Ini Konsep Pemilihan Poster Film 'SORE: ISTRI DARI MASA DEPAN'
Instagram.com/
Selain soundtrack-nya, poster SORE: ISTRI DARI MASA DEPAN juga sangat viral. Tak sedikit yang meniru dan buat meme dari poster tersebut. Dalam poster tersebut, karakter Jonathan (Dion Wiyoko) berdiri di anak tangga paling atas dengan karakter Sore (Sheila Dara) mengikuti di belakangnya sambil memegang salah satu pergelangan tangan Jonathan.
Di tangga lainnya, terdapat 13 potret Sheila Dara yang menunjukkan berbagai ekspresi emosi yang masing-masing mewakili adegan penting dalam film. Suryana Paramita pun menceritakan konsep di balik poster tersebut.
Baca berita seputar film SORE lainnya di Liputan6.com.
"Kalau foto poster, kami mengajak Joss Felix ke Finland, ke Kroasia, dan waktu itu Joss Felix tanya, 'apa ya brief-nya, Mit?' Saya bilang, Joss tidak ada brief-nya, datang saja ke Kroasia, coba buka kepekaan atau sensitifitas terhadap set, terhadap adegan, tangkap momen-momen yang bagi mata fotografer. Saya percaya fotografer punya kepekaan melihat momen. Sehingga saya bilang, menurut Joss, dari kacamata Joss, melihat semua peristiwa syuting dari hari pertama sempai hari terakhir, coba rekam dan capture saja," jelas Suryana Paramita dalam interview eksklusif via zoom, pada Selasa (29/7).
"Kemudian nanti di belakang, ketika materi foto yang sudah terkumpul, kita lihat mana yang kira-kira potensial untuk dijadikan poster. Brief-nya seperti itu. Nah, waktu lagi syuting di Kroasia, ada beberapa momen sunset yang bagus banget, dan kita lagi nunggu set, kita lagi, apa ya, di momen di mana anak kamera lagi nge-set lampu dan lain sebagainya, ya pemain nunggu, Joss bilang, kita foto ini ya udah dengan background sunset, terus adegan sore meluk dari belakang," lanjutnya.
Suryana mengungkapkan saat coba berbagai lokasi, mereka membuat konsep untuk posternya.
"Bagaimana sore mau meluk Jonathan dari belakang, nggak mau let go, terus Jonathannya lihat ke depan dengan tatapan dingin. Ada rasa romantisme, ada rasa sedih di dalamnya, gitu. Yang kita percaya, kayaknya mungkin ini bisa jadi poster kita. Pulang ke Indonesia, kita edit, ternyata hasil editan Hendra Adi mengejutkan, punya kompleksitas yang lebih tinggi, layar-layar emosi yang lebih banyak. Waktu kita lihat lagi calon-calon poster kita, saya dan Yandi merasa, kenapa tidak sekuat filmnya ya," jelasnya.
Filmnya kompleks sekali, tapi posternya cukup yang sederhana. Suryana dan tim melakukan pencarian panjang hingga memikirkan konsep yang representative terhadap filmnya. Pada akhirnya, semua calon poster yang diambil di Kroasia batal dan tak dipakai.
"Kita cari lagi, ngobrol sama Evan, desainer poster kita, ngobrol sama Jules. Saya, Yandi, Jules, Evan, akhirnya memutuskan untuk kita kayaknya foto ulang di sebuah tangga, yang kebetulan tangganya ada di Artotel. Itu ofisial partner kita, jadi Artotel juga yang, yaudah kita foto aja.
Jadi kolaborasi terjadi dengan cepat, kita bikin ulang posternya. Itu kayak sekitar bulan, kayaknya bulan Februari akhir kami bikin poster itu. Itu idenya juga baru setelah editing filmnya selesai," pungkas Suryana produser film SORE.
Suryana mengungkapkan bahwa bukan lama menentukan konsep, tapi sudah ada poster-poster, tapi idenya semua berubah saat editing selesai.
"Kami editing selesainya di Februari. Jadi, akhirnya muncul lagi poster merespon hasil editing filmnya, yang mana kayaknya mungkin sekitar dua minggu, tiga minggu kita mempersiapkan foto posternya," tambahnya.