"Umur aku sudah gak muda, aku sama Haviza sudah lima tahunan jalan, menurut aku sudah gak ada alasan ditunda. Apalagi yang aku cari," kata Harris saat ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan.

Meski merasa mantap, Harris mengakui bahwa perasaan deg-degan tetap ada. "Pasti deg-degan banget. Apalagi ini adalah ibadah terpanjang seumur hidup. Gimana pun sangat deg-degan gak tau akan gimana," lanjutnya.

Bagi Harris, pernikahan bukan hanya sekadar momen penting dalam hidup, tetapi juga merupakan tanggung jawab besar. "Minta doa semoga lancar dan aku bisa jadi suami yang baik dan memimpin keluarga," ujar Harris.

Salah satu hal yang membuat pernikahan ini terasa spesial adalah keputusan Harris dan Haviza untuk merancang semuanya sendiri. "Orang tua memberikan kebebasan aku. Menikah ini keputusan aku dan Haviza. Karena orang tua kita gak ada yang memaksa sama sekali," ungkap Harris.

Meskipun mendapatkan kebebasan dari orang tua, Harris menegaskan bahwa mereka tetap mendapat dukungan penuh. "Mereka tau mau kita apa. Bahkan sampai konsep dan sebagainya aku dan Haviza yang tentukan," tambahnya.

Pernikahan yang direncanakan di Bali ini masih menjaga banyak rahasia, termasuk soal konsep pernikahan. "Aku belum bisa share karena ini wedding dream aku dan Haviza, jadi surprise," kata Harris. Meski demikian, ia menegaskan bahwa semuanya sudah hampir 100 persen siap.

Salah satu hal yang menarik dari pernikahan ini adalah lokasi yang dipilih, Bali. Namun, Harris memilih untuk tidak mengungkapkan alasan di balik pemilihan tersebut. "Kenapa di Bali? Masih dirahasiakan," ujarnya.

Pernikahan ini tidak hanya menjadi momen besar bagi Harris dan Haviza, tetapi juga bagi para penggemarnya yang sudah lama mendukung hubungan mereka. Sebagai pasangan yang telah bersama cukup lama, pernikahan ini tentunya diharapkan menjadi perjalanan baru yang penuh kebahagiaan dan keberkahan.