"Debat kusir kayak gini kan nggak penting juga ya, nggak jelas, ya udah kalau Rp1 miliar oke saya turunkan pengacara saya. Padahal kan Rp10 juta, bayar pengacara aja berapa. Yaudahlah let it flow aja lah," tuturnya.

Namun lebih dari soal uang, hal yang paling membuatnya kecewa adalah rasa malu secara profesional. Ia merasa reputasi kliniknya jadi dipertaruhkan akibat ketidakhadiran Aldy.

"Malu sih, lebih tepatnya malu, kan kita sebagai brand ngedatangin beliau, munculin di flyer juga dan kita menjanjikan pasien kalau perawatan bisa foto dengan dia tapi kan ternyata nggak datang, malu sih lebih ke malu," kata dia.

"Tadi malam sih ada dari tim beliau. Ada kontak aku sih, kebetulan ada yang kenal. Ada kontak, tanya. Apa keinginannya dokter Richard. Aku bilang aku gak ada keinginan apa-apa sih. Aku bilang aku gak mungkin gak balikin juga aku gak ada masalah. Setau sudah enam tahun juga kan aku bilang. Kan tujuanku lebih ke pengen mengingatkan teman-teman. Jangan sampai kejadian serupa juga terjadi. Itu aja sih," jelasnya.

Richard menyampaikan bahwa baru-baru ini ada tim dari Aldy yang mencoba menghubunginya. Ia menjawab dengan tenang bahwa tak ada tuntutan apa pun yang ia ajukan.

Jika memang Aldy ingin meminta maaf dan bertanggung jawab, Richard membuka ruang untuk mediasi. Ia bahkan bersedia memfasilitasi jika itu dilakukan secara terbuka.

"Ya aku siap memediasi. Bila baik dengan fans-fans yang lain. Dengan korban-korban yang lain. Ayo boleh, kumpul di tempat aku boleh. Aku siap mediasi, aku juga gak ada feeling dengan orangnya kok. Kalau orang yang mau memperbaiki diri. Ya aku oke," pungkasnya. /far