Uniknya, bacaan Salma yang kini berusia 8 tahun tidak hanya terbatas pada cerita fiksi anak-anak. Rio mengungkapkan bahwa putrinya kini justru tertarik pada topik-topik yang lebih serius.

Kalau saya sih hampir tiap malam pasti sebelum dia tidur masih baca buku sampai sekarang. Tapi karena umurnya sekarang, fase umurnya udah 8 tahun, jadi malah baca bukunya kayak politics, economics, tapi yang untuk anak-anak, sumpah. Dan dia suka, dia menikmati gitu, ungkap Rio.

Meski bacaannya sudah meluas, Rio mengaku tetap membacakan berbagai dongeng dan cerita rakyat sejak putrinya masih kecil. Dari entah itu Malin Kundang, entah itu nabi-nabi, pokoknya segala macem, tambahnya.

Tradisi serupa juga diterapkan oleh Faradina Mufti kepada ketiga buah hatinya. Nah, kalau anak-anakku memang mereka itu adalah listener. Jadi mereka langsung masuk dan bisa, mereka tuh bisa mengimajinasikan adegan-adegannya gitu. Dia kayak ngebayangin, Oh gitu ya bapak ya, oh gitu ya , jelas Faradina.

Ia pun berharap kebiasaan ini dapat menumbuhkan kecintaan anak-anaknya pada literasi. Menyenangkan ya, semoga itu selalu ada, kecintaan itu selalu ada di dia sampai besar nanti. Semoga kita bisa memutus itu semua sih dan membiasakan anak-anak juga kembali membaca dan menulis manual, harapnya.

Sementara itu, saat ditanya mengenai film LEGENDA KELAM MALIN KUNDANG, keduanya kompak menyebut bahwa film ini ditujukan untuk penonton dewasa. Rio bahkan sudah menjelaskan kepada putrinya bahwa film yang ia bintangi kali ini bukanlah tontonan untuk anak-anak.

Anakku karena dari awal aku udah bilang, ya, dia tahu aku main film Malin Kundang, tapi ini memang bukan film yang bisa ditonton oleh anak-anak, karena cukup dewasa kontennya, tutup Rio.