Di Tengah Kesibukan di Dunia Musik, Aruma Berhasil Lulus dengan Predikat Magna Cumlaude
grad_co
Kebahagiaan tengah menyelimuti hati penyanyi cantik Aruma. Ia baru saja menyelesaikan pendidikannya di Institut Teknologi Bandung (ITB). Aruma dinyatakan lulus dari Jurusan Desain Produk, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) dengan predikat membanggakan magna cumlaude.
Rasa bahagia pun tak bisa disembunyikan oleh pelantun Muak tersebut. Di sisi lain, ia juga sudah begitu siap untuk totalitas terjun di dunia musik. Berikut selengkapnya.
Baca berita lainnya seputar Aruma di Liputan6.com.
"Aku senang sekali karena ini adalah hari yang aku tunggu-tunggu selama kuliah. Semua perjuangan terbayarkan lunas dan senang sekali juga officially mendapatkan gelar magna cumlaude," ungkap Aruma penuh haru.
Dikenal dengan suara lembut serta gaya musik yang jujur, Aruma kini mengaku siap menapaki fase baru dalam hidupnya dengan fokus sepenuhnya pada dunia musik. Setelah sekian lama menyeimbangkan waktu antara studi dan karier, ia berencana menggunakan waktunya untuk lebih bebas bereksplorasi secara kreatif.
"Dalam waktu dekat sejujurnya lagi senang-senangnya dalam bermusik. Lagi ingin rajin manggung, workshop, dan juga ke event-event musik dan acara teman-teman musisi, karena saat kuliah banyak kesempatan ke sana yang tidak aku dapatkan," ujarnya.
"Dalam waktu dekat sejujurnya lagi senang-senangnya dalam bermusik. Lagi ingin rajin manggung, workshop, dan juga ke event-event musik dan acara teman-teman musisi, karena saat kuliah banyak kesempatan ke sana yang tidak aku dapatkan," ujarnya.
Menamatkan pendidikan dengan prestasi akademik tinggi sembari tetap aktif di industri musik tentu bukan hal yang mudah. Namun, semangat Aruma untuk terus berkarya menjadi bukti dedikasi besarnya, baik dalam bidang seni maupun akademik.
Kini, setelah resmi menyandang gelar sarjana, Aruma menatap langkah baru dalam karier musiknya dengan semangat segar membawa energi dan inspirasi yang lahir dari perjalanan di dunia pendidikan.
Sebagai mahasiswa Desain Produk, Aruma menutup masa studinya dengan proyek akhir yang menonjol, berupa penciptaan gitar rotan yang memadukan tiga unsur utama: seni, desain, dan musik. Proyek ini menjadi bukti inovasinya dalam menggabungkan estetika dengan keberlanjutan.
Dengan memanfaatkan material rotan karuun, rotan olahan khas Indonesia yang terkenal kuat namun ringan, Aruma merancang alat musik yang tidak hanya fungsional, tetapi juga berwawasan lingkungan. Ia menunjukkan bahwa bahan lokal dapat memiliki nilai kompetitif di kancah global.
Menurutnya, gitar berbahan rotan karuun menyimpan potensi besar untuk terus dikembangkan dalam industri alat musik modern. Karya ini bukan hanya indah secara visual, tetapi juga merefleksikan pemahaman Aruma yang mendalam terhadap keterpaduan antara kreativitas dan keberlanjutan.