"Saya sempat waktu itu meninggalkan pekerjaan semuanya, saya hanya totally mengajar yoga aja selama 3 tahun, ungkap Anjasmara saat ditemui di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Selasa (14/5/2025).

Keputusan besar itu ia ambil pada 2013, tahun yang jadi titik balik dalam hidupnya. Sejak saat itu, ia serius mendalami yoga bukan hanya sebagai rutinitas, tapi juga sebagai jalan hidup.

Dari 2013 (jadi coach yoga), ucapnya singkat tapi mantap.

Popularitas yoga yang makin meningkat, terutama di kalangan Gen Z, ternyata ikut berdampak ke jadwal Anjasmara. Meski begitu, ia tetap punya prinsip untuk disiplin dengan waktu dan jadwal yang sudah ia tetapkan.

Kalau saya sih tetap strik ke skejul yang saya punya, katanya.

Ia mengajar secara rutin di sebuah studio yoga setiap hari Senin. Namun, jika ada guru yang berhalangan, ia siap menggantikan, dan akhir pekan biasanya ia gunakan untuk berbagi ilmu di luar kota.

Kalau di studio itu saya ngajar setiap hari Senin, kecuali kalau ada guru yang berhalangan hadir ya saya gantikan. Lalu kalau weekend saya biasanya ke luar kota atau ke event-event yang ngundang saya untuk berbagi yoga di sana, lanjutnya.

Banyak yang mengira Anjasmara sudah menetap di Bali karena gaya hidupnya yang lekat dengan ketenangan dan alam. Tapi ternyata, hingga kini ia masih tinggal di Jakarta.

Sebenarnya saya domisili masih di Jakarta, belum pindah ke mana-mana. Pengin di Bali, mungkin alam semesta masih menyuruh untuk tetap di Jakarta dulu. So ya saya masih di Jakarta, ujarnya.

Untuk urusan harga kelas yoga, Anjasmara mengaku tak mau ikut campur. Ia memilih menyerahkan sepenuhnya kepada manajer agar dirinya bisa lebih fokus ke substansi pengajaran.

Kalau harga itu manajer, dan manajer juga yang atur. Karena saya gak mau ikut campur urusan yang kayak gitu-gitu. Saya hanya fokus ngajar aja, terus nanti kalau masalah manajerial ada yang handle. Masalah yang lain-lain ada yang handle lagi, jadi sayanya gak pusing, tegasnya.

Yoga membawa banyak perubahan dalam cara Anjasmara memandang dan menjalani hidup. Ia jadi lebih bisa menerima keadaan dan bersyukur dengan apa yang ia punya saat ini.

Refleksi hidup saya ya saya sekarang lebih mensyukuri apa yang saya miliki saat ini, katanya.

Saat menghadapi sesuatu yang terasa tidak sesuai, ia tak lagi buru-buru menolak atau menghindar. Ia memilih menyesuaikan diri dan menyelaraskan perasaannya dengan keadaan yang ada.

Kalau pun ada sesuatu hal yang kurang sreg dengan diri saya, ya saya mencoba untuk menyelaraskan ketidakcocokan tersebut dengan apa yang saya rasakan saat ini, tuturnya.

Kini, ia ingin memulai harinya dengan ketenangan, jauh dari hiruk-pikuk yang bisa mengganggu kedamaian batin. Pagi yang damai jadi prioritas bagi Anjasmara.

Lebih ke gak mau ribut, gak mau ramai gitu loh. Maunya kalau bisa pagi hari itu dimulai dengan sesuatu yang tenang, nyaman, pungkasnya.