Hadiah Ulang Tahun yang Berkesan, Ini 10 Potret Abidzar Somasi Dua Akun Haters Demi Bela Ibu Tercinta - Komentarnya Sudah Melewati Batas

Abidzar Al Ghifari akhirnya mengambil langkah hukum atas komentar jahat yang menyerang ibunya, Umi Pipik. Ia menyatakan telah melayangkan somasi terhadap dua akun media sosial yang dianggap melewati batas.

"Setelah lama ramai belakangan saya dan tim akan membawa masalah ini ke ranah serius. Malam ini saya melayangkan somasi kepada dua akun ini. Hari ini ulang tahun saya, somasi ini adalah bentuk bakti saya ke Umi," kata Abidzar di kawasan Buncit, Jakarta Selatan, Minggu (13/4/2025). Berikut selengkapnya.

Foto 1 dari 10
KapanLagi.com/Budy Santoso

Langkah ini diambil bukan tanpa pertimbangan, karena Abidzar merasa komentar tersebut sudah tidak bisa ditoleransi. Ia menegaskan bahwa dirinya tidak akan tinggal diam bila keluarga menjadi sasaran hinaan. "Ini sudah berlebihan dan melewati batas dan saya akan bawa ke jalur hukum. Ini jadi peringatan supaya berhati-hati bermain sosial media," ucapnya.

Foto 2 dari 10
KapanLagi.com/Budy Santoso

Dua akun yang dilayangkan somasi adalah @soundofyogi dan @francoissigit, yang diberi waktu 2x24 jam untuk menghubungi Abidzar atau tim hukumnya. Kuasa hukum Abidzar, Rendy Anggara Putra, menyampaikan bahwa langkah ini sudah disiapkan secara matang. "Somasi tersebut memberikan waktu 2x24 jam kepada dua akun tersebut, untuk menghubungi manajemen anak dari almarhum Ustaz Jeffri Al Buchori atau kuasa hukum," katanya.

Foto 3 dari 10
KapanLagi.com/Budy Santoso

Somasi ini tidak sekadar memberi peringatan, tapi juga menuntut penjelasan dari para pelaku soal komentar mereka terhadap Umi Pipik. Abidzar merasa perlu mendapat kejelasan atas niat buruk yang ditujukan kepada sang ibu. "Tuntutan yang diminta Abidzar adalah meminta klarifikasi kepada terduga pelaku, maksud dan tujuan melayangkan komentar tak sedap kepada Umi Pipik," jelasnya.

Foto 4 dari 10
KapanLagi.com/Budy Santoso

Rendy juga menegaskan bahwa bila tidak ada itikad baik dari dua akun tersebut, maka laporan polisi akan segera dilayangkan. Ia membuka kemungkinan bila ke depan jumlah akun yang dilaporkan bisa saja bertambah. "Jika dua hari tidak diindahkan, maka kami akan bawa masalah ini ke jalur hukum, kami akan laporkan ke polisi. Malam ini baru dua, ke depan bisa saja pelapornya akan bertambah," katanya.

Foto 5 dari 10
KapanLagi.com/Budy Santoso

Bagi Rendy, sikap Abidzar sangat wajar sebagai seorang anak yang ingin melindungi ibunya. Ia menilai pentingnya langkah hukum agar orang lain juga belajar soal batasan dalam berkomentar di media sosial. "Sekaligus juga memberikan pembelajaran bahwa siapa pun tidak diperbolehkan membuat komentar yang bisa dibawa ke ranah hukum," katanya.

Foto 6 dari 10
KapanLagi.com/Budy Santoso

Selama ini Abidzar memilih diam, tapi kali ini ia merasa harus angkat suara demi menjaga harga diri keluarga. Ia menekankan bahwa langkah ini diambil dengan penuh kesadaran, bukan reaksi emosional. "Saya ingin ulang tahun saya berkesan, maka saya somasi dua akun ini," kata Abidzar.

Foto 7 dari 10
KapanLagi.com/Budy Santoso

Abidzar juga memastikan bahwa langkah yang ia ambil sudah disetujui oleh sang ibu, meskipun Umi Pipik sendiri memilih untuk tidak menunjukkan rasa sakit hatinya di depan umum. Ia merasa bertanggung jawab sebagai anak laki-laki.

Foto 8 dari 10
KapanLagi.com/Budy Santoso

"Alhamdulillah Umi menyerahkan ke saya, namanya anak pas tahu ibunya dicemooh dan dimaki anak gak akan diam. Ini keputusan terbaik. Umi pasti sakit hati dan gak terima tapi gak bisa memperlihatkan harus jaga imej. Tapi saya mewakili keluarga, saya gak main-main," jelasnya.

Foto 9 dari 10
KapanLagi.com/Budy Santoso

Meskipun sang ibu berusaha sabar dan mendoakan orang-orang yang menyakitinya, Abidzar tidak bisa menahan diri untuk bertindak. Ia merasa ada batas yang tidak boleh dilewati. "Namanya ibu gak mau terlihat sedih dan sakit hati, Umi cuma istighfar dan berbenah hati. Mendoakan orang itu selamat. Cuma saya anak gak bisa tinggal diam," ucap Abidzar.

Foto 10 dari 10
KapanLagi.com/Budy Santoso

"Jadi gini, komen ini muncul Februari 2025. Kenapa saya memutuskan somasi sekarang, Februari saya berbenah diri dan belajar atas apa yang terjadi. Maret adanya bulan puasa lebih baik beribadah ketimbang urus masalah ini bisa mengurangi pahala puasa. Bulan April momen cocok dan bertepatan sama hari ulang tahun, ini yang berkesan karena saya membela ibu saya," pungkasnya.

Read More

Load More