Di sisi lain, ia juga mengakui Erika Carlina sebagai aktris papan atas yang produktif menelurkan karya film. Keduanya dianggap sebagai individu yang memiliki pengaruh kuat.

"Seperti yang kita tahu juga, klien kami ini seorang DJ yang sudah berhasil membawa Indonesia, dunia permusikan Indonesia ke kancah internasional. Tapi enggak cuman klien kami ini aja loh yang merupakan aset negara. Pihak pelapor, saudari Erika Carlina, itu juga merupakan artis papan atas," kata Michael Sugijanto di kawasan Semanggi, Jakarta Selatan, Selasa (16/12/2025).

Sang pengacara menekankan bahwa perdamaian adalah jalan terbaik bagi dua "aset negara" ini. Ia menyadari bahwa proses saling memaafkan tidaklah mudah, terutama ketika masing-masing pihak merasa memiliki kebenarannya sendiri dalam konflik yang terjadi.

"Dua-duanya ini merupakan aset negara. Orang-orang penting. Kalau bisa dibilang juga orang-orang kuat dan berpengaruh di tanah air. Tentu saja untuk saling memaafkan, apalagi memulai minta maaf, apalagi ketika masing-masing merasa dirinya benar, itu tidak mudah," katanya.

Michael pun berharap publik dan Erika Carlina dapat melihat upaya itikad baik yang dilakukan Giovanni. Ia mempertanyakan apakah pantas seorang yang berpotensi mengharumkan nama bangsa harus berakhir di balik jeruji besi hanya karena kekhilafan yang sebenarnya bisa diselesaikan secara kekeluargaan.

"Apakah perkara ini layak untuk dilanjutkan? Apakah seorang aset nasional seperti Giovanni ini layak mendekam di bui? Atau memang sudah waktunya untuk dimaafkan," tanyanya.

Pihak kuasa hukum menyerahkan keputusan akhir kepada Erika Carlina. Mereka berharap kasus ini bisa diselesaikan dengan *Restorative Justice* demi kebaikan bersama dan masa depan karier kedua belah pihak.

"Saya akan serahkan kepada saudari Erika Carlina untuk memutuskan apakah beliau hendak meneruskan atau mencabut perkaranya," pungkas Michael.