Terkait hal ini, Anggy Umbara mengaku terkejut karena film Vina: Sebelum 7 Hari diadukan ke polisi. Ia pun semakin heran mengingat karyanya sudah lulus sensor.

"Ya kayak masih mimpi aja, bangun. Sejak kapan film bisa melanggar hukum setelah ditonton jutaan orang dianggap membuat kegaduhan. Karena film ini sudah lulus sensor dan dasarnya memang kisah nyata," ungkap Anggy Umbara saat ditemui di Kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Jumat (31/5).

Anggy juga menilai bahwa keadaan sekarang bukanlah sebuah kegaduhan. Menurutnya ini adalah respon masyarakat terkait kematian Vina dan Eky.

"Kalau dianggap kegaduhan, kegaduhan siapa? Kalau buat saya ini bukan kegaduhan, menurut saya ini respon masyarakat dan netizen yang mengikuti kasus ini terlebih terhadap keluarga Vina dan Eky," ujarnya.

Untuk soal perbedaan pendapat yang terjadi atas kasus kematian Vina merupakan kewajaran, sebagai bentuk kebebasan berpendapat. Oleh karena itu, tak heran jika mereka yang memiliki asumsi berbeda dianggap membuat kegaduhan.

Selain itu, Anggy mengaku siap jika polisi meminta keterangan darinya. 

"Ada beda pendapat nggak apa-apa, perbedaan harus ada kan. Kenapa harus dibungkam mereka semua, dan kenapa harus ditahan suaranya dan kenapa dianggap gaduh? Itu yang janggal dan aneh. Mereka bebas kasih asumsi kan," paparnya.

"Kalau memang saya dipanggil nantinya ya pasti datang. Saya nggak punya agenda apa-apa dan niatnya baik, kenapa takut. Saya punya hak untuk berkarya untuk menyampaikan pendapat ya kenapa takut untuk menjalani proses hukum," pungkasnya.