"Ya pasti kita merasa kehilangan, pincang ya. Salah satu yang mewarnai kekhasan musik Ada Band kan dia juga. Jadi kehilangan Mas Marshal di atas stage, buat kita sih berpengaruh," ujar Naga di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Rabu (16/10/2024).

Namun, Naga menyadari bahwa perjalanan band harus tetap berlanjut. Seluruh personel Ada Band mendukung penuh proses pemulihan Marshal. Mereka memahami situasi sulit yang dihadapi gitaris tersebut dan tak ingin memaksanya untuk kembali ke panggung sebelum benar-benar pulih.

"Show must go on. Mas Marshal berobat, kita nggak bisa memaksakan juga. Kita juga berdoa semoga cepat pulih," tambahnya. 

"Hingga saat ini dalam satu minggu harus dua kali cuci darah dan masih ada alat yang terpasang di leher. Jadi nggak mungkin dia show bareng kita," jelas Naga.

Untuk mengisi kekosongan posisi gitaris, Ada Band memutuskan menggunakan additional player. Beberapa musisi pengganti dinilai sesuai dengan karakter Ada Band dan membantu menjaga kualitas pertunjukan mereka.

"Kita ada beberapa additional, kita cari yang pas sama karakter kita, di samping cara bermainnya juga. Mungkin itu yang bikin kita memilih dan akhirnya bergantian," ujar Naga.

Meski tidak tampil di atas panggung, Marshal tetap terlibat dalam proses kreatif band. Naga mengungkapkan bahwa komunikasi dengan Marshal tetap terjalin, terutama dalam penggarapan single baru mereka.

"Ya kita support pengobatannya, proses produksi recording masih terlibat, dia nggak ikut di stage aja. Kita kan lagi garap single, kita tetap komunikasi," tutur Naga.

Keputusan untuk tetap melibatkan Marshal dalam proses produksi menunjukkan solidaritas dan rasa kekeluargaan di antara personel Ada Band. Situasi ini menjadi ujian bagi band yang sudah berdiri puluhan tahun tersebut. Namun, mereka yakin dapat melewatinya dengan saling mendukung dan menjaga kualitas karya musik mereka.

"Dia tetap bagian dari keluarga kita. Meski nggak bisa tampil sekarang, semangatnya masih ada di setiap karya kita," tambah Naga.