Dari Jamu Jadi Zombie, Film 'ABADI NAN JAYA' Kimo Stamboel Angkat Lokalitas Indonesia

Sutradara Kimo Stamboel kembali menghadirkan karya yang unik lewat film terbarunya, ABADI NAN JAYA, yang mulai tayang di Netflix pada Kamis (23/10). Film ini menonjol karena sarat dengan unsur lokalitas Indonesia, baik dari segi cerita maupun visual.

Menurut Kimo, sejak awal dirinya memang memiliki visi untuk membuat film yang tetap terasa Indonesia meskipun dipasarkan secara global.

"Dari awal kami memang menginginkan film ini harus kental dengan ke-Indonesiaannya," kata Kimo dalam konferensi pers di Jakarta Selatan, Rabu (22/10).

Simak berita lainnya di Liputan6.com

Foto 1 dari 10
instagram.com/miktambayong

Ia menjelaskan, ide awal Abadi Nan Jaya muncul dari konsep jamu tradisional Indonesia yang sudah turun-temurun dikenal sebagai ramuan penyembuh berbahan alami. Dari situ, ia mengolahnya menjadi kisah fantasi-horor yang menggugah rasa penasaran penonton.

Foto 2 dari 10
instagram.com/miktambayong

Film ini bercerita tentang sebuah keluarga yang memiliki bisnis jamu bernama Wani Waras. Di tengah keretakan keluarga dan usaha yang nyaris bangkrut, sang ayah, Dimin (Donny Damara), menemukan ramuan ajaib bernama Abadi Nan Jaya yang bisa membuat penggunanya kembali muda. Namun keajaiban itu berubah menjadi mimpi buruk saat Dimin justru berubah menjadi zombie dan menyerang keluarganya sendiri. Dari sinilah kekacauan besar dimulai.

Foto 3 dari 10
instagram.com/miktambayong

Selain ide ceritanya yang unik, Abadi Nan Jaya juga memperlihatkan banyak elemen lokal Indonesia dalam visual maupun suasananya.

Foto 4 dari 10
© KapanLagi.com/Mathias Purwanto

"Karena film ini akan tayang di platform global, saya mempertimbangkan lokalitas apa yang bisa kami coba untuk perkenalkan ke dunia," ujarnya

Foto 5 dari 10
instagram.com/miktambayong

Lebih lanjut, Kimo mengatakan bahwa berbagai detail kecil seperti musik dangdut, suasana kampung, hingga jamu sebagai simbol budaya menjadi bagian penting dalam menyampaikan karakter Indonesia. 

Foto 6 dari 10
© KapanLagi.com/Mathias Purwanto

"Misalnya bahwa (virus ini) menginfeksi rakyat, penyebabnya adalah jamu, latarnya di daerah pedesaan, ada perayaan sunatan, musik dangdut, adzan, petasan, dan hal-hal kecil yang benar-benar lokal," kata Kimo.

Foto 7 dari 10
instagram.com/miktambayong

Film yang ditulis oleh Kimo bersama Agasyah Karim dan Khalid Kashogi ini diproduseri oleh Edwin Nazir. Abadi Nan Jaya juga menghadirkan jajaran pemain papan atas seperti Donny Damara, Eva Celia, Mikha Tambayong, Dimas Anggara, Marthino Lio, Claresta Taufan, Ardit Erwandha, dan Kiki Narendra. Kehadiran para aktor tersebut semakin memperkuat daya tarik film yang memadukan unsur horor, drama, dan budaya ini.

Foto 8 dari 10
instagram.com/miktambayong

Terkait kemungkinan adanya sekuel, Kimo tidak menutup kemungkinan untuk melanjutkan kisah Abadi Nan Jaya ke layar berikutnya.

Foto 9 dari 10
YouTube/Netflix Indonesia

"Kalau memang apa, di terakhirnya itu belum selesai, ya memang jelas dari pedesaan itu akan masuk ke kota.(Sekuel) Itu ya jawabannya nanti, belum. Tergantung like kalian nanti di Netflix," lanjutnya sambil tertawa.

Foto 10 dari 10
YouTube/Netflix Indonesia

Dengan keunikan ceritanya yang mengangkat jamu sebagai elemen utama serta atmosfer lokal yang kental, Abadi Nan Jaya menjadi salah satu film Indonesia yang paling ditunggu di platform global. Melalui film ini, Kimo Stamboel sekali lagi menunjukkan kemampuannya dalam memadukan genre horor dengan kekayaan budaya Indonesia, menghadirkan tontonan segar yang berpotensi menarik perhatian penonton internasional.

Read More

Load More