Keindahan laut dan alam Labuan Bajo memang sudah lama memikat hati Prilly, sehingga ia merasa perlu menyiapkan kapal khusus di sana.

Untuk mengembangkan bisnis kapal pesiar, Prilly tidak tanggung-tanggung. Ia membeli tiga kapal sekaligus sebagai langkah awal. 

Tiga, jadi lagi dua lagi, nanti tungguin aja ya, ujarnya sambil tersenyum.

Langkah ini menjadi wujud keseriusannya dalam bisnis kapal pesiar yang masih terbilang jarang di kalangan selebriti. Kapal pesiar pertamanya kini diparkir di Jakarta, dan menjadi tempat Prilly menghabiskan waktu setelah pulang kantor.

Kalau yang kapal baru ini tuh parkirnya masih di Jakarta. Jadi kalau misalnya aku pulang-pulang kantor jam 5 sore, aku suka kayak naik kapal dulu, sunsetan di kapal, iseng aja, ceritanya.

Aktivitas santai menikmati matahari terbenam di kapal ternyata menjadi hiburan tersendiri baginya. Prilly sering kali menghubungi kapten kapalnya untuk mempersiapkan perjalanan singkat menikmati sunset.

Aku suka kayak misalnya pulang jam 4 dari kantor, aku ke Pantai Mutiara. Terus kayak nelfon kapten, Capt mau sunsetan. Oh yaudah, jadi iseng-iseng aja sunsetan gitu, tambah Prilly. 

Tak jarang, ia bahkan mencoba keberuntungannya dengan memancing saat berada di kapal. Tak hanya sekadar menikmati waktu di atas kapal, Prilly kini mulai belajar mengemudi kapal pesiarnya sendiri.

Iya, memang lagi mengambil license untuk nyetir sendiri, itu harus ada SIM-nya, ungkapnya.

Meski masih didampingi oleh kapten, Prilly sudah mulai merasakan sensasi mengemudi kapal secara langsung. Mengemudi kapal ternyata bukan perkara mudah, karena membutuhkan keahlian khusus. 

Prilly memahami bahwa untuk bisa benar-benar mengendalikan kapalnya sendiri, ia harus mengikuti pelatihan khusus.

Kemarin aku juga sempet nyetir sendiri didampingin sama kaptennya, cuman kan nyetir kapal nggak gampang, jadi ya harus ambil pelatihannya dulu, lanjut Prilly.