Sang istri tercinta, Richa Novisha, terlihat begitu terpukul atas kepergian suami yang dinikahinya pada 2009 silam. Wanita berusia 39 tahun itu tampak lemas dan matanya sembap, namun ia tetap berusaha kuat mendampingi Gary hingga ke tempat peristirahatan terakhirnya.

Prosesi pemakaman tidak langsung dilaksanakan begitu jenazah tiba di bibir makam. Pihak keluarga memutuskan untuk menunda penguburan sejenak karena menunggu kedatangan ibunda Gary yang dikabarkan masih terjebak kemacetan lalu lintas menuju lokasi.

Setelah menanti dengan cemas selama kurang lebih sepuluh menit, sang ibunda akhirnya tiba dan upacara pemakaman segera dimulai. Lantunan shalawat nabi bergema syahdu dari mulut para pelayat, mengiringi proses penurunan jenazah bintang film D'Bijis itu ke dalam bumi.

Di tepi makam, Richa tampak menggenggam erat tangan anak-anaknya seolah saling menguatkan satu sama lain di tengah duka. Tangan kanannya mendekap erat bingkai foto almarhum Gary Iskak, sementara sesekali ia menerima pelukan hangat dari kerabat yang berusaha menenangkannya.

Suasana semakin hening dan khidmat ketika salah seorang kerabat turun ke liang lahat untuk mengumandangkan adzan di telinga jenazah. Suara adzan yang terdengar bergetar menjadi salam perpisahan terakhir secara agama sebelum jasad aktor berusia 52 tahun itu benar-benar tertutup tanah.

Tatapan mata Richa tak sedetik pun beralih dari makam suaminya selama prosesi penguburan berlangsung. Ibu dua anak ini seakan ingin memastikan belahan jiwanya telah tenang dan mendapatkan posisi terbaik di peristirahatan abadinya sebelum benar-benar berpisah dunia.

Pertahanan Richa akhirnya runtuh saat petugas makam mulai menimbun liang lahat dengan tanah merah hingga rata. Tangis wanita kelahiran Bogor itu pecah tak tertahankan, sementara anggota keluarga yang lain tampak berusaha tetap tenang sambil saling berpegangan tangan menyalurkan kekuatan.

Tak hanya keluarga, sejumlah rekan selebriti juga terlihat hadir di tengah kerumunan pelayat untuk berbela sungkawa. Sosok-sosok beken seperti Daus Mini, Indra Bruggman, hingga Herjunot Ali tampak membaur, menunjukkan solidaritas sesama pekerja seni atas kepergian sahabat mereka.