Perpisahan tempat tinggal ini membuat Dahlia dan Fandy kini menjalani hidup di lokasi yang berbeda, meski masih berada di Pulau Dewata. Sang pengacara menyebutkan bahwa jarak antara keduanya kini terpisah oleh batas kecamatan.

"Jadi, pisah rumah itu, Mbak Dahlia saat ini tinggal beda kecamatan sih ya dengan Mas Fandy. Mas Fandy kan di Ungasan ya," ucapnya.

Wayan menjelaskan bahwa periode pisah ranjang sudah terjadi cukup lama, diperkirakan sejak awal tahun 2025. Keputusan Dahlia untuk akhirnya angkat kaki dari rumah bersama dipicu oleh sebuah permasalahan yang sudah tak mampu lagi ditahannya.

"Kalau pisah ranjang sudah lama sih, dari sekitar awal tahun ini kalau nggak salah dari cerita Mbak Dahlia. Pisah rumahnya itu dari Mei," ungkapnya.

Tindakan Dahlia meninggalkan rumah menjadi titik di mana ia merasa harus mencari bantuan hukum dan memantapkan hatinya untuk berpisah. Menurut Wayan, ada alasan kuat yang mendorong kliennya mengambil langkah sejauh itu.

"Mbak Dahlia-nya pergi. Ada mungkin permasalahan yang mungkin tidak bisa mampu ditahan oleh Ibu Dahlia. Akhirnya Ibu Dahlia memutuskan untuk menemui saya, berkonsultasi kembali," ucapnya.

Setelah berbagai pertimbangan dan konsultasi lanjutan, Dahlia akhirnya menandatangani surat kuasa pada bulan Mei. Gugatan cerai pun secara resmi didaftarkan oleh kuasa hukumnya ke Pengadilan Agama Badung pada bulan Juli 2025. "Akhirnya Ibu Dahlia mantap untuk menandatangani kuasa dan bulan Juli saya ajukan gugatan," tandas Wayan.