Meski usianya masih sangat belia dan duduk di bangku kelas 4 SD, Keyza Queen mengaku tidak menyangka bisa mengalahkan peserta lain dari berbagai daerah. Ia merasa sangat bersyukur atas pencapaian tersebut.

Sementara itu, Nabil Balqis yang masih duduk di kelas 9 Global Jaya School merasa kemenangannya adalah buah dari dukungan orang-orang terdekat. Ia tidak bisa menutupi rasa harunya saat mahkota disematkan di kepalanya.

Tantangan terbesar bagi mereka adalah membagi waktu antara pendidikan dan kompetisi. Nabil menekankan pentingnya manajemen waktu yang baik agar keduanya bisa berjalan beriringan tanpa ada yang dikorbankan.

"Kalau buat aku sih time management-nya harus bagus. Terus biasanya kalau misalnya hari-harinya baru dimulai itu harus kayak di-structure gitu. Jadi jangan kayak asal-asalan," jelas Nabil Balqis Abiyyunaldi, remaja asal Banten tersebut.

Berbeda dengan Nabil, Keyza justru menganggap kegiatan ini sebagai pengisi waktu luang yang positif sepulang sekolah. Baginya, dunia pageant tidak mengganggu aktivitas belajarnya di sekolah dasar.

"Bagi saya enggak sih. Soalnya ini menjadi waktu luang saat kita pulang sekolah," tutur Keyza dengan polos.

CEO Krown Creative Enterprise, Vino Assaad, membeberkan alasan juri memilih keduanya,"Kesha (Keyza) adalah anak dari Kalimantan Timur. Dia itu bisa menyesuaikan dengan sekitarnya. Pada saat karantina, dia itu sangat sopan, behavior-nya bagus gitu. Dan begitu pun juga dengan Nabila (Nabil). Nabila itu dari semenjak bahkan sebelum karantina itu sudah mencuri perhatian publik gitu."