Desainer Jonathan Wongso Ungkap Kisah di Balik Jas Pernikahan Al Ghazali yang Elegan, Pakai Bahan Impor Berkualitas Mewah
instagram.com/jonathanwongso
Desainer Jonathan Wongso mengungkap perannya dalam prosesi pernikahan Al Ghazali dan Alyssa Daguise yang berlangsung meriah beberapa waktu lalu. Ia mengaku mendapat kepercayaan dari pasangan tersebut untuk merancang seluruh setelan jas yang dikenakan pada hari-hari penting mereka. Jonathan menjelaskan bahwa dirinya ikut terlibat sejak proses awal desain hingga pemilihan konsep warna dan gaya.
Kami dipercaya Al dan Alyssa untuk mendesain jas di hari spesial mereka, dan kami bikin konsepnya bareng dari mulai warna, style, dan lain-lainnya," ucap Jonathan Wongso, Sabtu (21/6/2025).
Keterlibatan Jonathan ternyata sudah dimulai sejak beberapa bulan sebelum acara berlangsung. Ia diminta bukan hanya untuk jas pernikahan, tetapi juga jas prewedding serta setelan keluarga besar.
"Jadi saya dihubungi sekitar 4 bulan lalu sekitar di Februari. Awalnya saya diminta mendesainkan suit untuk prewed dan wedding-nya Al, lalu saya dipercaya untuk mendesain suit untuk 1 keluarga besar," ujar Jonathan Wongso.
Dalam acara akad dan resepsi, Al dan Alyssa tampil dengan adat Jawa namun tetap memasukkan unsur internasional, termasuk dalam pilihan busana. Hal ini membuat Jonathan menyiapkan beberapa setelan tuxedo khusus untuk Al dengan gaya modern.
"Saya menyiapkan beberapa suit untuk Al. Konsepnya lebih ke internasional, bentuknya tuxedo, saya menyiapkan 1 tuxedo putih, 1 tuxedo hitam, dan 1 tuxedo velvet. Digunakan untuk prewed dan wedding day," beber Jonathan Wongso.
Tak hanya dari segi gaya, pilihan warna juga jadi perhatian khusus Al dan Alyssa. Pasangan ini diketahui sangat detail dalam menentukan tampilan mereka saat hari penting itu. "Saya menyiapkan suit yang dipakai resepsi tanggal 16 Juni di St. Regis, acara malamnya," jelasnya.
Konsep klasik dan elegan pun jadi permintaan utama dari pasangan ini, yang menurut Jonathan sudah punya selera fesyen yang matang. Mereka tidak ingin tampilan yang terlalu mencolok atau ramai.
"Al ditemani Alyssa, mereka orangnya sudah terkonsep sangat rapi dari awal, dan mereka sangat mengerti fashion dan style. Jadi diskusi kami sangat lancar dan mudah," ungkap Jonathan.
"Mereka request ingin konsep yang classic dan elegant, tidak mau yang berlebihan dan norak. Dan konsepnya lebih ke tuxedo internasional. Warna yang diminta juga monochrome, oleh sebab itu saya designkan warna broken white dan black," tambahnya.
Al pun mendapat perlakuan spesial dengan jas berbeda dari keluarganya agar tampil lebih mencolok di antara rombongan. Sementara anggota keluarga lainnya mengenakan warna lebih gelap. "Untuk Al pakai pakaian yang berbeda dari keluarga, supaya terlihat lebih standout, jadi keluarga nuansa gelap, Al nuansa lebih terang" jelasnya.
Tidak hanya untuk Al dan Alyssa, Jonathan juga dipercaya merancang jas untuk seluruh keluarga besar dari kedua pihak. Ia menyiapkan belasan setelan jas dalam warna eksklusif untuk memastikan tampilan mereka senada.
"Total ada belasan suit yang saya siapkan. Espresso Brown ini dipakai oleh seluruh keluarga termasuk dari Mas Dhani, El, Dul, beserta keluarga dari Alyssa, Pak Richard dan saudara-saudara Alyssa dari Perancis juga," tuturnya.
Dalam proses pengerjaannya, Jonathan banyak melakukan fitting di rumah keluarga Al di kawasan Jakarta Selatan. Ia menyebut Ahmad Dhani selaku ayah Al cukup mengikuti konsep yang telah disepakati. "Mas Dhani lebih mengikuti saja ya, ikut pada tema-temanya, saya banyak fitting di kediaman Mas Dhani di Pondok Indah," jelas Jonathan.
Pembuatan jas-jas tersebut tidak sembarangan, karena Jonathan memakai material kualitas tinggi yang langsung didatangkan dari luar negeri. Proses produksi pun memakan waktu cukup panjang demi memastikan hasil yang sempurna. Proses pembuatan sekitar 3-4 bulan karena bahan yang digunakan merupakan luxury quality Italian wool yang harus diimpor langsung dari Italy.