"Hari ini aku mau konsul dan cek lab semua, lengkap dan bertemu dokter yang besok mengoperasi rekonstruksi hidung," kata Millen kepada wartawan.

Millen mengungkapkan bahwa dirinya ingin memperbaiki bentuk hidung yang dirasa kurang simetris. Selain itu, ia juga merasa ada masalah pada lubang hidung yang membutuhkan penyesuaian.

"Jadi idung aku kurang proporsional, miring dan lobangnya kurang," lanjutnya

Salah satu alasan Millen memilih Indonesia sebagai lokasi operasi adalah kemudahan akses dan komunikasi dengan dokter. Ia mengaku sempat menghadapi kesulitan saat menjalani operasi di luar negeri, terutama dalam hal penerjemahan dan jarak tempuh.

"Aku udah nggak percaya di luar negeri lagi, jadi milih di Indo biar gampang konsultasi, aksesnya juga mudah. Kalau di luar kan harus pakai translator, effort bolak-baliknya, dan sama dokternya juga lebih enak," ujar Millen.

Dalam operasi kelimanya ini, Millen berharap mendapatkan hasil yang lebih memuaskan. Ia bahkan meminta dokter untuk memberikan tampilan hidung yang lebih feminin sesuai dengan keinginannya.

"Aku request lebih feminin lagi dan lebih cantik," jelas Millen dengan optimis.

Prosedur operasi yang direncanakan akan berlangsung selama 3-4 jam ini membutuhkan bius total. Meski demikian, Millen tetap merasa tenang karena sudah terbiasa menjalani proses serupa.

"Aku merasa udah biasa sih, cuma kali ini semoga yang terakhir dan hasilnya maksimal," harap Millen.

Mengenai biaya operasi, Millen menegaskan bahwa harga bukanlah ukuran kualitas. Baginya, kepercayaan kepada dokter lebih penting daripada sekadar nominal yang dikeluarkan.

"Harga nggak tergantung sama hasilnya, jadi koneksi sama dokternya. Mau murah pun ada yang bagus, semua tergantung kita percaya sama dokternya," pungkas Millen.