"Ada kali sebulan mundur maju (memberi kepastian). Ketika udah memutuskan untuk iya, artinya akan ada konsekuensi berupa tanggung jawab dan lain-lain. Kalau hasil bagus kita semua nggak usah khawatir, kalau hasilnya nggak disukai harus siap dengan kritik saran atau dibilang jelek atau kaku," kata Lola ditemui KapanLagi.com di Studio Gamplong, Yogyakarta.

Rupanya tidak hanya memikirkan bakal seperti apa komentar orang, Lola Amaria juga bergulat dengan kepercayaan diri. Mengingat sudah sepuluh tahun tidak berada di depan kamera, ia takut aktingnya mengecewakan sutradara.

"Ketika peran ini udah diambil, resikonya bukan cuma respons penonton, tapi ke akunya juga. 'Aku siap nggak ya? Mampu nggak ya? Aku dipercaya orang kalau mengecewakan gimana ya rasanya?'. Mas Hanung kan udah percaya seratus persen, kalau udah dipercaya tapi akunya nggak mampu kan jadinya mengecewakan. Rasa kepercayaan diri itu yang belum ada," ucap Lola.

Lola Amaria kemudian meminta bertemu dengan Hanung Bramantyo untuk membicarakan keresahannya. Setelah semua disampaikan dan mendapat dukungan Hanung, Lola mantap terlibat dengan syarat dan kondisi.

"Setelah baca skenario saya minta ketemu karena banyak hal yang pengin saya bicarakan sama Mas Hanung berkaitan dengan judul dan isi. Setelah ngobrol panjang lebar saya dapatkan sesuatu, saya oke, saya mau dengan satu dan lain hal," terang Lola.

Hanung Bramantyo tengah menjalani proses syuting film berjudul GOWOK: KAMASUTRA JAWA. Sajian bergenre drama thriller itu membahas mengenai eksistensi dukun seksual pada tahun 1960-an.

Hanung menggandeng Lola Amaria untuk berperan sebagai Nyai Santi, seorang Gowok yang sudah berpengalaman. Gowok adalah sebutan untuk perempuan yang mengajarkan seksualitas dan perihal rumah tangga kepada laki-laki sebelum menikah.