, Blok M District, dan Istora District.
Masing-masing lokasi membawa karakter serta pendekatan musikal yang unik, sehingga para penonton bisa merasakan dinamika kota Jakarta sambil menikmati aksi dari musisi favorit mereka dalam suasana yang lebih intim.
Baca berita lain tentang Bernadya di Liputan6.com, yuk! Kalau bukan sekarang, KapanLagi?
Salah satu momen yang paling mencuri perhatian terjadi di Istora District, tepatnya di Bengkel Space, SCBD, Jumat (19/12/2025). Bernadya sukses menciptakan atmosfer melankolis yang mendalam. Kehadirannya di atas panggung seolah menjadi magnet bagi ribuan penonton yang ingin merayakan perasaan patah hati bersama-sama.
Dengan total sembilan lagu andalannya, Bernadya berhasil membawa suasana syahdu ke dalam ruangan tersebut. Bernadya membuka penampilannya dengan sangat apik lewat lagu hits Kini Mereka Tahu. Begitu musik dimainkan, suara riuh penonton yang melakukan koor massal langsung memenuhi ruangan.
Penampilannya malam itu tetap setia dengan ciri khasnya, yakni mengenakan kaus putih yang dipadukan dengan *dress* hitam, memberikan kesan elegan namun tetap sederhana di atas panggung. Suasana semakin larut dalam kesedihan yang estetik saat ia membawakan lagu Sialnya, Hidup Harus Tetap Berjalan dan Kata Mereka Ini Berlebihan.
Di tengah-tengah aksinya, penyanyi bersuara lembut ini sempat berinteraksi dengan penggemar untuk mencairkan suasana. Sambil berkelakar, ia memberikan pesan kepada para penonton yang tampak sangat meresapi setiap lirik galau yang ia lantunkan.
"Kita nyanyi-nyanyi saja ya, tidak usah pakai hati teman-teman," ujar Bernadya yang langsung disambut dengan gelak tawa dari para penonton.
Meski meminta penonton untuk tidak terlalu sedih, Bernadya pun memberikan sedikit kelonggaran bagi mereka yang memang sedang merasakan hal yang sama dengan lagunya. Ia menyadari bahwa kekuatan karyanya memang terletak pada kedekatan emosional lirik-liriknya dengan realita kehidupan banyak orang. "Tapi boleh juga kalau mau pakai hati sedikit," ucapnya.
Memasuki pertengahan sesi, setlist berlanjut dengan lagu Berlari dan Ambang Pintu. Puncak emosional penonton terlihat jelas saat lagu Satu Bulan dikumandangkan. Hampir seluruh orang yang hadir di Bengkel Space kompak bernyanyi, menciptakan momen magis yang sangat mengharukan. Sebagai penutup perjumpaan yang manis namun getir tersebut, Bernadya memilih lagu Apa Mungkin sebagai lagu pamungkasnya.